Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Plis Deh, Kenapa Pada Heboh Ngurusin Mati Listrik Jakarta?

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
6 Agustus 2019
A A
MATI LISTRIK
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Jakarta mati listrik. Keluhan muncul di mana-mana. Padahal di saat yang bersamaan, kita mungkin sedang ditertawai orang-orang luar Jawa.

Jogja nggak mengalami mati listrik waktu lini masa media sosial ramai dengan keluhan soal pemadaman di ibu kota. Jakarta dan sebagian Jawa (khususnya Jawa Barat dan Banten) adalah korbannya.

Seorang kawan di Bandung baru bisa membalas WhatsApp saya menjelang Subuh karena baterai hapenya habis total dan dia harus nge-charge dulu waktu listrik akhirnya nyala sekitar pukul dua pagi. Melalui jawaban pesannya, saya tahu dia kesal setengah mati. Reaksi ini wajar, mengingat di media sosial orang-orang pun marah-marah semua, meski kemudian marahnya pelan-pelan berkurang setelah disodori foto-foto petugas PLN yang lagi di atas tiang listrik.

Kekesalan netizen pun mendadak berubah menjadi tagar romantis: #TerimakasihPLN. Hadeeeh.

Tapi, yah, sekali lagi, Jogja nggak mengalami mati listrik, jadi kekesalan itu nggak relate dengan kami.

Dan, ada lagi yang nggak relate dengan kekesalan netizen Jakarta dan sekitarnya soal mati listrik: orang-orang di luar Jawa dan daerah-daerah lain yang makanan sehari-harinya adalah pemadaman listrik.

Iya, Teman-teman, di luar rumah dan kantor tempatmu duduk dengan santai sekarang sambil memasang charger laptop ke colokan listrik, ada orang-orang yang bahkan terbiasa untuk nggak repot-repot mikirin stop kontak, saking seringnya mati listrik.

Mati Listrik di Luar Jawa

Di tahun 2016, seperti dikutip dari Beritagar, Kecamatan Arut Selatan di Kalimantan Tengah pernah menjadi korban pemadaman listrik bergilir. Menyebalkannya, mati listrik ini terjadi beberapa jam setiap minggunya. Warga di sana sampai pasrah-pasrah saja karena hal ini jadi kebiasaan.

Mati listriknya pun bukan hanya 10 hingga 20 menit, melainkan hingga berjam-jam. Minimal, dalam sehari, selama satu jam penduduknya tak bisa beraktivitas karena tak ada listrik.

Di daerah lain, misalnya Pontianak dan Papua, warganya bercerita kisah serupa. Pemadaman listrik yang terjadi di sana umumnya terjadi berkali-kali dengan durasi lebih dari tiga jam.

Ah, jangankan pemadaman biasa. Desa-desa di Papua saja ada yang baru menikmati listrik tahun 2016, kok. Selepas itu, dengan alasan transmisi listrik yang belum banyak, listrik byar-pet benar-benar jadi kawan akrab para warganya.

Enak nggak? Nggak tahu, sih, tapi yang jelas orang-orang di sana mungkin sekarang lagi senyum-senyum sendiri membaca keluhan-keluhan kita yang bari diberkahi mati listrik setengah hari.

Kompensasi PLN untuk Mati Listrik Jakarta

Dari BBC, Komisi Energi DPR, Kurtubi, menegaskan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara mati listrik di Jakarta dengan apa yang terjadi di luar Jawa. Menurutnya, apa yang terjadi di Jakarta adalah di luar kebiasaan karena cakupan wilayahnya luas sekali, bukan lagi hanya satu kecamatan dan kabupaten. Durasinya pun panjang dan lama.

Tapi yang membuat padamnya listrik kali ini benar-benar beda dan di luar kebiasaan adalah adanya kompensasi dari PLN. Pelaksana Tugas (Plt) PLN, Sripeni Inten Cahyani, menyebutkan bahwa pihaknya bakal memberikan kompensasi ke masyarakat atar pemadaman yang terjadi hampir di seluruh Jawa, berdasarkan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 27 Tahun 2017 tentang standar mutu pelayanan.

Iklan

Menurut Inten, insentif kompensasi ini akan dihitung berdasarkan formula dengan menghitung lamanya listrik padam dan kelompok kWh pelanggan.

Seolah nggak cukup, media-media juga memberitakan Presiden Jokowi yang menegur pihak PLN mengenai padamnya listrik ini.

Bayangkan—seorang presiden saja sampai turun tangan! PLN-nya juga menjanjikan kompensasi! Kurang “spesial” apa, coba, mati listrik kali ini?

Padahal, kalau mau dipikir-pikir lagi, mati listrik ini kan menunjukkan keseragaman antardaerah di Indonesia. Yah, kalau pembangunan dan pendidikannya masih kacrut dan belum bisa merata, minimal pemadaman listriknya dulu ajalah yang merata.

Gitu, ya, Pak, Bu?

Terakhir diperbarui pada 6 Agustus 2019 oleh

Tags: Bandungjakartajawa baratkompensasimati listrikPapuaPLNPresiden Jokowi
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO
Ragam

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO
Esai

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Tinggalkan ibunya demi kuliah di PTIQ Jakarta untuk merantau. MOJOK.CO
Ragam

Kerap Bersalah di Perantauan karena Alasan Sibuk, Tangis Ibu Pecah Saat Saya Akhirnya Pulang dari Jakarta

27 November 2025
Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO
Liputan

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.