Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Mengkritik Tren Hijab Jipon dengan 4 Argumen Mantap

Jilbab poni, pakai jilbab tapi sengaja memperlihatkan poni. Tren macam apa ini?

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
13 Oktober 2021
A A
ilustrasi Mengkritik Tren Hijab Jipon dengan 4 Argumen Mantap mojok.co
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bukan cuma kamu, kita semua resah dengan tren hijab jipon alias jilbab poni. Apa faedahnya, di mana nilai estetikanya, ikut-ikutan siapa?

Masa-masa berangkat sekolah naik angkot adalah waktu terbaik untuk mengamati tren hijab hits yang nggak pernah surut, tren jipon alias jilbab poni. FYI, saya terakhir sekolah itu tahun 2011. Ketika itu, jipon sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Kemarin, di lini masa, saya masih lihat mbak-mbak macam ini di TikTok. Wow, tren yang betul-betul longlast.

Pada masa itu, saya sudah sebegitu takjub dengan model jipon yang seringnya dipraktikkan oleh bocah-bocah SMA sebelah (bukan SMA saya lho ya). Naik angkot saat berangkat sekolah jadi momen sakral yang mempertemukan saya dengan model jilbab kocak ini. Beberapa siswa sengaja menggerai poni mereka di wajah, melawan garis jilbab yang menjulang lancip di jidatnya. Saya yakin betul mereka sengaja menata poni mereka demikian. Sebab, poni mereka terlihat klimis betul, rapi dan berkilau. Sepertinya mereka juga sempat meminyakinya atau sekadar nyemprotin hairspray biar posisinya steady.

Tren hijab macam ini jelas disengaja. Jipon bukanlah sebuah ketidaksengajaan ketika seorang cewek pakai jilbab dan rambutnya mencuat ingin bebas. Bukan. Syarat jipon nomor satu: ada unsur kesengajaan dalam memperlihatkan poni.

Syarat kedua dari praktik jipon adalah jilbabnya harus dikancing di dagu sebagaimana mestinya. Sering kali ada orang yang pakai hijab cuma setengah, istilah kerennya pakai scarf untuk menutupi sebagian kepala dengan ujung kain yang disampirkan ke pundak kanan dan kiri. Kira-kira gambarannya kayak potret Bu Megawati waktu jadi presiden. Nah, yang begitu nggak termasuk jipon karena, ya, memang belum seratus persen dibilang “berhijab”.

Soal fatwa haram atau tidaknya, jelas saya nggak berani nyenggol. Kamu bisa tanya deh sama ustaz masing-masing atau colek Mas Dafi di Mojok untuk mengulas hal ini di rubrik Khotbah. Kali ini, saya fokus memberikan kritik seputar tren hijab yang sebenarnya nggak masuk akal ini. Saya pengin membuktikan bahwa dari segi fesyen saja, jipon itu nggak jelas.

#1 Pengin terkesan kayak bule retro pakai headscarf, tapi low budget

Style jipon mungkin terinspirasi dari tren bule pakai headscarf dengan gaya retro. Seringnya, mereka pakai kain berukuran persegi 60×60 cm dari brand terkenal sebagai aksesoris penutup kepala. Headscarf dipakai untuk menutupi sebagian kepala dengan posisi miring dan diikat di leher. Perlu dicatat bahwa fesyen macam ini nggak termasuk tren hijab, ya soalnya ini cuma headscarf dan aksesoris pelengkap, bukan atribut religius. Seringnya, aksesoris yang dipakai juga yang mahal karena atribut ini nggak fungsional. Buat mengesankan mewah aja.

Lagi pula, penggunaan headscarf itu nggak menutupi seluruh kepala dan menyisakan poninya doang. Pemakainya melengkapi gaya ini dengan kacamata hitam, gaun tanpa lengan, dan sarung tangan untuk menegaskan kesan retro. Lha kalau jipon, retronya di mana? Pemakainya saja menggunakan hijab untuk atribut religius dengan syarat tangan ditutup baju berlengan, kaki ditutup celana atau rok panjang.

