Pemprov DKI Beli Tong Sampah Buatan Jerman, Ini Alasannya? - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Pemprov DKI Beli Tong Sampah Buatan Jerman, Ini Alasannya?

Redaksi oleh Redaksi
4 Juni 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO  – Berita pengadaan tong sampah buatan Jerman oleh Pemprov DKI ramai diperbincangkan, khususnya dengan alasan agar Jakarta sejajar negara maju dan jadi lebih modern. Tapi, kenapa harus dari Jerman, gitu?

Sejak pagi ini, berita hangat lagi-lagi muncul dari provinsi nomor 1 di Indonesia: Provinsi DKI Jakarta. Setelah sebelumnya menghebohkan publik dengan pengadaan pohon plastik dan air olahan limbah tinja, kali ini Pemprov DKI menjadi bahan perbincangan sejak beredarnya screenshot situs e-Katalog LKPP. Di sana, muncullah informasi bahwa DKI Jakarta baru saja membeli tong sampah buatan Jerman dengan merek Weber.

Bukan hanya satu atau dua, jumlah tong sampah yang dibeli adalah 2.640 buah dengan harga satuan mencapai 253,62 dolar AS atau setara dengan Rp3.599.375,04.

Kaget? Tunggu dulu. Ongkirnya pun tak kalah fantastis: 5.581 dolar AS atau Rp79.205.552,00. Secara keseluruhan, biaya yang dikeluarkan Pemprov DKI ditaksir sekitar 9 miliar rupiah.

Wow wow wow~

Baca Juga:

Langkah Politik Jokowi 2.0 di Balik UU IKN

Anies Baswedan Dengerin Cek Sound Nidji versi Non-Giring Itu Beneran Kocak Sih

3 Hal yang Dilanggar Anies Baswedan soal Larangan Iklan Rokok di Jakarta

Ternyata, upaya pengadaan ini tak lain dan tak bukan adalah wujud usaha agar DKI Jakarta kelak bisa tampil lebih modern dan sejajar dengan kota-kota di negara maju lainnya. Setidaknya, ini merupakan keterangan dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji.

Selain itu, tong sampah buatan Jerman ini ternyata dianggap bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembuangan sampah. Lagi pula, dengan garbage bin ini, sampah-sampah bisa diposisikan tertutup dalam tong, bukannya terbuka seperti pada tempat sampah tradisional.

Lebih lanjut, Isnawa menjelaskan bahwa garbage bin buatan Jerman ini bisa menampung 660 liter sampah, atau setara dengan sampah dari 330 orang atau 70 kepala keluarga. Nantinya, tong sampah bisa didorong dengan mudah oleh petugas ke lokasi truk compactor, untuk kemudian dikaitkan ke kait hidrolik. Secara otomatis, tong sampah buatan Jerman pun akan terangkat hingga sampahnya masuk ke dalam truk.

“Persis seperti di negara-negara maju,” tambah Adji.

(((SEPERTI DI NEGARA-NEGARA MAJU)))

Selagi pro dan kontra netizen masih berlangsung di lini masa media sosial, tak ada salahnya jika kita bertanya-tanya: kenapa sih harus beli buatan Jerman? Ada alasan khusus apa demi memenuhi pengadaan ini? Hmm?

Setidaknya, ada beberapa alasan dan kemungkinan alasan atas dibelinya tong sampah buatan Jerman, yaitu:

1. Siapa tahu, tong sampah 660 liter tidak diproduksi dan dijual di Indonesia, baik secara langsung (oleh industri plastik, misalnya) maupun melalui marketplace lokal, semacam Tokopedia dan BukaLapak. Kalaupun ada, mungkin Pemprov DKI sudah kepalang kecewa karena tidak berhasil mendapat promo harga saat flash sale Tokopedia akhir bulan Mei lalu. Yah, mau gimana lagi? Kekecewaan itu memang traumatis, mylov~

2. Pemprov DKI percaya bahwa good vibes akan menular, bahkan dari detail terkecil sekalipun. Alih-alih berfokus pada proses pengelolaan sampah negara maju yang semestinya ditiru oleh DKI Jakarta, mereka meyakini bahwa “selalu ada anak tangga pertama untuk segala sesuatu yang baru”. Dengan alasan itulah, pembelian tong sampah buatan Jerman dilakukan. Tangan-tangan masyarakat Jerman yang terkenal disiplin pun diharapkan bisa memberikan good vibes pada warga Jakarta.

