ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Rumah Mangkrak dan Mudahnya Cicilan Rumah Baru

Mutabiatul Huda Az Zahro Mahdiyah oleh Mutabiatul Huda Az Zahro Mahdiyah
11 Desember 2020
A A
Rumah Mangkrak dan Mudahnya Cicilan Rumah Baru Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu saya sempat ingin sekali memiliki rumah. Alasannya adalah karena rumah kontrakan yang saya tempati tidak aman bagi anak saya yang masih balita. Saya merasa sayang jika harus merombak rumah kontrakan, padahal itu bukan rumah saya. Jadi, solusi yang saya pikirkan adalah membeli rumah.

Pikiran ini tentu juga didukung dengan banyaknya iklan mengenai KPR (Kredit Perumahan Rakyat) dengan DP (Down Payment) atau uang muka yang ringan. Saya pun segera mencari info mengenai rumah subsidi yang murah ini, mulai dari marketing, bank, hingga pemilik usaha properti itu sendiri. Tapi setelah dihitung, ternyata gaji saya dan suami tak cukup untuk cicilan bulanan. Akhirnya, kami disarankan untuk mencari rumah mangkrak. Rumah ini biasanya rumah yang cicilannya macet atau tidak dibayar oleh pemiliknya dan sudah akan dilelang oleh bank. Saya dan suami mencari rumah-rumah mangkrak dan melakukan survei. Ada rumah yang sudah ditinggalkan pemiliknya bertahun-tahun, ada rumah yang masih ditinggali dengan tulisan “MILIK BANK” di temboknya, ada juga rumah yang masih dalam tahap pembangunan namun tidak selesai.

Setelah puas melakukan survei, saya dan suami langsung menghubungi pihak bank. Kebanyakan rumah mangkrak ditawarkan dengan harga yang sangat murah, di bawah Rp 50 juta. Setelah bertemu dengan pihak bank, kami diberi tahu bahwa ada dua cara pembelian rumah tersebut. Cara pertama melalui lelang. Artinya, calon pembeli harus memiliki uang 20% dari harga yang ditawarkan lalu mengikuti lelang. Padahal harga rumahnya belum tentu sebagaimana yang sudah ditawarkan, bisa jadi lebih mahal. Namanya saja lelang.

Cara kedua adalah cessie. Cara ini berarti calon pembeli menggantikan posisi pemilik rumah, sehingga calon pembeli yang melunasi kekurangan pembayaran rumah tersebut. Semua biaya harus dibayar secara tunai, tanpa bisa dicicil. Belum lagi soal pengurusan akta dan SHM. Jika rumah tersebut bermasalah, maka calon pembeli harus mengikuti sidang yang tak jelas kapan berakhirnya. Selama sidang itu pun, calon pembeli belum bisa menempati rumah.

Mengetahui hal itu saya langsung mundur. Untuk memiliki rumah mangkrak, yang saya kira mudah dan murah, ternyata ribet sekali. Sekarang, tiap kali bepergian saya selalu memperhatikan rumah-rumah yang ternyata banyak sekali rumah mangkrak. Ada yang pembangunannya belum selesai, ada juga yang sudah selesai dibangun namun tidak ditempati. Mulai dari rumah kecil sampai rumah besar di perumahan elite pasti ada rumah mangkrak. Di perumahan tempat saya mengontrak pun demikian, ada saja beberapa rumah seperti itu.

Tiap kali saya dan suami mencari rumah mangkrak, banyak pihak yang menyarankan kami untuk membeli rumah baru. Proses pembelian rumah baru sangat mudah dibanding membeli rumah mangkrak. Memang sih, jika ditotal biaya renovasi rumah mangkrak dan biaya mengurus hal lainnya mungkin akan sama dengan harga rumah baru.

Miris sekali rasanya. Kenapa proses pembelian rumah baru sangat mudah sedangkan rumah mangkrak tidak dipermudah? Rumah baru bisa dicicil, sementara rumah mangkrak harus dibayar tunai. Pihak bank sendiri tidak bisa memberikan pinjaman sebesar harga rumah jika bukan untuk PNS atau instansi yang bekerja sama.

Belum lagi banyak tanah yang terbuang sia-sia, bangunan yang tak terpakai dan jadi sia-sia, padahal masih banyak orang yang tidak memiliki tanah dan rumah. Orang yang memiliki uang dengan mudahnya mempermainkan tanah dan bangunan. Berapa banyak tanah yang harus dieksploitasi untuk proyek perumahan? Sedangkan nantinya tidak ada kejelasan akan lunas atau tidak. Kebanyakan cicilan rumah berkisar 15 hingga 20 tahun. Waktu yang sangat lama untuk mengubah kehidupan seseorang. Banyak yang berubah pikiran, kehilangan pendapatan, atau pindah tugas. Dan banyak yang akhirnya berhenti mencicil rumah.

Kenapa pihak bank dan developer tidak berupaya lebih untuk menyelesaikan rumah mangkrak? Kenapa tidak dibuat program khusus dan kemudahan untuk mengurus rumah mangkrak? Bukankah jika rumah tersebut dibeli akan menguntungkan pihak bank dan developer?

Banyak subsidi rumah baru, tapi tak ada subsidi rumah mangkrak. Padahal jika dipermudah, harga rumah mangkrak bisa murah dan bisa membantu banyak keluarga yang tak memiliki rumah. Kenapa kepemilikan rumah mangkrak tidak dipermudah? Jika masalahnya ada pada pemiliknya, kenapa tidak segera diperjelas?

