Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Mengenang Momen Paling Hemat dalam Hidup, Kadang Hanya demi Hal Receh

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
13 Agustus 2020
A A
Mengenang Momen Paling Hemat dalam Hidup, Kadang Hanya demi Hal Receh

Mengenang Momen Paling Hemat dalam Hidup, Kadang Hanya demi Hal Receh

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bagimu yang masih berjuang untuk kemerdekaan finansial, momen paling hemat dalam hidup adalah lumrah. Suatu saat hal itu bakal jadi lucu untuk dikenang.

Saya bisa bilang kalau orang-orang yang nggak pernah merasakan momen paling hemat demi bertahan hidup itu termasuk nggak beruntung. Mereka mungkin anak sultan atau tajir tujuh turunan sehingga nggak ngerti seninya minum promag di akhir bulan. Tapi percayalah kalau kamu pernah mengalami masa-masa sulit itu, saya yakin kamu bakal lebih menghargai uang dan mudah iba sama mereka yang juga sedang berjuang.

Orang tua saya, dan mungkin juga orang tuamu pernah bercerita tentang masa-masa sulit zaman dulu yang memaksa mereka makan pakai nasi, minyak jelantah, dan taburan garam saking hematnya. Walau nggak persis, kesusahan macam ini pernah diadegankan Mandra dalam serial Si Doel Anak Sekolahan yang makan sisa-sisa nasi dari panci pakai sambal karena nggak kebagian apa-apa.

Kalau Mandra adalah milenial yang bergelimang Gopay sih jelas langsung order Gofood.

Momen paling hemat untuk saya pribadi adalah waktu tinggal di pesantren. Karena pesantren menyediakan sarapan dan makan malam (yang walau lauknya gitu doang), orang tua saya merasa nggak perlu repot ngasih uang saku banyak-banyak. Lha udah dibayarin bareng SPP pondok kok. Jadilah uang bulanan mepet karena saya sekolah di luar pondok dan harus naik angkot pulang pergi. Belum lagi kalau kawan-kawan saya ngajakin kongkow, hadeh, beneran harus sedia dana.

Suatu kali uang saya udah mepet banget, tinggal lima ribu rupiah buat dua hari. Bayangin aja bos. Saya skip jajan kantin waktu istirahat sekolah dan berujung mintain kerupuk yang dibeli teman. Sepulangnya ke pondok di siang hari, beneran deh saya pengin beli nasi saking laparnya. Soalnya saya cuma sarapan nasi, sawi, dan tempe goreng satu biji yang lebarnya cuma dua jari. Masih mending kalau nasinya banyak, lah ini udah nasinya kering banget, porsi pun seadanya. Halah makan ayam mah setahun sekali. Saya sempat memutar otak, benda apa sih yang sebenarnya bisa dimakan. Sempat kepikiran mau cari daun-daunan di pinggir sungai, sumpah.

Akhirnya saya mengajak teman untuk ngeremukin Mie Instan punya dia yang juga tinggal satu-satunya. Untung di kondisi sulit begini masih ada yang mau berbagi. Aduh, saya rasanya pengin bilang ke diri sendiri: kamu sudah berjuang dengan baik, Nak. Momen paling hemat begini jelas membekas di ingatan dan menanamkan sebuah kepercayaan diri bahwa saya bakal kuat kalau dilempar ke skenario sesusah apa pun dalam hidup. Seterong at its finest.

Masa SMA saya yang penuh penghematan bikin masa kuliah saya tergolong ciamik urusan mengatur uang. Walau sesekali terjerat utang makan lalapan, tapi masih okelah. Saya selalu mengira-ngira siapa teman saya yang kedapatan kembali dari kampung halaman, maka di hari itu kami bisa kenyang tanpa ngeluarin uang.

Tapi saya punya tetangga kosan yang kalau saya perhatikan hematnya minta ampun soal makan. Dia bawa penanak nasi dan beras dari rumah, sementara lauknya beli cuma tiga ribu (masih termasuk sedikit di Malang pada tahun 2015-an) buat makan seharian. Amboi, dia pun terus terang bilang ke saya kalau nggak mau ngeluarin duit banyak cuma buat makan yang nantinya diberakin. Sungguh perlu dikuliahin jurusan Gizi dan Kesehatan.

Orang kalau sudah terlanjut hemat memang ketagihan. Nggak cuma si tetangga kosan saya itu, ternyata banyak mahasiswa yang juga punya visi dan misi sama. Hmmm, maklum lah anak rantau.

[cm] yuk anak kos sehamat apa kalian di kosan? ?. Just sharing funny moment pic.twitter.com/sZllS98XdP

— COLLE | BACA PINNED ‼️ (@collegemenfess) August 11, 2020

Ternyata bocah tetangga kos saya ini punya maksud dan tujuan untuk berhemat, yaitu demi update fashion dan tampil outstanding setiap harinya. Baju-baju bagus, sepatu bling-bling, jam tangan, dan tas gemes rajin dia beli. Momen paling hemat dalam hidupnya hanyalah soal makan, urusan pakaian lain lagi.

Kita memang kadang mengorbankan sesuatu untuk mendapat sesuatu yang lain. Hematnya bisa sampai nggak masuk akal. Mungkin banyak yang bermaksud melewati momen paling hemat dalam hidup demi sesuatu hal yang receh. Misal demi bisa nonton konser, demi liburan ke pantai, demi naik gunung, dan lainnya. Bisa dibilang ‘receh’ karena kita justru jadi mengabaikan kebutuhan pokok demi kebutuhan tersier yang sebenarnya kita tidak akan mati tanpanya.

Sah-sah saja kalau itu memang sudah menjadi pilihan. Silakan dinikmati momen-momen paling hemat dalam hidup. Terutama jika kamu masih lajang, masih belum kerja, dan masih nggak menanggung hidup siapa-siapa. Asal jangan pelit sama yang lebih butuh. Hemat dan pelit itu mirip, tapi tolong jangan disamain.

Iklan

BACA JUGA Kami Mewawancarai Admin Vice soal Kenapa Mereka Hobi Tanya-tanya ke Netizen atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 13 Agustus 2020 oleh

Tags: anak koshemat
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

3 Keunggulan Tinggal di Kos Campur yang Jarang Disadari Banyak Orang Mojok.co
Pojokan

3 Keunggulan Tinggal di Kos Campur yang Jarang Disadari Banyak Orang

8 September 2025
Kos bebas berpotensi kumpul kebo. MOJOK.CO
Ragam

Susahnya Jadi Ibu Kos: Tak Ingin Ada Kumpul Kebo, Tapi Ada Saja Anak Kos Ngaku-ngaku Nikah Siri demi Inapkan Pacar

30 Juli 2025
Kopi Kenangan Margorejo Surabaya Bikin Kesal MOJOK.CO
Ragam

Kopi Kenangan Margorejo Surabaya, Pengunjungnya Orang-orang Fomo yang Kelakuannya Bikin Kesal

21 Maret 2024
Beras Langka Gara-Gara Bansos Bikin Anak Kos Jogja Merana, Boncos Kalau Jajan di Burjo Terus.mojok.co
Aktual

Beras Langka Gara-Gara Bansos Bikin Anak Kos Jogja Merana, Boncos Kalau Jajan di Burjo Terus

12 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.