Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Tagar #PercumaLaporPolisi Malah Jadi Curhat Colongan Netizen saat Berhadapan dengan Polisi

Beberapa netizen malah jadi koar-koar soal pengalaman buruk mereka ketika berhadapan dengan polisi. Eh, oknum polisi ding.

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
9 Oktober 2021
A A
Camkan Ini, Polisi Nggak Boleh Periksa Hape Warga Sipil tanpa Surat Perintah mojok.co
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Polisi kini bisa dibilang menjadi lembaga negara yang paling repot soal memulihkan nama baiknya gara-gara tagar #PercumaLaporPolisi trending.

Sudah lebih dari tiga hari tagar #PercumaLaporPolisi kelihatan masih berada di urutan puncak daftar trending Twitter.

Diawali dari liputan Project Multatuli mengenai liputan berjudul “Tiga Anak Saya Diperkosa, Saya Lapor ke Polisi. Polisi Menghentikan Penyelidikan”, lalu secara kebetulan terjadi peretasan terhadap situs Project Multatuli yang entah dilakukan siapa, sampai dengan cap hoaks dari Polisi (postingan dari Humasreslutim) terhadap laporan tersebut.

Tiga kejadian yang berjalan secara berurutan ini memancing kegeraman netizen terhadap instansi kepolisian. Kejadian demi kejadian janggal ini mungkin diniatkan agar reputasi Polisi tidak makin buruk, tapi yang terjadi malah sebaliknya.

Bukannya menyiram api dengan air, yang dilakukan Polisi di media sosial justru menghujani netizen yang sedang marah itu dengan bensin. Makin meledaklah itu kemarahan netizen. Ngidap-idapi sampai Istana pun jadi kepancing turun tangan untuk kasus pemerkosaan tersebut.

Kemarahan ini pun lalu berlanjut dengan makin banyaknya netizen yang malah curhat colongan melalui tagar #PecumaLaporPolisi. Ini beberapa di antaranya.

  1. Lapor polisi karena kemalingan, malah dijadiin bahan bercandaan. Mungkin Pak Pol yang ngebecandain itu niatnya mau menghibur kali, Mbak. Mungkeeen lho ya.

ikutan #PercumaLaporPolisi , pernah dimaling tas, isi laptop, HP, STNK, uang cash 3 jutaan. pas bikin laporan, malah cengengesan, “loh tasnya hilang? ya beli lagi loh mbaa” trus bilang “kalo laptop coba cari aja di OLX mbak”. panik dan sedihnya saat itu, tapi dijadiin becandaan

— aulia f. herdiana (@auliaaherdiana) October 8, 2021

  1. Ada yang curhat motor temennya ilang, lapor polisi, diminta cek perkembangan kasusnya di website, eh ternyata websitenya belum diperpanjang domainnya. Bisa gitu ya?

Pacar saya motornya ilang bulan juli lalu. Langsung lapor tuh, dikasihlah surat dari kepolisian. Di suratnya ada keterangan suruh cek perkembangannya melalui web https://t.co/16vXZTcD3s atau SMS, tp ternyata pas di cek….

Bakekokk#PercumaLaporPolisi https://t.co/KQHbarIUaa pic.twitter.com/epsGrCfBSU

— – (@triaaprr) October 8, 2021

  1. Tegur razia ilegal malah dibentak-bentak. Lagian sampean juga kewanen sih, Mas.

Jadi inget hari dimana gw kena razia ilegal, terus gw sengaja terang-terangan foto ehh HP gw malah di rampas paksa sambil di bentak. Trus saya cuma nanya “kalo razia resmi name tag bapak sama tanda ada razia ko ga ada?” Sya malah jadi bulan bulanan 🤣🤣. #PercumaLaporPolisi pic.twitter.com/VsgEjuf57D

— CiptaanTuhan (@dadaniawan) October 7, 2021

  1. Kok ya ada juga ya yang beginian?

Saya kemudian menepi ketika melihat ada kerumunan polisi, bermaksud meminta bantuan. Tapi oleh polisi, orang itu dibiarkan pergi, dengan alasan “kan sampeyan emang Cina, kenapa mesti marah?”#PercumaLaporPolisi

— Roy Thaniago (@roythaniago) October 8, 2021

  1. Katanya sih ongkos keadilan itu bayarnya nggak cuma pakai duit, tapi juga pakai ati.

Tentu saja si petugas ogah-ogahan dan akhirnya laporan itu ditolak. Pake marah pula karena merasa direkam. LOL.
Emang mahal banget deh ongkos mencari keadilan, bayarnya ga pake rupiah tapi pake ati.

