MOJOK.CO – Kata netizen, ceramah Ustaz Abdul Somad adem-adem saja. Namun, beberapa waktu yang lalu sang ustaz diancam. Bebebrapa Ceramah pun batal.
Setelah pemberitaan namanya terkait calon cawapres Prabowo mereda, Ustaz Abdul Somad kembali menjadi media darling. Lewat akun Instagram pribadinya, Abdul Somad mengonfirmasi pembatalan ceramah di beberapa tempat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sontak, nada-nada kekecewaan mewarnai media massa.
Dalam sebuah gambar yang ia unggah pada Minggu (2/9) malam lewat akun Instagram resminya, @ustadzabdulsomad, mengungkapkan, “Beberapa ancaman, intimidasi, pembatalan, dan lain-lain terhadap taushiyah di beberapa daerah seperti Grobogan, Kudus, Jepara, dan Semarang.”
Pada September, Abdul Somad mengaku membatalkan rencana ceramahnya di Malang, Solo, Boyolali, Jombang, dan Kediri. Di bulan Oktober, ia akan membatalkan ceramahnya di Yogyakarta. Sedangkan di bulan Desember ia membatalkan janjinya dengan Ustaz Zulfikar di daerah Jatim.
Ustaz Abdul Somad mengungkapkan intimidasi tersebut menjadikan beban panitia semakin berat serta mempengaruhi kondisi psikologi jamaah dan dirinya sendiri. Tekanan yang ia terima menjadikannya memilih untuk membatalkan ceramah yang rencananya akan digelar pada bulan September-Desember 2018.
https://www.instagram.com/p/BnOhsP-nP-Z/?utm_source=ig_web_copy_link
Wah, kalau sudah main ancam begini, tentu tidak sehat untuk dunia perceramahan di Indonesia. Padahal, jika menyimak ceramah-ceramah ustaz kondang tersebut lewat Youtube, tidak ada kalimat beliau yang secara langsung menyerang orang lain atau pihak tertentu.
Justru, ceramah-ceramah Abdul Somad cenderung lucu dan enak untuk didengarkan. Netizen menyebutnya sebagai ceramah yang adem. Yang seperti itu, kok, diancam. Bagaimana dengan ceramah aktor-aktor politik yang terkadang justru memprovokasi dan memecahbelah umat
Menanggapi situasi tersebut, pihak kepolisian menyarankan Abdul Somad untuk membuat laporan resmi. “Saya menilai, beliau kan merasa diintimidasi, silakan lapor. Kalau dia tidak melapor, maka polisi tidak akan menangangi,” terang Inspektur Jenderal Setyo Wasito, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri.
Selain pihak kepolisian, beberapa tokoh masyarakat yang juga ikut angkat bicara. Ustaz Hilmi Firdausi misalnya. Beliau mempertanyakan mengapa ustaz seperti Abdul Somad bisa sampai mendapatkan ancaman. Padahal, masih menurut Hilmi Firdausi, yang disampaikan Ustaz Somad adalah kebenaran. Ustaz Hilmi mengakhiri komentarnya dengan menyindir para pengancam Ustaz Somad.
Tidak ketinggalan, Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua MPR, juga berkomentar. Hidayat Nur Wahid mengungkapkan bahwa ancaman kepada Ustaz Somad adalah hal yang aneh. Beliau menambahkan bahwa pembiaran ancaman tersebut adalah hal yang lebih aneh lagi. Pihak kepolisian diminta untuk mengerti, kata Hidayat Nur Wahid.
Bagaimana, ceramah yang adem-adem saja kok diancam? Kalau tidak setuju dengan ceramah Ustaz Abdul Somad, sebaiknya memang tidak disampaikan dengan nada merusak. Lebih baik disampaikan dengan sama ademnya, lewat diskusi, misalnya. (yms)