ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Pojokan

Selalu Merasa Dirimu Nggak Berhak atas Pujian? Hm, Itu Ciri Sindrom Impostor

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
3 Desember 2019
0
A A
sindrom impostor syndrome definisi penyebab cara mengatasi ciri-ciri mojok.co

sindrom impostor syndrome definisi penyebab cara mengatasi ciri-ciri mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pengidap sindrom impostor takut dipuji dan takut mendapat sorotan. Dia kadang sampai mikir, orang tuh terlalu bodoh untuk tahu bahwa sebenarnya dia nggak bisa apa-apa dan tak berguna. Duh, jangan mikir gitu sih 🙁

Pernah dengar sindrom impostor? Kalau belum, sekarang coba refleksi diri sebentar.

Pernah nggak kamu merasa kamu nggak berhak mendapatkan semua yang sudah kamu capai saat ini? Misalnya ada orang yang memuji, “Ih, kamu kok pinter banget sih kalau ngomongin soal ternak lele,” dan kamu merasa, “Apa sih, aku tuh biasa aja. Cuma tahu-tahu doang.”

Pendeknya, kamu selalu kamu tuh nggak sehebat orang lain. Ya kadang emang bener. Tapi ada kadang yang lain, ketika menurut orang banyak, kamu memang bisa dan hebat kok, tapi kamu nggak pernah menghargai dirimu sendiri.

Jangan kaget ya. Ada kemungkinan kamu mengidap impostor syndrome (sindrom penyemu).

Sindrom impostor menyebabkan orang-orang yang berhasil mencapai sesuatu merasa bahwa itu dicapai dengan faktor eksternal, bukan dari internal. Mereka merasa bahwa orang lain selalu lebih pintar dari dirinya, dan dirinya hanyalah debu tak berarti di semesta. Orang-orang yang mengidap sindrom ini akan merasa bahwa hanya kebetulanlah mereka sampai di titik saat ini, dan tak sanggup mengakui potensi yang ada dalam diri.

Bedakan dengan orang yang rendah hati lho ya. Kalau orang rendah hati mungkin merendah karena sadar di atas langit masih ada langit. Kalau orang dengan sindrom impostor ini benar-benar tidak bisa melihat dirinya pantas meraih itu semua. Semua orang akan selalu di atasnya.

Sekilas, cara pikir demikian bagus untuk membuat orang jadi nggak gampang sombong. Tapi, sindrom ini ada nggak bagusnya. Orang yang tidak bisa mengakui hal baik dalam dirinya akan selalu tertekan, meski dirinya sebenarnya baik-baik saja. Jika mereka berhasil mnecapai sesuatu, mereka takut keberhasilan itu dicapai dengan cara menipu orang atau keberuntungan semata.

Ketakutan akan kegagalan mencapai di level yang tidak wajar bagi pengidap sindrom impostor. Mereka takut pencapaian mereka sebelumnya dianggap sebagai hasil yang dicapai dengan cara yang tidak wajar, dan kegagalan adalah bukti kualitas mereka sebenarnya.

Mengapa orang bisa punya sindrom impostor? Penyebabnya sering datang dari tekanan yang terus-terusan diberikan dan juga kurangnya apresiasi selama masa kanak-kanak. Ekspektasi berlebihan orang tua, katakanlah. Biasanya ekspektasi orang tua yang berlebihan membuat orang tua tidak bisa menghargai kemajuan kecil yang dicapai anaknya. Lingkungan kerja dan sosial yang penuh tekanan juga memberi porsi pengaruh yang besar kepada individu yang terkena sindrom tersebut.

Ciri orang yang terkena sindrom impostor adalah menjadi perfeksionis, bekerja terlalu keras, membatasi daftar pencapaiannya, takut gagal, dan abai pada pujian. Mereka cenderung bertingkah dan berkata sesuai apa yang diinginkan orang lain, bukan ekspresi pikiran mereka. Mereka rentan terhadap potensi depresi dan menjalani hari-hari dengan perasaan tersiksa.