3. Alasan terakhir, yang merupakan alasan sebenarnya Pemprov DKI membeli tong sampah buatan Jerman—seperti yang dikemukakan oleh Kepala DLH DKI Jakarta—adalah…

*jeng jeng jeng*

…karena e-Katalog di LKPP hanya menyediakan dua vendor saja, yaitu Jerman dan China. Karena tidak ada vendor dari Indonesia, Jerman pun segera dipilih.

Terlepas dari alasan apa pun yang mendasari pengadaan tong sampah buatan Jerman, kita doakan saja semoga hal ini mendatangkan kemanfaatan yang banyak bagi warga. Apalagi, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, malah menjanjikan kejutan lain bagi masyarakat ibu kota.

“Ya nanti soal tong sampah saya ceritakan kalau sudah lengkap, ya. Nanti siap-siap semua kejutan lagi.”

Uh, so sweet banget, deh, dibikinin kejutan sama gubernur~

Terakhir diperbarui pada 4 Juni 2018 oleh

Tags: Anies Baswedandki jakartapemprov dkiSandiaga Unotong sampah buatan JermanWeber
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Langkah Politik Jokowi 2.0 di Balik UU IKN MOJOK.CO

Langkah Politik Jokowi 2.0 di Balik UU IKN

19 Januari 2022
Anies Baswedan dengerin Cek Sound Nidji versi Non-Giring Itu Beneran Kocak Sih

Anies Baswedan Dengerin Cek Sound Nidji versi Non-Giring Itu Beneran Kocak Sih

17 Januari 2022
Sepeda Bertarung dengan Perubahan Stigma dan Hobi yang Bikin Kesal Banyak Orang

3 Hal yang Dilanggar Anies Baswedan soal Larangan Iklan Rokok di Jakarta

26 September 2021
Mengungkap konspirasi got pak Anies dan hacker mojokdotco

Mengungkap Konspirasi Got Pak Anies dan Hacker Mojok

15 September 2021

20 Sesat Logika versi Anak Jurusan Filsafat yang Kerap Terjadi di Medsos

7 September 2021
Mendukung Langkah KPK Menggandeng Napi Koruptor dalam Program Penyuluhan Antikorupsi

Harun Masiku Fans Club dan Sahabat Juliari Bersatu Tak Bisa Dikalahkan

4 September 2021
Pos Selanjutnya
Pujangga China Misterius di Sebuah Pesantren

Apa Nggak Capek Memperdebatkan Soal-Soal Sepele?

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Antiair, Tahan Air, dan Kedap Air: Apa Bedanya?

Pemprov DKI Beli Tong Sampah Buatan Jerman, Ini Alasannya?

4 Juni 2018
Sinar Mandiri melaju di Pantura MOJOK.CO

Melintasi Pantura Bersama Roda Lusuh Bus Sinar Mandiri

21 Mei 2022
makam raja-raja imogiri mojok.co

Mengenang Kebesaran Raja-raja Jawa di Pajimatan

18 Mei 2022
mie ayam om karman mojok.co

Mie Ayam Om Karman, Filosofi Meja Terisi, dan Semangat Perantau Wonogiri

22 Mei 2022
mie ayam pak kliwon mojok.co

Mie Ayam Pak Kliwon, Kesayangan Anak Teladan

15 Mei 2022
Jarang Pulang ke Rumah karena Gampang Mabuk Perjalanan

Ringkasan Cerita ‘KKN di Desa Penari’ buat Para Pemalas dan Penakut

29 Agustus 2019
Rahasia Mie Gacoan MOJOK.Co

Rahasia Mie Gacoan Jadi Jagoan Mie Pedas di Jawa dan Bali

20 Mei 2022

Terbaru

Ganjar Pranowo

Muncul Sinyalemen Dukungan dari Jokowi, Ganjar Pranowo Nggak Mau Kegeeran

23 Mei 2022
Affandi dalam Pusaran bulan Mei dan PKI

Affandi dalam Pusaran Bulan Mei dan PKI

23 Mei 2022
budi karya sumadi mojok.co

Berhasil Merajut Transportasi Nusantara, Menhub Dianugerahi Gelar Doktor Hc dari UGM

23 Mei 2022
sultan mojok.co

Sultan Lantik Pj Walikota Jogja dan Pj Bupati Kulon Progo

22 Mei 2022
PSS Sleman

46 Tahun PSS Sleman: Masuk Dunia Metaverse tapi Manajemen Masih Lelet 

22 Mei 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In