MOJOK.CO – Menghindari kontrak politik dan janji-janji jabatan, Partai Gerindra menetapkan sejumlah syarat apabila ingin bergabung bersama Prabowo dan Sandiaga Uno.
Dunia politik lekat dengan yang namanya kontrak politik. Apalagi menjelang pemilihan umum ketika pihak-pihak yang berkepentingan membutuhkan tambahan tenaga baru. Biasanya, yang diincar untuk direkrut masuk ke tim sukses adalah mereka yang punya pengaruh. Ketika kubu yang didukung menang, orang ini akan mendapatkan “reward”.
Rewardnya bisa bermacam-macam, tergantung jenis yang disepakati sejak mula. Misalnya sejumlah uang, dipermudah mendapatkan hak mengurus proyek besar, dan tentu saja yang paling seksi adalah jabatan strategis. Bisa menteri, kepala sebuah BUMN, atau membawahi beberapa perusahan orang yang menang pemilu.
Oleh sebab itu, meski membutuhkan biaya yang besar, banyak orang ingin terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung di dalam kontestasi politik. Inilah yang membuat politik tidak bisa sepenuhnya bersih. Politik balas budi, kontrak politik, janji politik. Istilahnya ada banyak, namun intinya tetap sama, yaitu reward menggiurkan atas usaha yang sudah dilakukan.
Tidak mau terseret ke dalam arus “politik kontrak-mengontrak”, Partai Gerindra menetapkan sejumlah syarat bagi orang yang ingin bergabung ke dalam tim sukses Prabowo dan Sandiaga Uno. Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengungkapkan beberapa syarat yang mutlak kudu dipenuhi apabila ada yang ingin bergabung ke timses Prabowo dan Sandiaga Uno.
Inti dari pernyataan Ahmad Muzani adalah orang yang berminat bergabung dengan Prabowo dan Sandiaga Uno adalah mereka yang rela untuk berjuang bersama dan tidak mendapatkan gaji. Sungguh syarat yang luar biasa. Berat? Sudah tentu. Bekerja tanpa mendapatkan gaji butuh kerelaan yang besar.
Tidak berhenti di situ, Ahmad Muzani masih mengungkapkan beberapa syarat lainnya. Misalnya, orang yang ingin memenangkan Prabowo dan Sandiaga Uno harus mau bekerja tanpa dijanjikan sesuatu, rela berkorban waktu apalagi tenaga, punya kesamaan visi dan pikiran, dan tidak boleh dari kalangan PNS. Mungkin biar PNS tetap bisa komitmen melayani masyarakat. Hebat betul, bukan.
Syarat-syarat normatif di atas memang cukup berat untuk dilakukan. Makanya, banyak kontrak politik yang terjadi demi memasukkan nama-nama tertentu untuk mengeruk suara.
Nah, bagaimana, kamu tertarik masuk ke dalam tim sukses Prabowo dan Sandiaga Uno? Kalau saya sih bergabung ke tim sukses JKT48 saja. Ehh…(yms)