ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Duka Menjadi Debt Collector yang Tidak Sangar

Diat Rian Anugrah oleh Diat Rian Anugrah
11 Desember 2020
A A
debt collector mojok

debt collector mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika mendengar kata debt collector, apa yang kalian pikirkan? Mungkin kalian akan membayangkan pria dengan tubuh kekar, wajah sangar, ucapan tegas, dan mungkin ditambah pakaian serba gelap. Selain itu, debt collector sangat erat dengan kesan galak. Itulah gambaran sebagian besar orang mengenai debt collector, termasuk saya sendiri setidaknya sampai beberapa bulan yang lalu sebelum saya terjun langsung dalam profesi dan dunia ini.

Saat itu saya memang sedang kebingungan mencari pekerjaan baru. Saya mengirimkan beberapa lamaran kerja ke berbagai perusahaan dengan berbagai posisi, kecuali posisi collector. Padahal waktu itu cukup banyak lowongan kerja untuk posisi tersebut, namun tak satu pun saya lamar. Bukan karena pilih-pilih, tapi karena saya sadar diri. Postur tubuh saya kurus, muka tidak sangar bahkan cenderung terlihat cupu, dan tidak bisa bersikap galak. Bagaimana mungkin orang seperti saya menjadi debt collector? Kalau saya daftar, mungkin saya akan ditertawakan saat interview. Kalaupun diterima, mungkin saya akan ditertawakan saat nagih.

Namun, Tuhan berkehendak lain. Suatu hari saya dihubungi oleh supervisor dari sebuah perusahaan pembiayaan (orang biasa menyebutnya leasing), yang tempo hari pernah saya kirimkan lamaran kerja untuk posisi marketing. Saya diberi tahu kalau posisi marketing sudah penuh, namun masih dibutuhkan satu orang untuk tim collection. Saya ditawari untuk mengisi posisi tersebut dan datang untuk wawancara kerja. Setelah menimbang-nimbang, saya menerima tawaran tersebut daripada nganggur.

Saya akhirnya diterima sebagai staff remedial di perusahaan tersebut. Bagi yang belum tahu, remedial merupakan tim collector yang bertugas menangani nasabah yang keterlambatan pembayarannya lebih dari empat bulan. Intinya, kami adalah debt collector terakhir sebelum nasabah “dibuang” oleh perusahaan.

Edan, saya yang tidak memenuhi kualifikasi untuk menjadi debt collector justru ditugasi melakukan penagihan kepada nasabah yang sudah gagal ditagih oleh empat debt collector sebelumnya!

Tapi, mau bagaimana lagi, cari kerjaan susah, Bos!

Oleh karena saya belum berpengalaman, saya dipersilahkan untuk tandem dengan senior. Pada masa tandem ini saya mengikuti kegiatan senior saya ini selama bekerja, mulai dari di kantor hingga saat melakukan penagihan. Dari proses tandem inilah saya belajar banyak mengenai dunia penagihan. Tidak perlu bentak-bentak apalagi marah-marah. Cukup bicara sopan dengan nasabah, buat janji bayar, lalu ambil tagihannya pada waktu yang sudah dijanjikan. Akhirnya, saya siap menjadi debt collector profesional!

Tapi, ternyata, menagih tak semudah yang dilihat ketika tandem. Saat tiba waktu waktu untuk menagih sendiri, banyak hal yang sama sekali berbeda dan tak terbayangkan. Beberapa kendala yang saya alami saat bekerja, saya kira juga diakibatkan oleh diri saya yang, tidak sangar, dan tidak galak.

Ketika saya melakukan penagihan, seharusnya orang yang bersangkutan takut atau paling tidak risih, lalu berusaha untuk membayar. Namun, sering saya temui nasabah yang santai-santai saja. Ditagih masih bisa senyum-senyum, bahkan bercanda sama tetangganya. Disuruh bayar gak mau. Dibilangin cuma iya-iya aja. Wah, orang ini nyepelein saya! Udah nggak bisa sopan nih. Akhirnya saya galakin, eh dianya lebih galak! Nasib orang cupu, coba kalau tampang saya sangar, pasti dia gak berani.

Itu masih mending, meskipun tidak ada hasil, orang tersebut masih mau berbicara dengan saya. Beberapa kali saya kunjungan ke rumah nasabah, baru ngomong satu dua kalimat, orangnya pergi begitu saja. Lah kan saya jadi bingung, ditunggu nggak tau sampai kapan, kalo pergi gimana nanti laporan sama atasan.

Kedua nasabah tersebut masih memiliki sisi positif, mengakui punya angsuran yang belum lunas. Tipe nasabah ketiga ini sungguh lebih menyebalkan, pantasnya disomasi saja. Nasabah tipe ini tidak mengakui ada kredit atas namanya yang belum dilunasi. Berbagai macam alasan mereka gunakan, yang paling sering adalah mengaku sudah bayar angsuran sama kolektor yang lain. Alasan seperti ini sangat membahayakan solidaritas sesama kolektor. Jika terkecoh, sesama kolektor bisa bertengkar dan saling tuduh. Makanya ada pesan buat saya: jangan mudah percaya sama nasabah.

Dari kesekian macam nasabah menyebalkan, yang satu ini menurut saya paling paling menyebalkan. Nasabah cengeng. Nasabah tipe ini kalau ditagih bukannya bayar, malah curhat, lalu nangis. Kalau sudah begini, sudah susah untuk membuat nasabah ini bayar. Paling saya langsung pamit.

