MOJOK.CO – Masih segar di ingatan kita semua, Donald Trump dan Kim Jong Un sempat menghebohkan dunia dengan aksi ejek-ejekan sebelum akhirnya bertemu di Singapura.
Pertemuan Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tengah menarik perhatian dunia. Tak sedikit orang tak menyangka bahwa akhirnya pertemuan kedua tokoh negara ini akan berlangsung. Bahkan, Kim Jong Un sendiri menyebut pertemuan ini ibarat film fantasi.
Mengapa demikian? Ternyata, hubungan Korea Selatan dan Amerika Serikat tak ubahnya jalan berlubang di kota kita. Malah, dua orang ini pernah saling berbalas ejekan yang ramai di internet!
Jalan panjang sejarah ketidakakuran Donald Trump dan Kim Jong Un dimulai dari rencana Korea Utara (Korut) menginisiasi nuklir yang dianggap AS sebagai ancaman. Setelah beberapa kali uji ledak nuklir dan naik-turunnya hubungan antara Korut dengan AS, di tahun 2017 Donald Trump resmi dilantik menjadi Presiden AS. Di masa ini, Trump mulai menunjukkan bakatnya: melontarkan ejekan dengan target Kim Jong UN.
Sebelum terjadi pertemuan di Singapura, berikut ini daftar perang ejekan kedua tokoh utama kita:
1. Rocket Man
Ejekan ini dilontarkan oleh Trump, setelah 2 tahun sebelumnya ia menyebut Kim Jong Un “Maniak” dan “Very Bad People”. Julukan Rocket Man ini diberikan oleh Trump sembari menyebut bahwa Kim Jong Un tengah berada dalam suicide mission.
Banyak yang berpendapat, ejekan ini mengacu pada fakta bahwa Korut memiliki kekuatan nuklir yang sesungguhnya ditakuti oleh AS.
2. Dotard
Merespons ejekan Donald Trump, Kim Jong Un merilis pernyataan beberapa hari kemudian. Sebagaimana pepatah Mata Dibalas Mata, Kim tak ingin tinggal diam dan pasrah-pasrah saja diejek kayak Bawang Putih. Dengan tegas, ia balas memberi julukan bagi Trump, yaitu Dotard.
Netizen-netizen yang ingin bersorak bahagia atas aksi balasan ini sempat terdiam. Apa, sih, dotard itu? Dalam sekejap, kata ini menjadi kata yang paling banyak dicari di kamus bahasa Inggris daring (ini beneran!), dan ternyata berarti an old person, especially one who is weak and confused (seorang yang tua, lemah dan pikun/bingung).
Walaupun kasian juga Trump dikatain (wkwkwk), jenis ejekan dari Kim Jong Un ini setidaknya membuka jendela pengetahuan koskata baru bagi sebagian warga dunia.
3. Madman
Merasa makjlebjleb oleh pernyataan Kim, Donald Trump lantas membuka aplikasi Twitter-nya dan bercuit:
“Kim Jong Un of North Korea, who is obviously a madman who doesn’t mind starving or killing his people, will be tested like never before!”
Dalam twitnya, Trump menyebut Kim adalah “orang gila” (madman) yang tidak keberatan membuat rakyatnya kelaparan, bahkan membunuh mereka.
4. A Frightened Dog Barks Louder
Pernyataan ini dikeluarkan oleh Kim Jong Un, bersamaan dengan penyebutannya soal Dotard. Balasan dari Kim bisa jadi merupakan ledakan emosinya setelah berkali-kali dihina oleh Donald Trump, baik secara pribadi maupun atas nama Korut.
5. Short and Fat
Masih galau karena ejekan balasan dari Kim Jong Un, Trump yang merupakan anak Twitter sejati lantas menetaskan kembali buah pikirnya:
“Why would Kim Jong-un insult me by calling me ‘old’ when I would NEVER call him ‘short and fat?’ Oh well, I try so hard to be his friend – and maybe someday that will happen!”
Atas ejekan Trump yang satu ini, bukan hanya Kim Jong Un yang tersinggung, namun juga warga Korut. Media pemerintah Korut bahkan menyatakan bahwa Donald Trump ini dijatuhi hukuman mati atas tindakan penghinaannya.
Dari daftar ejekan yang kelasnya internasional ini, kita bisa belajar dua hal.
Pertama, benci bisa jadi suka—baik tulus maupun terpaksa.
Ingat: apa yang menurutmu tidak baik, bisa jadi ia malah yang paling baik untukmu. Dalam kasus Trump-Jong Un, bisa saja mereka ogah berteman dengan orang yang “genduk dan pendek” atau “orang tua”, tapi ternyata mereka akan berdampak baik jika disatukan.
Kedua, mari kita soroti kalimat kedua Trump pada salah satu cuitannya saat mengejek Kim:
(((I try so hard to be his friend – and maybe someday that will happen!)))
Yhaaa!!! Meskipun Trump bernafsu besar melempar ejekan-ejekan konsisten pada Kim Jong Un, rupa-rupanya ia sendiri berharap akan berteman dengan Kim Jong Un. Entah tulus ataupun sarkas, jelas kita bisa melihat bahwa ungkapan “Ucapan adalah doa” merupakan sesuatu yang nyata. Sekarang, Trump memiliki peluang besar berteman dengan Kim Jong Un!
Mamam, Om~