Selain itu, rumah baru selalu dibangun tanpa tahu apakah itu akan mangkrak atau tidak. Pengurusan rumah baru sangat mudah, padahal belum bisa dipastikan bakal terpakai atau tidak. Bukankah itu adalah suatu hal yang mubazir? Menggunakan tanah untuk dibangun, di sisi lain banyak rumah yang sudah berdiri di atas tanah tapi tidak dimanfaatkan.

BACA JUGA Telat Menikah Itu Bukanlah Sebuah Masalah, dan Ini Serius dan tulisan Mutabiatul Huda Az Zahro Mahdiyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Desember 2020 oleh

Tags: beli rumahRumah
Mutabiatul Huda Az Zahro Mahdiyah

Mutabiatul Huda Az Zahro Mahdiyah

Mompreneur, Gusdurian, Founder and Teacher tahsinonlinebenome

ArtikelTerkait

4 Derita yang Saya Rasakan Saat Tinggal di Dekat Jalan Raya Jogja-Solo

4 Derita yang Saya Rasakan Saat Tinggal di Dekat Jalan Raya Jogja-Solo

19 Mei 2025
4 Pengalaman Duka yang Dirasakan saat Rumah Dijadikan Tempat Nongkrong

4 Pengalaman Duka yang Dirasakan saat Rumah Dijadikan Tempat Nongkrong

10 Juni 2020
rayap hama furnitur kayu mojok

Perang dengan Rayap yang Tak Akan Kita Menangkan

28 Juli 2021
Rumah Dekat Pengusaha Sound Horeg Nggak Melulu Menderita, Banyak Juga Untungnya Mojok.co

Kenyataan Tinggal di Dekat Pengusaha Sound Horeg Gunungkidul yang Tidak Pernah Kita Bahas Secara Tuntas

8 Mei 2025
rumah hunian pengantin baru

Pilihan Rumah Hunian Untuk Pengantin Baru

23 Mei 2019
rumah daerah persawahan

Ingin Punya Rumah di Daerah Persawahan? Pikir-pikir Lagi

29 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
4 Bakso Terenak di Indonesia dengan Rasa Paling Autentik Terminal Mojok

4 Bakso Terenak di Indonesia dengan Rasa Paling Autentik

sunda maunya dipanggil aa bukan kang mang mojok

Memahami Panggilan 'Mang' di Sunda agar Nggak Salah Kaprah

debt collector mojok

Duka Menjadi Debt Collector yang Tidak Sangar

Terpopuler Sepekan

KA Argo Wilis, Kereta Api Eksekutif Terbaik Penghubung Surabaya-Bandung

KA Argo Wilis, Kereta Api Eksekutif Terbaik Penghubung Surabaya-Bandung

18 Mei 2025
Kisah Mahasiswa Nasakom Menyelamatkan Nasib Saya (Unsplash)

Jangan Remehkan Mahasiswa Nasakom (Nasib Satu Koma): Mereka Menyelamatkan Saya dari Kehidupan Kampus yang Monoton

16 Mei 2025
Beginilah Rasanya Hidup di Kos 250 Ribu per Bulan di Bandung dari Awal Kuliah Hingga Lulus: Tempatnya Menyedihkan, tapi Saya Terima dengan Lapang Dada

Beginilah Rasanya Hidup di Kos 250 Ribu per Bulan di Bandung dari Awal Kuliah Hingga Lulus: Tempatnya Menyedihkan, tapi Saya Terima dengan Lapang Dada

12 Mei 2025
Kawasan Bukit Patuk Gunungkidul: Jalur yang Memanjakan Mata sekaligus Sumber Derita Para Pengendara imogiri alun-alun gunungkidul

Membayangkan Wajah Alun-Alun Gunungkidul Tanpa PKL: Cuma Bakal Jadi “Kuburan” di Tengah Kota

15 Mei 2025
BRT Trans Jateng Rute Wonogiri-Solo, Transportasi Murah untuk Kaum Pekerja, Cukup 1000 Rupiah, Bisa ke Solo dengan Nyaman!

BRT Trans Jateng Rute Wonogiri-Solo, Transportasi Murah untuk Kaum Pekerja, Cukup 1000 Rupiah, Bisa ke Solo dengan Nyaman!

18 Mei 2025
6 Aturan Tidak Tertulis Saat Beli Kopi di Fore Coffee yang Perlu Diketahui Pembeli

6 Aturan Tidak Tertulis Saat Beli Kopi di Fore Coffee yang Perlu Diketahui

15 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Pengunjung Candi Borobudur Capai 100 Ribu Orang Selama Libur Waisak, Ekonomi Daerah Meningkat
  • Perantau di Manggarai Jakarta Selatan Hidup Sambil Memelihara Kecemasan karena Tawuran Bisa Terjadi Kapan Saja
  • Sisi Suram Kos Pasutri Jogja, Tetangga Tak Tahu Batasan hingga Jadi Kedok “Hubungan Terlarang”
  • Puluhan Tahun Tinggal di Jagakarsa, Berdamai dengan Hal-hal Menyebalkan di Balik Label “Daerah Ternyaman” Se-Jakarta Selatan
  • Ribuan Warga Kecamatan Kandangan Dibiarkan Menderita Selama 10 Tahun Lebih oleh Temanggung
  • Sulitnya Jadi Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, Disuruh Servis Laptop hingga Dituduh Hacker

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.