MOJOK.CO – Di balik hal-hal yang menyebalkan dari kasus korupsi Juliari Batubara, kamu sadar nggak sih kalau penegakan hukum di negeri ini kocak banget?
Usai kelucuan kasus Jaksa Pinangki dan Djoko Tjandra yang akhirnya mendapat diskon besar-besaran soal vonis hukuman, kini sorot kamera mengarah ke reality show terdakwa kasus korupsi bansos, Juliari Batubara.
Gini lho. Tuntutan jaksa dari KPK dalam sidang bansos corona yang hanya 11 tahun penjara saja sebenarnya sudah sangat lucu dan bikin banyak masyarakat gemas kepengin ngeremes-ngeremes rambut Pak Juliari.
Soalnya, sebelum kasus ini masuk ke tahap persidangan, Firli Bahuri dengan berapi-api sesumbar bahwa pelaku korupsi bansos bisa dituntut hukuman mati.
Jaksa @KPK_RI hanya menuntut 11 tahun penjara kpd Juliari. Sangat mencederai hati rakyat. Ucapan anda tak sesuai dgn faktanya. Lanjutkan membual semoga Allah beri balasan setimpal. pic.twitter.com/OkfmVgvFH9
— Gus Umar Al Chelsea (@Umar_Chelsea_75) August 10, 2021
Namun, ucapan memang tidak bisa dipegang, janji tak bisa dijadikan patokan, Firli Bahuri justru diem-diem bae ketika jaksa dari KPK hanya menuntut 11 tahun penjara untuk Juliari Batubara.
Melihat tren diskon hukuman yang didapat oleh Jaksa Pinangki, Djoko Tjandra, sampai kasus korupsi benur Edhy Prabowo… bukan tidak mungkin tuntutan 11 tahun penjara itu bisa berkurang nantinya di hadapan majelis hakim yang terhormat.
Belum kelar rasa gemas akibat kelucuan para penegak hukum di negeri ini, Juliari Batubara dengan cukup percaya diri meminta majelis hakim untuk membebaskannya dari segala macam tuntutan.
Permintaan ini muncul dalam pledoi Juliari Batubara dalam sidang bansos Corona pada 9 Agustus 2021 lalu.
“Saya secara tulus ingin mengucapkan permohonan maaf saya yang sebesar-besarnya, kepada Presiden RI Joko Widodod atas kejadian ini, terutamanya permohonan maaf akibat kelalaian saya tidak melakukan pengawasan yang lebih ketat, terhadap kinerja jajaran di bawah saya, sehingga harus berurusan dengan hukum,” kata Juliari.
Ungkapan ini menggambarkan bahwa Juliari Batubara merasa tidak bersalah sama sekali, dia hanya korban dari keadaan. Pernyataan itu juga memberi kesan bahwa anak buahnya lah yang korupsi dengan memanfaatkan namanya sebagai Menteri Sosial.
Lucunya lagi, dalam sidang terpisah yang menjerat anak buah Juliari, Adi Wahyono mengaku diminta pasang badan untuk melindungi siapapun yang terlibat—termasuk juga melindungi Pak Menteri. Pengakuan ini muncul dalam persidangan 13 Juli 2021.
“Ya saat itu minta saya untuk pasang badan. ‘Jangan libatkan yang lain, Mas,’” pengakuan Adi Wahyono menirukan perintah Juliari.
Bahkan Adi Wahyono diminta oleh staf khusus Juliari, Erwin Tobing, untuk menghancurkan beberapa barang bukti. Adi juga menilai bahwa perintah itu sangat serius karena sempat dibikin rapat dadakan segala.
Sialnya, kongkalikong itu keburu ketahuan KPK (ini KPK yang sebelum era TWK lho ya). Tak sampai 24 jam setelah Matheus Joko Santoso (anak buah Juliari yang lain) kena OTT KPK, satu demi satu operator korupsi bansos diciduk. Termasuk Adi Wahyono, termasuk Juliari Batubara.
Apa yang dilakukan Adi Wahyono ini memang kurang ajar. Adi adalah contoh anak buah yang tidak bisa dipercaya oleh atasan. Sudah diminta baik-baik oleh atasan agar tidak menyeret namanya, lah kok malah ngumbar rencana si atasan di persidangan.
Pengakuan Adi Wahyono justru semakin memperburuk kasus korupsi bansos ini, persis seperti anak disuruh bapaknya untuk berbohong ke penagih utang yang datang.
“Bilang sama Om itu, Bapak lagi nggak ada di rumah,” kata si bapak.
Si anak lalu keluar rumah dan bilang ke om-om penagih utang.
“Bapak ada, Dek?” tanya si penagih utang.
“Anu, tadi kata Bapak, Bapak lagi nggak ada di rumah,” kata si anak polos
…
Batin si bapak: “HOWALAH, ANAK BGST!”
Dan sebagai penutup dari kelucuan kasus korupsi bansos ini, usai dakwan demi dakwaan ke Juliari Batubara yang makin terang kasusnya tapi mulai suram tuntutan hukumannya, sudah muncul ceramah-ceramah politisi PDIP ini di media sosial soal upaya pencegahan korupsi. Seperti di bawah ini.
Dengerin tuh Juliari Batubata ngomong….
Resapi, renungkan. Amalkan dalam kehidupan sehari hari pic.twitter.com/Sfo5P0hNE7
— Suka cakue (@IskandarSanuji) August 10, 2021
Semanis itulah Juliari ketika memberi nasihat soal pencegahan korupsi. Hal yang tentu tak disadari, beberapa waktu kemudian justru dirinyalah yang akhirnya membutuhkan nasihat itu.
Mungkin Pak Menteri bisa bikin buku motivasi setelah kasus ini kelar, judulnya: Kiat Menasihati Diri Sendiri ala Juliari. Tentu ditambahi embel-embel ini biar laku: Diinspirasi dari kisah nyata!
BACA JUGA Korupsi Bansos dan Dana Haji, Mana yang Lebih Bajingan? dan tulisan Ahmad Khadafi lainnya.