Eh baru sampai halaman rumah, saya dengar dia ketawa. Sepandai-pandai collector menagih, lebih pandai nasabah bertipu daya.

BACA JUGA Penjelasan Tatakan Mangkuk Dawet Jabung Ponorogo Tak Boleh Dipakai Pembeli

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Desember 2020 oleh

Tags: debt collector
Diat Rian Anugrah

Diat Rian Anugrah

Debt collector yang baik hati.

ArtikelTerkait

Hal-hal yang Kita Tak Ketahui dari Debt Collector: Mereka Tidak (Sekadar) Menagih, tapi (Juga) Mengingatkan

Hal-hal yang Kita Tak Ketahui dari Debt Collector: Mereka Tidak (Sekadar) Menagih, tapi (Juga) Mengingatkan

1 Mei 2023
3 Alasan Pejabat Sebaiknya Nyoba Magang Jadi Debt Collector

4 Tips Mudah Menghadapi Debt Collector

19 Desember 2021
3 Alasan Pejabat Sebaiknya Nyoba Magang Jadi Debt Collector

3 Alasan Pejabat Sebaiknya Nyoba Magang Jadi Debt Collector

28 Desember 2021
Apa Salahnya Lulusan Sarjana Jadi Debt Collector? Pekerjaan Ini Legal dan Punya Etika kok Mojok.co

Apa Salahnya Lulusan Sarjana Jadi Debt Collector? Pekerjaan Ini Legal dan Menghasilkan kok

2 Januari 2024
Tipe dan Perbedaan Karakter Debt Collector: Dari Saya yang Jalani Profesi Ini terminal mojok.co

Tipe dan Perbedaan Karakter Debt Collector: Dari Saya yang Jalani Profesi Ini

24 Februari 2021
Punya Usaha Kontrakan Ternyata Nggak Seindah yang Dibayangkan, Sering Terpaksa Cosplay Jadi Debt Collector

Punya Usaha Kontrakan Ternyata Nggak Seindah yang Dibayangkan, Sering Terpaksa Cosplay Jadi Debt Collector

10 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
gereja katolik indonesia gereja katolik papua konferensi waligereja indonesia mendiamkan kekerasan di papua pembunuhan pendeta yeremia intan jaya mojok.co

Mengapa Gereja Katolik Indonesia Mendiamkan Kekerasan pada Umatnya di Papua?

pemain underrated program olahraga fans klub sepak bola youtube net soccer eropa sepak bola indonesia pemain muda mojok

NET Soccer Adalah Acara Berita Sepakbola Terbaik yang Pernah Saya Tonton

supra X yamaha r15 cbr 150r Kepincut Beli Honda Scoopy Terbaru padahal Baru Saja Kredit Motor terminal mojok.co

Bukan Honda Supra Namanya kalau Tidak Bergetar Bodinya

Terpopuler Sepekan

Final Destination Bloodlines Sukses Membangkitkan Kembali Trauma Menahun yang Saya Kubur Dalam-dalam

Final Destination Bloodlines Sukses Membangkitkan Kembali Trauma Menahun yang Saya Kubur Dalam-dalam

16 Mei 2025
Saya Menduga Branding Lamongan Adalah Jalan Rusak, karena Sampai Sekarang Tidak Diperbaiki, Seakan-akan "Dipelihara"

Saya Menduga Branding Lamongan Adalah Jalan Rusak, karena Sampai Sekarang Tidak Diperbaiki, Seakan-akan “Dipelihara”

19 Mei 2025
5 Alasan Daun Kemangi Wajib Ada di Setiap Hidangan Pecel Lele

5 Alasan Daun Kemangi Wajib Ada di Setiap Hidangan Pecel Lele

15 Mei 2025
Membayangkan Vokalis Sheila on 7 Bukan Pak Duta, Mungkin Begini Nasib Band Legendaris Ini (Terminal)

Membayangkan Vokalis Sheila on 7 Bukan Pak Duta, Mungkin Begini Nasib Band Legendaris Ini

15 Mei 2025
Keresahan Saya Selama Tinggal di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen

Sragen, Kota yang Hidup Cuma Sampai Maghrib, Setelah Itu, Seakan Jadi Kota Mati

21 Mei 2025
Menghitung Penghasilan Tukang Parkir Purwokerto, Ternyata Memungkinkan untuk Beli Honda Brio Mojok.co

Menghitung Penghasilan Tukang Parkir Purwokerto, Ternyata Bisa untuk Beli Honda Brio

18 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Kecamatan Gedebage Salah Urus: Kawasan Mentereng di Bandung yang Awut-awutan karena Ulah Pemerintahnya, Bikin Warga Menderita
  • Pengalaman Nekat dan Penuh Siasat Naik Kereta Api, Bayar Rp3 Ribu Bisa ke Berbagai Kota Tanpa Diusir
  • 3 Gen Z Salurkan Ribuan Orang ke Pekerjaan Impian Lewat Startup Pendidikan, Masuk Forbes 30 Under 30
  • Nekat Merantau dari Jakarta ke Solo untuk Bangun Usaha Sendiri, Kini Hidup Jauh Lebih Tenang dengan Gaji Berkecukupan
  • Pertama Kali Nginep di Hotel: Berlagak Kaya Berujung Malu karena Kegoblokan, Bingung Cara Buka Pintu Kamar
  • Derita Jadi Mahasiswa UIN Jogja: Dianggap Tahu Segalanya oleh Warga Desa, Disuruh Ruqyah sampai Melacak Uang Hilang, padahal di Kampus Belajar Matematika

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.