Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Memangnya Kenapa Kalau Orang Jelek Pilih-Pilih Pasangan?

Gilang Oktaviana Putra oleh Gilang Oktaviana Putra
15 November 2019
A A
Memangnya Kenapa Kalau Orang Jelek Pilih-Pilih Pasangan?
Share on FacebookShare on Twitter

Menyambung tulisan saya sebelumnya tentang yang istimewa nggak akan kalah dengan yang selalu ada. Dan hidup memang lebih mudah buat orang ganteng dan cantik. Ada lagi ketidakadilan yang dirasakan orang dengan tampang di bawah standar alias orang jelek, yaitu: dilarang pilih-pilih pasangan.

Apa kalian pernah mengatakan, “Udah sama dia aja, masih untung ada yang mau juga sama elu,” kepada seorang teman? Saya pernah dinasihati seperti itu. Kenapa sih kalian selalu mengecilkan orang yang punya tampang di bawah standar?

Memang apa salahnya kalau punya tampang di bawah standar tapi pilih-pilih pasangan? Saya tahu standar ganteng dan cantik memang ada, meski sebenarnya itu subjektif juga. Tapi yang terjadi di kehidupan nyata, ganteng dan cantik itu harus selalu sebanding. Orang ganteng ya seharusnya berpasangan dengan orang cantik, begitupun sebaliknya. Kalau nggak sebanding, yang ada pasti julid-julid berdatangan.

Tapi, memangnya bakal sampai kapan kayak gini? Bukannya semua orang punya hak yang sama, termasuk dalam memilih pasangan? Berarti kalau Iqbal “Dilan” boleh pilih-pilih pasangan, saya pun boleh dong? Toh semua orang berhak punya mimpi dan keinginan, ingin memperbaiki keturunan misalnya atau mimpi bangun tidur langsung liat bidadari. Wkwkwk. Oke, yang terakhir memang lebay, sih. Tapi pilih-pilih pasangan adalah salah satu cara mewujudkan mimpi dan keinginan tersebut. Siapa juga yang nggak mau memperbaiki keturunan? Ya, minimal tampangnya lebih ganteng dari bapaknya gitu kan.

Misal nih ya, saya menikah dengan yang sebanding tampangnya, kemudian punya anak. Nanti anak mereka juga pasti dapat perlakuan yang sama seperti yang saya alami. Kalau begitu sama saja mereka memelihara budaya yang menyiksa, dong? Lagian doyan banget deh mengharuskan sesuatu itu sebanding? Orang kaya dengan orang kaya, orang ganteng dengan orang cantik, monoton kalau seperti itu terus mah atuh gaes! 

Dan lagi, soal mencari pasangan itu cocok-cocokan. Kalau sudah merasa cocok dengan perempuan cantik mau bagaimana lagi? Selama janur kuning belum melengkung dan terlihat di jalan-yang-mau-ke-rumahnya masih sah dan bisa diusahakan. Dengan segala cara yang penting nggak sampai main dukun aja. Itu legal dan halal. Kalian ini aneh-aneh saja, hobi kok menghalangi mimpi dan keinginan orang lain. Yang seperti itu tuh nggak baik. 

Lagian kalian kok nggak adil banget, yang ganteng bebas pilih-pilih pasangan, tapi kenapa yang punya tampang di bawah? Hidup itu sulit, tolonglah kalian jangan menambah kesulitannya dengan budaya-budaya yang nggak penting macam itu. Nggak kasian emang kalian melihat orang-orang seperti saya ini harus berjuang bertahan hidup sambil melawan budaya yang nggak menguntungkan seperti itu? Nggak berperikemanusiaan sekali kalian ini. 

Lagipula nih ya, buat kalian yang suka melarang seseorang pilih-pilih pasangan, tau apa soal keahlian saya dalam mendekati seorang perempuan? Kalau hidup memang melarang orang jelek dan cantik bersama, tapi bukan berarti nggak bisa diakalin. Atau jangan-jangan kalian takut kalah bersaing dan iri melihat kami dekat dengan perempuan cantik? Katanya ganteng tapi kok takut bersaing dengan sehat?

Baca Juga:

Alasan Mengapa Anak Madura yang Kuliah di Jakarta Lebih Sulit Menemukan Pasangan ketimbang yang Kuliah di Jogja

6 Alasan PNS Nggak Perlu Cari Jodoh di Media Sosial

Kalian mungkin nggak tahu kalau sebenarnya semua manusia itu terlahir ganteng dan cantik. Tapi, budaya dan lingkungan yang menentukan siapa yang lebih ganteng, siapa yang lebih cantik. Karena hidup harus seimbang, ada positif juga negatif, maka yang nggak lebih ganteng disebut orang jelek. Semuanya tuh hanya agar terlihat perbedaannya. Padahal nggak seperti itu juga aslinya. Masa Tuhan sampai tega menciptakan manusia dengan tampang yang jelek? Nggak mungkin lah, jadi fiks ini semua hanyalah akal-akalan manusia. 

Yang terakhir, kamu-kamu nggak usah repot-repot melarang saya dan teman-teman saya pilih-pilih pasangan, karena yang kami pilih pun belum tentu mau sama kami kalian. Jadi nggak usah berusaha mengurangi saingan dengan cara yang nggak baik ya, Tolong. Meskipun nggak ada jaminan juga mereka mau sama saya. Tapi seenggaknya, kita bersaing dengan apa yang kita miliki ya, kan?

BACA JUGA Jangan Munafik, Hidup Memang Lebih Mudah Buat Orang Ganteng dan Cantik atau tulisan Gilang Oktaviana Putra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 November 2019 oleh

Tags: jodohorang jelekpilih pasangan
Gilang Oktaviana Putra

Gilang Oktaviana Putra

Penjaga toko buku daring di ige, suka ngoceh di twitter, dan pengin jadi kucing.

ArtikelTerkait

#BiroJomblo di Twitter: Alternatif dalam Menemukan Kenalan Hingga Jodoh

#BiroJomblo di Twitter: Alternatif dalam Menemukan Kenalan Hingga Jodoh

16 November 2019
6 Alasan PNS Nggak Perlu Cari Jodoh di Media Sosial

6 Alasan PNS Nggak Perlu Cari Jodoh di Media Sosial

13 Mei 2022
orang jelek cinta pacaran tahu diri Memahami Tweet Jefri Nichol: Ngapain Marah-Marah, kalau Kenyataanya Kita Memang Jelek?

Orang Jelek Emang Berhak Jatuh Cinta, tapi Harus Tahu Diri Dong

9 Juni 2020
Pengin Jodoh Kayak Hinata Hyuga? Emang Kamu Bisa Kayak Naruto? terminal mojok.co

Pengin Jodoh Kayak Hinata Hyuga? Emang Kamu Bisa Kayak Naruto?

6 Februari 2021
pernikahan jawa terhalang weton mitos mbangkel ponorogo suro mojok.co

Selain Weton Tak Cocok, Mitos Mbangkèl Juga Bisa Menggagalkan Pernikahan Orang Jawa

13 Juli 2020
maudy ayunda

Maudy Ayunda Bicara Soal Beauty Bullying, Orang-Orang Jelek Makin Sedih

29 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.