— iwin (@niwseir) October 7, 2021

Beberapa postingan ini tentu belum bisa dijadikan kebenaran tunggal, soalnya kan sesuatu itu harus ada “datanya-dari-mana?”. Tapi setidaknya inilah pengakuan spontan beberapa netizen soal tagar #PercumaLaporPolisi yang ramai itu.

Curhat colongan beberapa netizen ini sebenarnya juga menjadi jawaban kenapa profesi dukun atau orang pintar itu masih menjanjikan di Indonesia. Sebab, ketika banyak warga negara merasa tidak mendapat keadilan, ya wajar lah kalau mereka mencari alternatifnya.

Jika di negara lain hanya pendidikan dan pengobatan saja yang ada alternatifnya, di Indonesia ini ternyata mencari keadilan saja juga ada alternatifnya. Ngeri, ngeri. Benar-benar negeri yang kreatif sekali.

Iklan

Meski begitu, #PercumaLaporPolisi yang ramai itu pada dasarnya menunjukkan betapa banyak orang yang punya pengalaman buruk ketika berhadapan dengan polisi. Orang biasa, bukan penjahat lho ya.

Ada sinyal ketidakpercayaan yang muncul di sini, dan seharusnya hal semacam ini jadi koreksi untuk Kepolisian Republik Indonesia sih. Bisa bahaya lho kalau masyarakat makin banyak lagi yang nggak percaya sama penegak hukumnya sendiri.

Lagipula, jangankan masyarakat biasa atau netizen, sekelas Irjen Napoleon Bonaparte saja, yang jelas-jelas polisi (bukan sembarangan polisi malah, tapi perwira polisi), bisa-bisanya nekat main hakim sendiri saat melampiaskan “rasa keadilannya” terhadap Muhammad Kece di penjara.

Kalau Pak Napoleon saja sampai begitu, itu kan tanda kalau blio sebenarnya juga nggak percaya-percaya banget dengan penegakan hukum di Indonesia. Lah itu nyatanya blio sampai harus turun gunung main hakim sendiri gitu tuh?

Lah kalau Pak Irjen saja sampai bisa nggak percaya sepenuhnya terhadap penegak hukum, lah terus masyarakat biasa kayak kita ini bisanya apa? Bisa dipenjara?

Eh. Bercanda ding, Pak.

BACA JUGA Project Multatuli Alami Serangan Siber Bertubi-tubi karena Tayangkan Liputan Pemerkosaan dan tulisan rubrik POJOKAN lainnya.

Terakhir diperbarui pada 9 Oktober 2021 oleh

Tags: dukunirjen napoleonkepolisianMuhammad Keceorang pintarPolisiproject multatuli
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

rkuhap, kuhap, polisi.Mojok.co
Mendalam

Catatan Kritis KUHAP (Baru) yang Melahirkan Polisi Tanpa Rem Hukum, Mengapa Berbahaya bagi Sipil?

19 November 2025
Ortu kuras tabungan buat anak jadi polisi malah kena tipu. Sempat bikin stres tapi kini bersyukur tak jadi sasaran amuk tetangga MOJOK.CO
Ragam

Ortu Kuras Tabungan buat Anak Jadi Polisi malah Kena Tipu “Intel”, Awalnya Stres tapi Kini Bersyukur

6 September 2025
Polisi gelontorkan uang banyak untuk gas air mata yang digunakan dalam demo. MOJOK.CO
Aktual

Saat Duit Rakyat Hanya Dipakai buat Membeli Gas Air Mata Kadaluwarsa oleh Polisi

31 Agustus 2025
PoliceTube Adalah Ide Brilian Kepolisian yang Patut Diapresiasi! Mojok.co
Pojokan

PoliceTube Adalah Ide Brilian Kepolisian yang Patut Diapresiasi!

26 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.