Nyapar, Alat Pemadam Kebakaran Hutan Digital Buatan Untan - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Rame Moknyus

Nyapar, Alat Pemadam Kebakaran Hutan Digital Buatan Untan

Redaksi oleh Redaksi
12 September 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Permasalahan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia belum juga usai. Indonesia pun sudah terlalu sering mendapatkan omelan dari negara tetangga karena kabut asapnya. Kali ini Universitas Tanjungpura mencoba mengatasinya dengan membuat alat pemadam kebakaran digital bernama Nyapar.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia memang semakin marak terjadi. Hal ini sering terjadi di wilayah yang memiliki lahan gambut. Kebakaran tersebut biasanya dikarenakan pembukaan lahan dengan cara dibakar. Namun musim kemarau saat ini juga tidak dapat dipungkiri sebagai pemicunya. Tidak hanya merugikan Indonesia saja, namun hal ini juga merugikan negara-negara tetangga akibat asapnya. Bahkan, Jokowi divonis melawan hukum di kasus karhutla.

Pada periode Januari hingga 3 September 2018 saja, satelit NOAA mencatat terdapat 3.042 titik panas di Indonesia. Yang mana ada sekitar 15.601,13 hektare kawasan gambut yang terbakar.

Berbagai upaya pun dilakukan untuk memadamkan kebakaran tersebut. Mulai dengan pengerahan masyarakat yang peduli api, Manggala Agni untuk melakukan pemadaman dari darat serta water boombing hingga membuat hujan buatan.

Namun sayangnya, usaha-usaha tersebut belum terlihat hasilnya secara maksimal. Hal ini dikarenakan sulitnya memadamkan kebakaran di lahan gambut. Pasalnya, meski api di permukaan tanah sudah padam, namun bara di dalam tanah terus membakar gambut. Sehingga menyebabkan asap masih terus mengepul keluar. Asap inilah yang kemudian sangat menganggu masyarakat dalam beraktivitas.

Dikarenakan api di dalam tanah masih belum benar-benar padam, maka yang kemudian juga dikhawatirkan, ketika cuaca sedang panas akan memicu munculnya kembali api. Sehingga permasalahan di satu titik menjadi tidak berkesudahan.

Baca Juga:

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!

17 Maret 2023
capres dari ugm

Empat Kandidat Capres Berasal dari UGM, Siapa Saja Mereka?

28 Februari 2023

Permasalahan lainnya, selain kedalaman gambut yang cukup tebal sehingga menjadi sulit dipadamkan, sumber air di lahan gambut juga sulit ditemukan.

Untuk mengatasi permasalahan yang sudah cukup lama melanda Indonesia itu dan sebenarnya membuat Indonesia sudah cukup lelah diomeli oleh negeri tetangga, baru-baru ini Universitas Tanjungpura (Untang) membuat alat pemadam karhutla dengan sistem digital yang kemudian diberi nama Nyapar.

Dekan Fakultas Kehutanan Untan, Gusti Hardiansyah mengungkapkan bahwa membutuhkan waktu dua tahun untuk meriset dan menciptakan alat tersebut.

Ada beberapa kelebihan alat ini dibandingkan alat pemadam lain yang manual. Nyapar merupakan alat digital yang dapat dikontrol dan didesain portabel sehingga lebih memudahkan untuk memadamkan titik kebakaran.

Alat yang menghabiskan biaya sebesar Rp20 juta per unit ini sudah dilengkapi dengan selang, tiga nozzle yang masing-masing punya fungsi berbeda. Ada nozzle yang berfungsi konvensional, Ada noozle fire ground yang berfungsi untuk memadamkan api yang berada di dalam tanah. Nozzle kedua ini dapat membantu memadamkan kebakaran di dalam gabut.

Alat ini semi robotik yang menggunakan power bank untuk mengendalikan nozzlenya. Jika biayanya ditambah, Nyapar bisa mencari sendiri titik panas tersebut. Nyapar dapat bekerja dengan menyemprotkan air dalam jangkauan 30-50 meter. Semakin besar kekuatan mesin pendorong, maka jangkauannya pun bisa semakin jauh.

