[MOJOK.CO] “Idrus Marham, Moeldoko, dan Teten Masduki adalah nama-nama yang muncul di reshuffle jilid 3.”
Siang ini (17/1/2018) Presiden Jokowi melantik sejumlah orang baru untuk mengisi Kabinet Kerja. Ini adalah reshuffle Kabinet Kerja yang ketiga.
Wajah baru yang nggak baru-baru amat itu adalah Sekjen Golkar Idrus Marham yang kini menjabat menteri sosial menggantikan Bu Khofifah yang resign karena maju di pilkada Jawa Timur.
Kemudian Jenderal Moeldoko, panglima TNI 2013-2015 dan wakil ketua umum DPP Partai Hanura, yang dilantik sebagai kepala staf presiden.
Selanjutnya ada Agum Gumelar yang masuk ke Dewan Pertimbangan Presiden, serta Teten Masduki, kepala staf presiden sebelumnya yang kini digeser menjadi komandan staf khusus presiden.
Selain itu, Jokowi juga melantik Kepala Staf Angkatan Udara baru, Marsekal Madya Yuyu Sutisna. Yuyu Sutisna mengisi jabatan yang ditinggalkan Marsekal Hadi Tjahjanto yang menjadi panglima TNI.
Beberapa catatan yang bisa disarikan dari reshuffle kabinet ketiga yang tumben-tumbennya tidak didahului dengan gosip dan kehebohan ini antara lain:
Pertama, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang Desember kemarin dipilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar tidak dicopot. Dugaan Airlangga akan diganti karena publik mengingat Jokowi pernah mengatakan tidak ingin menterinya merangkap jabatan. Alasan Jokowi tidak mengganti Airlangga karena dengan masa jabatan tinggal setahun, tidak efektif bila sampai harus mengganti menteri dengan urusan sevital perindustrian.
Kedua, hal sebaliknya terjadi pada Idrus Marham. Ia akan mundur dari posisi Sekjen Partai Golkar agar tidak merangkap jabatan.
Ketiga, haters Teten Masduki kecewa karena meskipun ia dicopot dari posisi kepala staf presiden, posisi barunya sebagai komandan staf khusus presiden (entah ini jabatan aslinya emang ada apa nggak sih?) membuatnya makin dekat dengan Jokowi.
Keempat, lover Menteri Susi menghela napas lega karena Menteri Susi masih aman. Juli tahun lalu, menjelang reshuffle jilid 2, nama Menteri Susi sempat digosipkan masuk dalam daftar menteri yang diganti, walau kemudian tidak terjadi.
Kelima, rekor pejabat dengan rekam jejak posisi terbanyak di kabinet Jokowi masih dipegang Luhut Binsar Pandjaitan. Kalau Anda lupa, beliau ini pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Menkopolhukam, Menko Bidang Kemaritiman, dan pelaksana tugas Menteri ESDM. Semoga sopir Pak Luhut nggak bingung hari ini dia harus nyetir ke kantor yang mana, amin.
Keenam, dengan masuknya Idrus Marham ke kabinet, komposisi orang partai di kabinet tidak banyak berubah. Selain orang Golkar dan Hanura yang dulunya satu kini jadi dua, sisanya masih tetap. Kompisisi asal partai dari pejabat di Kabinet Kerja saat ini, yakni:
- PDIP (4 menteri, 1 sekretaris kabinet),
- Nasdem (2 menteri, 1 jaksa agung),
- PKB (3 menteri),
- Golkar (2 menteri),
- Hanura (1 menteri, 1 kepala staf kepresidenan),
- PPP (1 menteri),
- PKPI (kepala BIN), dan
- PAN (1 menteri).