Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Netizen Beramai-Ramai Memprotes Gaya Komentator Valentino “Jebret” Simanjuntak yang Dianggap Terlalu Lebay melalui Tagar #GerakanMuteMassal

Redaksi oleh Redaksi
13 April 2021
A A
valentino jebret
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Banyak yang menyukai gaya komentator Valentino Simanjuntak yang jenaka itu, namun tak sedikit yang membencinya. 

Gaya komentator Valentino “Jebret” Simanjuntak yang kelewat atraktif seperti tumbuh kembang anak yang rajin dikasih susu memang menjadi sebuah fenomena tersendiri dalam khazanah sepakbola Indonesia.

Ia, dengan aneka kosakata-kosakata nyeleneh dan kadang keparat sungguh mampu menghadirkan hiburan bagi segenap penonton siaran sepakbola Indonesia.

Bayangkan, ketika komentator lain mungkin akan menggunakan frasa “tendangan spekulatif” untuk sebuah percobaan tendangan jarak jauh, Valentino Simanjuntak justru memilih menggunakan “tendangan LDR”. Ketika komentator lain menggunakan “umpan terobosan”, Si Bung Jebret justru menggunakan “umpan membelah lautan”. Ditambah sederet frasa brengsek lainnya seperti “peluang 24 karat”, “umpan gratifikasi”, “passing cuek”, “gelandang penimba sumur”, “duo bendungan jatiluhur”, “heading sang mantan”, sampai “gerakan 378”.

Kendati demikian, ternyata banyak juga orang yang tak menyukai gaya komentator Valentino. Gaya komentatornya dianggap terlalu lebay dan tidak informatif.

Pertandingan Piala Menpora 2021 antara Bali United dan PSS Sleman yang akhirnya dimenangkan oleh PSS Sleman melalui drama adu penalti kemarin menjadi panggung penolakan beramai-ramai dari publik terhadap gaya komentator Valentino.

Adalah akun Twitter ofisial Bali United yang mula-mula melayangkan protes tersebut.

“@Indosiar rikues besok jangan terlalu banyak hiperbola,” tulis akun @BaliUtd.

Tak dinyana, twit yang belakangan dihapus tersebut ternyata mendapatkan dukungan dari netizen dan memancing obrolan seru terkait gaya komentator Valentino yang memang dianggap tidak mencerdaskan karena minim informasi dan lebih mengutamakan hiburan melalui kata-kata lebay.

Banyak akun-akun bola yang kemudian sepakat dengan twit yang ditulis oleh akun Bali United dan merasa terwakili dengan kritiknya atas gaya komentator Valentino. Protes pun kemudian bermunculan.

Dalam deras arus protes tersebut, pemilik akun @wandasyafii memberikan semacam usul yang cukup strategis.

“Padahal ngelawan Valent gampang, lo rekam aja lagi nontonin Indosiar tapi mute. 100 video aja dikompilasi, lempar ke medsos, tambahin hashtag, pasti viral. Sebulan kayak gitu, pasti diganti itu Valent.” tulisnya.

Usul tersebut rupanya disambut oleh netizen dan kemudian memunculkan tagar #GerakanMuteMassal.

gerakan mute massal

Iklan

Seiring dengan makin besarnya gerakan tersebut, beragam dukungan, kritik, sumpah serapah, sampai cacian pun mampir ke akun Valentino.

Valentino sendiri tampaknya cukup santai menanggapi kritik yang dialamatkan kepadanya.

“Saya, sih, sudah dari 2013, ya, digituin, jadi bukan sesuatu yang baru buat saya.” ujarnya kepada Kumparan. “Nah, saya kan juga memang host yang harus mencari sensasi supaya penonton semakin banyak. Penonton yang dimaksud oleh TV itu kan bukan hanya penonton bola, tetapi penonton di luar bola juga yang sekarang larinya ke Ikatan Cinta.”

Lebih lanjut, Valentino mengatakan bahwa gaya komentator yang ia lakukan selama ini semata sebuah usaha untuk meningkatkan animo penonton siaran sepakbola.

“Tayangan bola ini masih tiga kali lipat di bawah ‘Ikatan Cinta’. Jadi, kita harus melakukan berbagai macam kreativitas kan.” Terangnya.

BACA JUGA Piala Menpora, Kabar Baik dengan Tumbal Nyawa? dan artikel KILAS lainnya. 

Terakhir diperbarui pada 13 April 2021 oleh

Tags: Komentatorpiala menporavalentino jebret
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

greysa polii
Video

Selamat!!! Greysia Polii dan Apriyani Rahayu

4 Agustus 2021
komentator
Pojokan

Merayakan Penolakan Beramai-Ramai Terhadap Gaya Komentator Heboh ala Valentino Simanjuntak

2 Agustus 2021
Valentino Simanjuntak vs Real Madrid di Liga Champions- Cukup Beradaptasi untuk Juara, Tak Perlu UU ITE Itu MOJOK.CO
Balbalan

Valentino Simanjuntak vs Real Madrid di Liga Champions: Cukup Beradaptasi untuk Juara, Tak Perlu UU ITE Itu

14 April 2021
Piala Menpora- Patrich Wanggai di Antara Gairah dan Makian yang Terperam
Balbalan

Piala Menpora: Patrich Wanggai di Antara Gairah dan Makian yang Terperam

24 Maret 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.