Mesin pendorongnya pun berbentuk portable, sehingga dapat digendong di punggung seperti ransel dan dapat dibawa dengan motor sehingga memudahkan untuk menjangkau wilayah yang sulit diakses. Alat ini juga sangat efisien, karena dapat dioperasikan oleh satu operator saja.

Nyapar telah dipatenkan oleh Untan dan siap untuk digunakan. Saat ini, sebagai tahap awal, ada enam unit Nyapar yang akan diserahkan ke beberapa desa. Desa tersebut menjadi target kerja sama Untan dan Indonesia Climate Change Strust Fund (ICCTF)/Bappenas.

Semoga nyapar memang dapat bekerja maksimal ya. Selain mencari cara untuk mengatasi kebakaran tersebut, sekalian cari solusi yang benar-benar pas untuk mencegahnya, yuk. Beneran nih, sungkan banget sama negara tetangga kalau kita keseringan mengotori udaranya~ (A/L)

Terakhir diperbarui pada 12 September 2018 oleh

Tags: Alat pemadam kebakaranjokowikebakaran hutankebakaran lahannyaparsistem digitalUntanvonis
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!
Movi

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!

17 Maret 2023
capres dari ugm
Kotak Suara

Empat Kandidat Capres Berasal dari UGM, Siapa Saja Mereka?

28 Februari 2023
RUU PPRT
Kotak Suara

Lika-liku RUU PPRT yang Belasan Tahun Tak Kunjung Disahkan

20 Februari 2023
Jokowi 3 Periode Adalah Wujud Sikap Jokowi untuk Menampar Muka dan Menjilat Ludah Sendiri MOJOK.CO
Esai

Jokowi 3 Periode Adalah Wujud Sikap Jokowi untuk Menampar Muka dan Menjilat Ludah Sendiri

15 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya

Untuk Mereka yang Tolak Vaksinasi Rubella karena Babi, Mau Bikin Umat Islam Punah Kah?

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023

Nyapar, Alat Pemadam Kebakaran Hutan Digital Buatan Untan

12 September 2018
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
unpad mojok.co

10 Jurusan Tersepi di UNPAD yang Pendaftarnya Hanya Ratusan

27 Maret 2023
kip mojok.co

Kecewa dengan Mahasiswa Penerima KIP

26 Maret 2023
universitas brawijaya mojok.co

15 Jurusan yang Sepi Peminat di Universitas Brawijaya, Tingkat Ketetatannya Rendah!

23 Maret 2023
perguruan tinggi muhammadiyah mojok.co

5 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Terbaik di Indonesia

25 Maret 2023

Terbaru

kebijakan affirmative action

Yuk, Kenalan Sama ‘Affirmative Action’! Kebijakan yang Mendorong Kesetaraan Partisipasi Perempuan dalam Politik

29 Maret 2023
jurusan teknologi informasi moloc.co

Selektivitas 4 PTN yang Memiliki Jurusan Teknologi Informasi Terbaik

29 Maret 2023
masyumi reborn

Masyumi Lahir Kembali, Tapi Tak Lolos Jadi Peserta Pemilu 2024, Kenapa?

28 Maret 2023
penerima politik uang

Celah Politik Uang: Warga yang Menerima Tidak Dapat Sanksi

28 Maret 2023
berbagi takjil mojok.co

3 Keutamaan Berbagi Takjil yang Membuatmu Menyesal Jika Tak Memanfaatkannya

28 Maret 2023
Cerita di Balik 3.000 Porsi Takjil di Masjid Jogokariyan: “Masak yang Masuk Surga yang Kaya-kaya Doang” MOJOK.CO

Cerita di Balik 3.000 Porsi Takjil Masjid Jogokariyan: “Masak yang Masuk Surga yang Kaya-kaya Doang”

28 Maret 2023
jurusan akuntansi mojok.co

Selektivitas 7 PTN yang Memiliki Jurusan Akuntansi Terbaik

28 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In