#2 Pengin kelihatan casual, tapi caranya nggak masuk akal

Punten banget ini mah. Kamu yang ngikut tren hijab cabang jipon ini sebaiknya meninjau kembali, sebenarnya kesan apa yang ingin kamu capai. Jika tujuannya pengin kelihatan casual, mohon maaf, gagal, Sis.

Alih-alih kelihatan casual, kamu justru kelihatan “berantakan”. Sebab, konsep casual itu nggak harus dengan cara nabrak-nabrakin konsep begitu. Saran saya sih, kalau pengin terlihat santai ya coba pakai outfit yang santai. Pakai hijab yang nggak usah belibet dan diputer-puter. Itu aja udah kelihatan casual banget kok.

#3 Religius, tapi nakal. Eh, gimana-gimana?

Saya mengerti betul bahwa setiap manusia di dunia ini berhak nakal. Cewek berhijab juga bukan manusia sempurna yang tata lakunya selalu baik. Ttt-tapi, gini lho. Membenturkan atribut religius dengan hal receh semacam jipon begitu sebenarnya nggak membuktikan kamu nakal. Harusnya sekalian lempar lembing, panjat pinang, salto, kayang, dan ikutan Benteng Takeshi biar kelihatan petakilan.

Lagi pula kesan nakal itu kan didapat, bukan dibentuk secara sengaja. Terus ngapain repot-repot ikutan tren hijab jipon dan susah payah mengesankan dirimu nakal?

#4 Kalau pengin adem, pakai kipas angin

Beberapa orang bikin pembelaan bahwa tren hijab jipon ini muncul justru karena modelnya fungsional: biar nggak gerah. Setelah mendengarnya saya cuma mesem, getir.

Memang sudah selayaknya cewek yang memutuskan pakai hijab itu benar-benar jadi WTS (wanita tahan sumuk), nggak boleh gampang kegerahan di cuaca panas. Tapi, nggak apa-apa juga kalau belum bisa, pelan-pelan.

Iklan

Nah, kalau kalian kepanasan, sebenarnya solusi alternatifnya bukan dengan jipon, tapi kipas angin. Masa saya harus ngasih tau juga kalau kipas angin yang mini itu sekarang bisa dibawa ke mana-mana? Lagian, kalau poninya digerai ke depan begitu, jidatnya malah semakin gerah lho. Udah bener ditahan kain jilbab dan ditarik ke belakang.

Masih gerah juga? Coba masuk kulkas.

Jadi, jelas dong secara look fashion, jipon sebenarnya kurang sip. Adapun kalau kamu tetap nyaman begitu, ya monggo, namanya juga pilihan. Kan ada pilihan yang tepat dan pilihan yang wagu.

BACA JUGA Desain Hijab Syar’i untuk Muslimah Berjiwa Cyborg dan artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 13 Oktober 2021 oleh

Tags: fashionjilbab ponijiponmodel jilbabmuslimahreligiustren hijab
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

ilustrasi Thrift Shop: Awul-awul Fancy yang Sok Ramah Lingkungan dan baju bekas Ilegal mojok.co
Pojokan

Thrift Shop: Awul-awul Fancy yang Sok Ramah Lingkungan dan Ilegal

20 Desember 2021
ilustrasi Pakai Baju Itu-itu Saja Nggak Dosa. Ngapain Merasa Bersalah mojok.co
Pojokan

Pakai Baju Itu-itu Saja Nggak Dosa. Ngapain Merasa Bersalah

14 Desember 2021
ilustrasi Model Baju yang Cuma Bagus Dipakai Kaum Good Looking mojok.co
Pojokan

Model Baju yang Cuma Bagus Dipakai Kaum Good Looking

9 Desember 2021
ilustrasi 5 Kesalahan Pakai Baju yang Konon Bakal Diketawain Ahli Fashion Design mojok.co
Pojokan

5 Kesalahan Pakai Baju yang Konon Bakal Diketawain Ahli Fashion Design

6 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.