Menghitung Penghasilan Pawang Hujan - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Rame Nafkah

Menghitung Penghasilan Pawang Hujan

Redaksi oleh Redaksi
29 Desember 2017
0
A A
pawang hujan
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Selain ojek payung, tukang jual mantol, dan sastrawan picisan, profesi lain yang sangat menyukai musim hujan adalah pawang hujan. Lha gimana nggak? Musim hujan bagi seorang pawang hujan adalah ladang rejeki. Ia bagaikan orang mati bagi penggali kubur, ban bocor bagi tukang tambal ban, rasa haus bagi penjual es cendol, juga bau badan bagi penjual minyak wangi.

Musim pancaroba yang membuat datangnya hujan semakin susah diprediksi membuat pawang hujan semakin banyak dibutuhkan.

Selama ini, orang-orang menganggap bahwa pawang hujan hanya dibutuhkan oleh orang yang sedang menggelar hajatan di kampung. Pada kenyataannya, jasa pawang hujan juga banyak dipakai oleh kalangan kelas menengah ke atas, misal untuk penyelengaraan festival atau konser musik baik skala lokal maupun internasional.

Tanpa pawang hujan, bisa jadi Via Vallen dan Nella Kharisma harus menyanyi sambil basah kuyup kedinginan di bawah guyuran hujan yang tiada kenal ampun. Sebab hujan tak pernah pandang bulu. Mau dia ratu koplo atau bukan, kalau memang tidak berteduh, basahlah dia.

Selain pada festival atau konser, jasa pawang hujan ternyata juga banyak dipakai oleh para kontraktor, tujuannya adalah melancarkan proyek infrastuktur yang kita semua tahu bisa terhambat prosesnya oleh hujan deras. Jadi kalau Anda merasa bahwa Jokowi berhasil membangun infrastukur, itu salah satunya karena andil pawang hujan.

Baca Juga:

Waspada, Hujan Lebat dan Angin Kencang Diperkirakan Melanda 12 Daerah di Indonesia

Hamzah Fansuri: Seorang Sufi dan Pemulai Puisi Indonesia

Mereka yang Hidup di Bantaran Sungai Jogja

Nah, terkait soal profesi pawang hujan ini, dalam rubrik Nafkah edisi kali ini, Mojok Institute berkesempatan untuk membedah berapa penghasilan seorang pawang hujan dari jasanya “merekayasa” hujan ini.

Sangat mudah untuk mengetahui berapa penghasilan seorang pawang hujan, karena memang banyak iklan pawang hujan yang dengan jelas mencantumkan tarif jasanya. Nggak malu-malu.

Menurut seorang pawang hujan asal Bogor, tarif pawang hujan untuk durasi waktu 3 jam adalah sebesar 1 juta. Itu adalah paket short time yang banyak diambil oleh para pengguna jasa pawang hujan.

Nah, untuk durasi yang lebih lama, misal 6 jam, tarifnya sebesar 2 juta. Sedangkan untuk durasi 12 jam, tarifnya 2,5 juta. Tarif tersebut berlaku untuk siang hari, sedangkan untuk malam hari, tarifnya bertambah masing-masing 500 ribu.

Khusus untuk proyek konstruksi, penghitungannya beda lagi. Pawang menggunakan parameter khusus seperti luas area proyek atau waktu proyek pengerjaannya. Untuk proyek konstruksi dengan luas area perkantoran, tarifnya biasanya harian, yaitu antara 3-5 juta per hari. Sedangkan untuk proyek konstruksi dengan luas area proyek yang lebih luas, tarifnya nego.

Dalam satu bulan, seorang pawang hujan rata-rata bisa mendapatkan job sebanyak 5 – 10 kali.

Nah, jika kita ambil angka tengah tarif pawang hujan ini pada angka 2 juta, itu berarti, dalam satu bulan, seorang pawang hujan bisa mengantongi penghasilan antara 10-20 juta. Sebuah angka yang tentu saja sangat besar. Sebanding dengan risiko dan pertaruhan nama besarnya.

Mengingat betapa besarnya honor yang didapat seorang pawang hujan ini, maka tak heran jika dalam iklan Cat Elastex, pawang hujan digambarkan sebagai sosok yang bergelimang harta.

Sastrawan memang bisa mengubah hujan menjadi sajak, tapi pawang hujan mampu mengubah hujan menjadi beras, baju, dan kebutuhan ekonomi lainnya.

Sampai sini sudah kelihatan, siapa lawan sepadan bagi Sapardi Djoko Damono.

pawang hujan

Tags: hujannafkahpawangPawang Hujanpuisi
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

cuaca hujan lebat dan angin

Waspada, Hujan Lebat dan Angin Kencang Diperkirakan Melanda 12 Daerah di Indonesia

7 Agustus 2022
Hamzah Fansuri: Seorang Sufi dan Pemulai Puisi Indonesia

Hamzah Fansuri: Seorang Sufi dan Pemulai Puisi Indonesia

5 Juli 2022
bantaran sungai mojok.co

Mereka yang Hidup di Bantaran Sungai Jogja

15 April 2022
Pawang Hujan Mandalika hingga Polemik Ibu-Ibu Indonesia

Pawang Hujan Mandalika hingga Polemik Ibu-Ibu Indonesia

23 Maret 2022
Pawang Hujan dan Kecerobohan Kaum Positivistik

Pawang Hujan dan Kecerobohan Kaum Positivistik

23 Maret 2022
joko mentik pawang hujan mojok.co

Joko Mentik Si Pawang Hujan, Dapat Ilmu dari Sang Kakek

21 Maret 2022
Pos Selanjutnya
otomojok Wuling Cortez vs Innova MOJOK.CO

Perang Wuling Cortez-All New Innova Mirip Xiaomi A1 vs iPhone X

Komentar post

Terpopuler Sepekan

pawang hujan

Menghitung Penghasilan Pawang Hujan

29 Desember 2017
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar

15 Agustus 2022
Es Putr Pak Sumijan Lasem

Warung Es Puter Pak Sumijan Lasem: Kemewahan di Balik Uang Rp5 Ribu

15 Agustus 2022
kadisdikpora diy mojok.co

Rekomendasi Satgas Selesai, Kepsek dan Tiga Guru SMAN 1 Banguntapan Disanksi Ringan 

18 Agustus 2022
Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang MOJOK.CO

Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang (Bagian 1)

18 Agustus 2022
ujian praktik SIM C

Cerita dari Peserta Ujian Praktik SIM yang Gagal, tapi Terus Mencoba

13 Agustus 2022

Terbaru

pelajar dan mahasiswa mojok.co

Terancam Tak Ikut Pemilu 2024, KPU RI Minta Pemda DIY Identifikasi Pelajar dan Mahasiswa

19 Agustus 2022
Asmoe Tjiptodarsono: Sumbangsih BTI dan PKI dalam Membangun Dunia Tani

Asmoe Tjiptodarsono: Sumbangsih BTI dan PKI dalam Membangun Dunia Tani

19 Agustus 2022
Kominfo masih dalami kebocoran data 17 pelanggan PLN.

Lebih dari 17 Juta Data PLN Diduga Bocor, Kominfo Masih Mendalami 

19 Agustus 2022
kebocoran data

21.000 Perusahaan di Indonesia Diduga Mengalami Kebocoran Data, Dijual 50 Ribu Dollar AS

19 Agustus 2022
Investasi jangka pendek, pakar sarankan hal ini.

Anak Muda Suka Investasi Jangka Pendek, Pakar Sarankan Konsistensi

19 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In