MOJOK.CO – Tak percaya quick count, Gerindra gelar quick count internal dan menyebut Sudrajat unggul di pertarungan Pilgub Jawa Barat. Artinya, Prabowo Presiden Jawa Barat! Eh, gimana, gimana?
Setelah beberapa orang dari pihak Partai Gerindra, termasuk Fadli Zon, menyatakan belum ingin mengakui kemenangan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat dari hasil quick count, kali ini giliran Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Jawa Barat, Mulyadi, yang berbicara.
Meski tidak mengakui-mengakui amat hasil quick count, ia rupanya mensyukuri peningkatan suara yang didapat oleh pasangan Sudrajat-Syaikhu, alias pasangan Asyik, dalam hasil survei lembaga hitung cepat. Selain itu, sebagai seorang Gerindra sejati, tak lupa ia menambahkan keyakinan penting yang ia percayai: hasil ini adalah bentuk kerja keras Prabowo Subianto.
Lebih lanjut, tingginya suara yang didapat oleh pasangan Asyik adalah bukti bahwa Jawa Barat memiliki kepercayaan yang tinggi pula pada Prabowo. Tak tanggung-tanggung, Mulyadi—tanpa Agus—menegaskan keyakinannya ini, “Buat Jabar, beliau itu sudah Presiden.”
Wah, wah, mula-mula bicara soal Pilgub 2018, tapi kok ujung-ujungnya mepet ke Pilpres 2019 juga, ya?
Tapi, pernyataannya bukanlah tanpa alasan. Diakuinya, pihak Gerindra telah melakukan penghitungan cepat versi mereka sendiri. Dalam quick count ala Gerindra, coba tebak, siapa yang nomor satu?
Ya, pasangan Asyik, dong~
Karena perolehan suara yang tinggi, sekali lagi Mulyadi menjelaskan dengan mantap bahwa bukan hanya Sudrajat yang makin mendekati kursi Gubernur Jawa Barat, namun Prabowo—selaku Ketua Umum Gerindra—pun hampir pasti menjadi Presiden! Ya, Prabowo Presiden Jawa Barat!
Tentu saja, pernyataan yang bersifat percaya diri ini patut diacungi jempol. Tapi, di saat yang bersamaan, keyakinan ini juga mengundang pertanyaan: bukankah Gerindra kalah di beberapa daerah di Jawa? Hmm?
Sepertinya, hal itu bukanlah masalah besar bagi Gerindra. Fadli Zon menegaskan, di kawasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, toh Gerindra berhasil mendapat kemenangan di 45 persen kabupaten dan kota. Kurang apalagi, coba?
Well, jika pihak Gerindra begitu yakin bahwa Prabowo Presiden Jawa Barat adalah kemungkinan yang besar, akankah mereka mulai mengabadikan keyakinan ini pada suatu monumen, supaya lebih maksimal? Sebagai contoh, jika di antara Jawa Barat dan Jawa Tengah terdapat tugu bertuliskan “Siliwangi adalah Rakyat Jawa Barat, Rakyat Jawa Barat adalah Siliwangi”, Gerindra mungkin bisa membuat tugu serupa dengan tulisan “Prabowo adalah Presiden Jawa Barat, Presiden Jawa Barat adalah Prabowo”.
Tapi, yang terpenting, dalam pernyataan futuristik semacam itu, sesungguhnya ada satu pesan dari kami: pihak Gerindra harus mulai lebih sering menyebut Prabowo dengan nama lengkapnya, Prabowo Subianto. Bukan apa-apa, soalnya sekarang ini banyak bermunculan orang-orang dengan nama Prabowo. Salah satunya bahkan bertransformasi menjadi seleb Tik Tok dengan nama panggung Bowo Alpenliebe.
Yah, biar nggak salah tangkep aja, gitu.