Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Komen Sensus

Menjadi Filsuf dengan Memikirkan Tujuan Penciptaan Kecoa

Redaksi oleh Redaksi
2 September 2018
A A
penciptaan kecoa
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Mojok Institute melakukan sensus kepada warga Facebook untuk mengetahui pendapat mereka mengenai tujuan Tuhan menciptakan kecoa.

Di dunia ini, Tuhan menciptakan banyak sekali hal yang Indah. Hampir di setiap sudut, kita bisa melihat keindahan ciptaan tuhan ini: langit yang biru, pelangi sehabis hujan, bintang-bintang di malam hari, dan Mbaknya yang hari ini sedang cantik-cantiknya. Masyaaallah Akhiii, nikmat Tuhan mana yang kau dustakan!

Tapi, di luar segala keindahan itu, Tuhan juga menciptakan hal yang “ewww”, seperti kecoa! Apa, sih, tujuan Tuhan menciptakan kecoa? Pasti ada tujuannya dong? Nggak mungkin, kan, Tuhan hanya “iseng” menciptakan kecoa?

Seperti yang kita tahu, kecoa selama ini dilihat sebagai hewan yang menyeramkan, tidak takut manusia, dan bisa terbang ke arah kita ketika kita mencoba sok berani mengusik mereka. Sejauh ini, bisa dipastikan tidak ada manusia yang benar-benar “menyukai” hewan ini.

Satu-satunya alasan yang sering muncul ketika membahas alasan mengapa sesuatu yang “jelek” dan “menyeramkan” diciptakan adalah untuk menjadi perbandingan sehingga kita bisa mengenali dan mengapresiasi sesuatu yang “indah” dan “tidak menyeramkan”. Sama seperti pepatah yang sangat filosofis berikut: Tanpa mengenal gelap, kita tidak akan mengerti apa itu terang.

Dengan kata lain, apakah tujuan diciptakannya kecoa adalah untuk menjadi perbandingan supaya kita bisa lebih menghargai dan menikmati keindahan kupu-kupu? Waduh, jika memang seperti itu, apakah ini artinya Tuhan mengajarkan body shaming sejak dalam pikiran? Tentu tidak mungkin seperti itu.

Nah, sebagai golongan manusia yang hidup untuk mencari makna kehidupan seperti Harun Yahya meskipun kami tahu kenyataannya life is meaningles, Mojok Institute tentu tidak bisa diam saja tanpa memikirkan jawaban atas pertanyaan ini. Oleh karena itu, minggu ini kami membuat sensus kepada warga Facebook mengenai pendapat mereka tentang “Apa sih tujuan diciptakannya kecoa?”

Berikut adalah lima jawaban terbaik versi Mojok Institute.

1. Agar kita selalu ingat tuhan. karena tiap ketemu kecoa langsung teriak “Astaghfirulloh astaghfirulloh”. Coba kalo sekedar ketemu ayam..nggak pernah tu nyebut2 nama tuhan- Ninung Ambar 
2. Sebagai indikator kotor atau bersihnya suatu tempat. wkwkwk soalnya setau sy kecoa biasa hidup di tempat kotor nan jorok. Jadi kalo dirumah udah muncul kecoa, artinya itu kode dari Tuhan agar kita segera bebersih rumah sampe kinclong hehe.
– Elsa Manora Anggi
3. Tuhan menciptakan kecoa supaya mojok bikin rubrik sensus dan nanya “apa sih tujuan Tuhan menciptakan kecoa?” – Ulung Febri Ananda
4. Salah satunya adalah menjaga kewarasan mental seorang ibu. Bagaimana ini berkaitan? Tiap kali saya menyemprot Baygon ke sudut2 tersembunyi rumah saya, tidak lama kemudia kecoa kecil dan besar bermunculan. Anak saya yang masih balita akan kegirangan dan meminta saya menggebuknya seperti yang biasa kami lakukan. Setelah itu anak kami akan meminta saya menggambar kecoa di papan tulis. Bukan itu saja, bahkan dia meminta saya menggambar kecoa digebuk dan dibuang. Nah, ini kan berarti kecoa mebawa dampak positif terhadap kebahagiaan batin keluarga terutama ibu. Anak menjadi senang, ibupun senang. Karena sama2 senang, maka tidak jadi setres. Ibunya pun jadi lebih terlatih lagi dalam mengekspresikan kejadian2 umum macam itu lewat ilustrasi2 yang membahagiakan anaknya.
Malamnya ketika ayahnya si anak pulang kerja, semua bahagia karena melihat anak istrinya berada pada light-mood. Kebahagiaan ayah, ibu dan anak balitanya ternyata bersumber kepada makhluk bernama kecoa! Ceritanya maksa? Yo ben! – Zainab Abdullah
5. Tuhan menciptakan kecoa sebagai alat pemersatu bangsa dan pencegah ribut-ribut antar golongan dan umat beragama. Tidak percaya? Coba kurung cebong dan kampret ke dalam sebuah ruangan tertutup lalu lemparkan toples penuh isi kecoa ke tengah-tengah mereka sebelum mengunci pintu rapat-rapat. Niscaya mereka akan berhenti bertengkar dan sibuk bahu membahu menghalau para kecoa-kecoa tersebut. – Steve Satria

Nah, setelah mengetahui bahwa kecoa juga punya tujuan hidup di dunia ini, sudahkah kalian memikirkan tujuan hidup kalian sendiri? Jika sudah, bagus! Artinya, kalian sudah setara dengan kecoa. Jika belum? Mamam! Soalnya, kalian kalah dengan kecoa wqwq.

Tapi, apapun tujuan hidup kalian, ingatlah bahwa hal itu tidak menghilangkan fakta bahwa life is meaningless… Eh.

Terakhir diperbarui pada 2 September 2018 oleh

Tags: AgamaFacebookhewankecoamakhluk hidupsensusTuhantujuan diciptakan kecoatujuan kecoa
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Katolik Susah Jodoh Tolong Jangan Login dan Ambil Jatah Kami MOJOK.CO
Esai

Cari Pasangan Sesama Katolik itu Susah, Tolong Jangan Login dan Ambil Jatah Kami

13 November 2025
intoleransi, ormas.MOJOK.CO
Ragam

Pemda dan Ormas Agama, “Dalang” di Balik Maraknya Intoleransi di Indonesia

19 September 2025
Catatan Kritis Atas Reduksionisme Biologis Pemikiran Ryu Hasan MOJOK.CO
Esai

Catatan Kritis Atas Reduksionisme Biologis Pemikiran dr. Ryu Hasan

3 Juli 2025
Gus Baha dan Pemikiran Cerdasnya tentang Esensi Beragama | Semenjana Eps. 11
Video

Gus Baha dan Pemikiran Cerdasnya tentang Esensi Beragama | Semenjana Eps. 12

28 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.