Sindrom impostor lazim ditemukan pada minoritas dan orang-orang yang berprestasi. Karena mereka merasa kecil dalam konteks angka, mereka merasa jika sanggup mencapai titik yang lebih tinggi dibanding mayoritas, mereka sendiri akan menganggap hal itu tidak wajar. Perasaan itu membuat mereka mengasingkan diri.

Sindrom ini mempengaruhi 70 persen populasi dunia, meskipun sering tidak disadari. Orang yang terpengaruh sindrom ini sering tidak tahu dan bila tidak ditangani, para penderitanya akan merasakan kecemasan dan kepercayaan diri rendah.

Demi kesehatan mental, jika kamu merasa kamu mengidap sindrom ini, sebaiknya mulailah membuat daftar pencapaian diri dan merenungkan kerja kerasmu untuk mencapai hal tersebut. Berbicara dengan ahli medis juga bisa membantu meringankan efek-efek yang timbul.

Terapi menulis pun bisa membantu orang mengurangi rasa bersalah yang timbul. Terapi menulis ini metodenya dengan menuliskan semua pencapaian dan umpan balik positif yang diterima. Mereka menuliskan hal-hal positif yang ada di diri mereka agar mereka mulai bisa menerima diri mereka sendiri.

Terakhir, jika kamu menemukan teman yang bau-baunya mengidap sindrom impostor, ajak deh dia ngobrol. Beri dia apresiasi. Katakan bahwa dia pantas untuk mendapat ini semua.

Be kind, it could save a life.

BACA JUGA Hakim Nggak Percaya Nunung Depresi Hanya karena Ia Tampil Cengengesan atau artikel menarik lainnya di rubrik POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 3 Desember 2019 oleh

Tags: depresiimpostor syndromepercaya dirisindrom impostor
Iklan
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati MOJOK.CO
Malam Jumat

Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati

23 Juni 2022
Self-Harm, Cara Saya Mengobati Tekanan dan Depresi Sebagai Penderita Epilepsi MOJOK.CO
Esai

Self-Harm, Cara Saya Mengobati Tekanan dan Depresi Sebagai Penderita Epilepsi

31 Mei 2022
Generasi Sandwich Nggak Butuh Dukungan, Kami Butuh Uang, Uang yang Banyak MOJOK.CO
Esai

Generasi Sandwich Nggak Butuh Dukungan, Kami Butuh Uang, Uang yang Banyak

25 November 2021
Hari Kesehatan Mental Sedunia yang Sepi MOJOK.CO
Esai

Hari Kesehatan Mental Sedunia yang Sepi

11 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

mahasiswa kkn.MOJOK.CO

Dapat Kelompok KKN “AFK” dan “Nggak Napak Tanah” Itu Seburuk-buruknya Nasib: Merepotkan Teman dan Warga Cuma Demi Nilai A

17 Juni 2025
Yamaha Xeon sebagai motor terbaik. MOJOK.CO

14 Tahun Pakai Yamaha Xeon, Motor Butut yang Kuat Menerjang Jalanan Terjal Tasikmalaya ke Pantai Pangandaran

13 Juni 2025
Lulusan SMA-SMK awalnya malu karena tak kuliah dan jadi karyawan Alfamart-Indomaret. Tapi merasa terhormat karena bisa kerja sendiri MOJOK.CO

Lulusan SMA-SMK Awalnya Malu Tak Kuliah dan Kerja di Alfamart-Indomaret, Direndahkan Guru Sendiri tapi Kini Merasa Lebih Terhormat

12 Juni 2025
Orang kaya pertama kali naik bus ekonomi, tersiksa jiwa raga sampai trauma MOJOK.CO

Orang Kaya Naik Bus Ekonomi: Coba-coba Berujung Tersiksa, Dimaki Pengamen sampai Tahan Kencing Berjam-jam

12 Juni 2025
Innova Zenix Tidak Otentik, Kalah Populer dari Innova Reborn MOJOK.CO

Innova Zenix Bisa Menjadi Penyesalan Toyota karena Melahirkan Mobil Tidak Otentik dan Ternyata Innova Reborn Belum Habis

16 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.