Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Sukses di Usia Muda Seperti Jessica Tanoesoedibjo, Mana Mungkin Bisa?

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
17 April 2020
A A
hary tanoe, Jessica tanoesoedibjo, kemiskinan, kekayaan, motivasi, umr yogya mojok.co

hary tanoe, Jessica tanoesoedibjo, kemiskinan, kekayaan, motivasi, umr yogya mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Lupakan Cinderella story orang miskin bisa jadi miliarder sebagai patokan, orang seperti itu hanya ada 1 di antara ratusan ribu. Orang kaya macam Jessica Tanoesoedibjo, pasti sukses dan pasti kaya.

Orang Jawa punya sebutan sendiri untuk orang yang terlahir dari keluarga kaya dan akhir juga jadi kaya. “Balung sugih” itu sebutannya. Orang itu kayanya sampai meresap ke tulang-tulang, katakanlah. Lebay? Tidak juga, karena kenyataannya begitu.

Orang-orang dengan “balung sugih” punya kemungkinan yang amat besar untuk tetap kaya atau malah lebih kaya ketika tumbuh dewasa. Terlahir dengan akses tidak terbatas mempermudah jalan mereka menjadi apa saja, kecuali menjadi miskin.

Inilah realita yang sepertinya gagal dipahami oleh orang yang mengundang Jessica Tanoesoedibjo sebagai pembicara dalam acara motivasi menjadi sukses.

Mau ikutan dapet tips dari kak Jessica Tanoesoedibjo cara sukses sejak masih menjadi zigot. Eehh salah, maksudnya sukses sejak usia muda. https://t.co/163NKa8lnO

— Mazzini (@mazzini_gsp) April 16, 2020

Jessica Tanoesoedibjo menjadi pembicara atau pengisi acara, you name it, di acara Forum Bisnis bertajuk “Sukses di usia muda, kenapa tidak?” yang diselenggarakan Sorefest. Acara itu niatnya pasti bagus, mengundang orang yang benar-benar sukses di usia muda agar memotivasi. Mungkin mereka luput satu hal, Jessica itu belum jadi pengusaha aja udah sukses.

Ya gimana nggak, dia itu putri dari Hary Tanoesoedibjo, orang yang bertanggung jawab mengisi kepala kalian dengan mars Perindo. Sebagai anak dari orang terkaya di Indonesia nomor 20, jadi sukses di usia muda itu bukanlah kemungkinan, tapi kepastian.

Apakah salah mengundang Jessica Tanoesoedibjo sebagai pembicara? Nggak, nggak sama sekali. Kalau situ mengundang Bambang Pamungkas lhaa itu baru mumet.

Tapi yang jadi masalah adalah, tagline “Sukses di usia muda, kenapa tidak?” dan Jessica Tanoesoedibjo adalah kombinasi yang buruk. Siapa yang nggak mau sukses di usia muda? Kau pikir jutaan orang di Indonesia ini memilih untuk miskin?

Tagline itu seakan-akan membuat sukses dan tidak itu sesederhana hitam putih. Seakan-akan, orang-orang bisa memilih menjadi Mark Zuckenberg atau manusia biasa bergaji UMR Yogyakarta. Hidup itu nggak seindah plot manga Shonen, kawan-kawan.

Saya nggak habis sama acara-acara so-called motivasi kesuksesan yang pengisinya emang lahir cepret langsung kaya. Motivasi yang akan mereka beri itu sesuatu yang ngawang. Motivasi apa yang mau diberikan oleh orang yang terpisah dari realitas sosial?

Panitia acara itu kayaknya lupa kalau Jessica bergelimang akses dan harta untuk mendapat ilmu yang membawanya ke posisinya sekarang. Kalau kamu dapet gelar sarjana dan master di luar negeri dan kebetulan bapakmu sugihe ra umum, ya nggak kaget kalau bakal sukses.

Panitia acara tersebut juga lupa hal penting, bahwa kekayaan (yang jadi tolok ukur kesuksesan) itu tidak hanya bergantung terhadap kerja keras. Keberuntungan dan privilese juga punya andil dalam menentukan kesuksesan.

Jessica juga bekerja keras, tapi kombinasi nasib yang bagus dengan privilese menjadikan kesuksesan adalah hal pasti. Dia bahkan tidak perlu memilih menjadi sukses, dia pasti sukses. Lupakan Cinderella story orang miskin bisa jadi miliarder sebagai patokan, orang seperti itu hanya ada 1 di antara ratusan ribu. Orang kaya macam Jessica Tanoesoedibjo, pasti sukses dan pasti kaya.

Iklan

Nah, tahu kan jadinya kenapa tagline-nya bermasalah?

Kalau niatan panitia acara cuma ngejual mimpi jadi sukses, ya nggak apa-apa mengundang Jessica. Tapi kalau menjadikan sukses dan tidak sukses itu adalah pilihan yang sesederhana hitam putih, ya itu keliru. Kere itu nggak pernah jadi pilihan, mau kalian cari pembenaran kayak mental kere or whatever, kere tetaplah bukanlah pilihan.

By the way, RCTI jadi media partner itu acara. Kayaknya tahu nih kenapa ngundang Jessica Tanoesoedibjo.

BACA JUGA Inilah Skenario Para Anarko yang Sebenarnya dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Terakhir diperbarui pada 17 April 2020 oleh

Tags: hary tanoejessica tanoesoedibjokekayaankemiskinanmncMotivasiumr yogya
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

Raya, bocah asal Sukabumi yang meninggal karena cacing gelang. Sempat ditolong rumah teduh. MOJOK.CO
Catatan

Pesan Raya dari Surga: Jangan Pernah Hilang Empati terhadap “Orang Miskin” karena Pemerintah Mengabaikanmu

23 Agustus 2025
Upaya Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, entaskan kemiskinan di Jateng MOJOK.CO
Kilas

Target Gubernur: Tak Ada Warga Jawa Tengah yang Terbelenggu Kemiskinan Bertahun-tahun

24 Juli 2025
kemiskinan orang miskin dilarang punya anak banyak mojok.co
Mendalam

Kemiskinan Membunuhmu, Pemerintah Mengabaikanmu

8 Juli 2025
Dakwoh membuktikan bahwa hijrah nggak harus ninggalin dunia lama. Simak perjalanan hidupnya yang penuh tantangan dan inspirasi
Video

Motivasi Hidup Ala Dabwok: Hijrah Nggak Harus Ninggalin Musik

17 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.