[MOJOK.CO] “Penggemar Nella Kharisma dan Via Vallen Sedunia Bersatulah!”
Perdebatan soal siapa yang terbaik di antara Via Vallen dan Nella Kharisma sampai sekarang belum menemukan ujungnya. Baik Vyanisty maupun Nella Lovers sama-sama kekeuh atas idolanya masing-masing. Jika dibiarkan, perseteruan kedua kubu tersebut dapat menimbulkan resistensi yang mengkhawatirkan.
Sebenarnya, soal siapa yang terbaik di antara Via dan Nella, tak jauh beda dengan pertanyaan siapa yang terbaik antara Ronaldo dan Messi? Sampai kiamat pun, kedua kubu penggemar tidak akan menemukan titik temu. Ibarat berdebat soal agama apa yang paling benar, maka setiap pemeluk agama pasti akan menyatakan bahwa agama yang dipeluknyalah yang paling benar.
Untuk itu, sebagai orang yang tidak memihak, bukan termasuk Vyanisty ataupun Nella Lovers, saya merasa terpanggil untuk menengahi perseteruan tersebut. Dalam agama, perdebatan soal perbedaan, tak boleh dilihat dari aspek perbedaannya, tapi harus dilihat dari titik temu antar keduanya. Atau, dalam bahasa agama disebut kalimatun sawa’.
Sebenarnya, jika kita menyimak secara seksama dan dengan tempo yang sebenar-benarnya penampilan Via dan Nella, kita akan menemukan titik temu di antara keduanya. Titik temu tersebut dapat dijadikan pintu masuk dalam dialog yang mencerahkan. Setelah saya kaji secara mendalam, setidaknya ada tiga titik temu di antara Via dan Nella.
Pertama, dari judul lagu yang dinyanyikan. Baik Via maupun Nella, hampir dapat dipastikan jika keduanya membawakan judul lagu yang sama. Apa yang dinyanyikan oleh Via, hampir pasti juga akan dinyanyikan oleh Nella. Jika Via dan Nella saja akur dalam memilih judul lagu, maka buat apa pengagumnya berseteru? Inilah yang disebut titik temu.
Kedua, sama-sama cantik. Banyak yang bilang jika cantik itu relatif. Betul. Tapi untuk Via dan Nella, beda. Para ahli kecantikan dunia sudah mengakui jika keduanya mempunyai kecantikan yang mempesona. Jika kecantikan Via menenggelamkan, maka kecantikan Nella menghanyutkan. Ketahuilah bahwa antara menenggelamkan dan menghanyutkan, meski secara pengucapan berbeda, tapi mempunyai substansi yang sama.
Tapi ingat cantik atau tidak, bukan alasan untuk mengobjektifikasi tubuh perempuan. Para penggemar Nella dan Via bisa bersepakat dengan ini melalui lagu-lagu yang mereka cintai. Inilah titik temu kedua.
Ketiga, sama-sama dari Jawa Timur. Nah, ini titik temu yang sangat penting. Buat apa berdebat mana yang paling hebat, jika pada akhirnya Via dan Nella berasal dari Provinsi yang sama. Perbedaan paras wajah, nama, dan karakter suara, akhirnya bertemu di titik ini: sama-sama berasal dari satu Provinsi.
Mojok juga sudah membahas masing-masing pendapatan dari dua diva ini. Kelebihan dan kekurangan mereka juga bukan alasan membuat kita penggemarnya baku pukul. Di hadapan dangdut koplo kita semua sama. Di antara irama kendang dan bunyi buka sithik joss, setiap penderitaan kita sudah ada lagu dangdut koplonya. Lantas mengapa kita saling membenci?
Kita sudah dipisahkan oleh pilihan politik. Kerap kali saling bertikai karena pendapat tentang masalah sosial. Tapi dangdut koplo menyatukan kita dalam damai. Joget adalah hak asasi manusia, seperti kita juga berhak dicintai karena apa adanya kita. Nella dan Via seharusnya jadi pemersatu bangsa, bukan pemecah belah umat. Bukankah kita sama sama sedih saat punya “bojo galak” dan ingin di “sayang”?
Maka, di tangan orang yang dewasa, perbedaan dapat menjadi rahmah. Sebaliknya, jika nafsu yang didahulukan, justru yang lahir adalah amarah. Oleh sebab itu, sudah saatnya kedua penggemar baik Vyanisty dan Nella Lovers memahami bahwa di dalam Via dan Nella terdapat kesamaan dan perbedaan. Jangan lihat perbedaan sebagai sesuatu yang menakutkan. Tapi jangan pula menjadikan kesamaan untuk memaksa menyama-nyamakan.
Bagaimanapun, antara Via dan Nella berbeda. Via mewakili penikmat suara dalam serak-serak menenggelamkan, sedang Nella mewakili penikmat suara centil menghanyutkan. Masing-masing dari dari penggemar Via dan Nella mempunyai ciri khas yang sama-sama baik. Suara ini bisa menyatukan jutaan rakyat di bawah panggung apapun agama, keyakinan, dan pilihan tim sepak bolanya.
Jadi, mulai saat ini, baik Vyanisty ataupun Nella Lovers sudah harus saling menjalin dialog. Tiga titik temu yang sudah saya tulis di atas, bisa menjadi pintu masuk dalam melangsungkan dialog di antara penggemar mereka. Syukur-syukur jika dialog yang dilakukan bisa sampai pada level pro-eksistensi. Dialog perkoploan yang sudah sampai pada level pro-eksistensi secara praktis berwujud dalam aksi nyata. Bahwa, meski Anda Vyanisty, Anda tak akan anti mendengarkan lagu Nella, begitupun sebaliknya.
Walhasil, baik Via maupun Nella sama-sama layak menyandang primadona perkoploan. Keduanya layak untuk dinikmati tanpa harus dibanding-bandingkan. Karena hidup itu pilihan, maka menyukai Via maupun Nella juga pilihan. Dan percayalah, bahwa dalam hidup tak ada pilihan yang salah. Nikmati saja suara merdeka berdua. Sebagaimana Via dan Nella nyanyikan, kuat dilakone, yen ra kuat ditinggal party, eh ngopi!