ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Pojokan

Mengapa Kita Masih Mencintai Orang yang Sudah Menolak Kita?

Haris Firmansyah oleh Haris Firmansyah
16 November 2019
0
A A
mengapa kita cinta sayang kepada orang yang sudah menolak dan menyakiti kita mojok.co cinta remaja

mengapa kita cinta sayang kepada orang yang sudah menolak dan menyakiti kita mojok.co cinta remaja

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Mencintai orang yang sudah menolak dan menyakiti kita itu sejenis perilaku halu kah? Atau kita cuma perlu sabar menunggu? Apa sesungguhnya definisi cinta yang layak diperjuangkan?

Sepertinya jatuh cinta bisa membuat orang jadi lebih optimistis, percaya diri, dan selalu berprasangka baik. Ketika hati memutuskan untuk mencintai seseorang, kita (hah? Kita???), atau pada kasus ini saya, bisa sangat yakin dapat bersamanya. Keyakinan itu timbul dari akumulasi sifat positif yang tadi disebutkan.

Namun, sekeranjang sifat positif yang berlebihan itu bisa hancur seketika apabila kenyataan tak sesuai ekspektasi. Prasangka baik tentang orang yang dicintai adalah bom waktu. Sebab, apa yang kita cintai sebenarnya adalah imajinasi tentang sang pujaan hati. Husnuzan tak melulu baik untuk hati kecil kalau masih ditumpangi oleh rasa berharap yang maksa banget.

Saat dia tak membalas cinta kita, yang kita dapat hanyalah kekecewaan. Merasa tak berharga karena ditolak oleh orang yang telah kita beri cinta. Besarnya rasa kecewa berbanding lurus dengan tingginya harapan. Semua ini diakibatkan dari selalu berprasangka baik tentang orang yang dicintai. Sementara manusia tetaplah manusia yang punya kehendak bebas. Tak melulu sesuai dengan kemauan kita.

Hanya karena kita mencintai seseorang, bukan berarti dia harus selalu menyenangkan kita. Atas nama cinta, kita selalu berusaha bersikap baik padanya. Namun, tak lantas dia punya utang pada kita dan harus membayarnya dengan kebaikan setimpal. Sebab cinta bukan barang transaksional.

Dari sinilah kita mesti belajar ilmu ikhlas. Bagaimana cinta itu perihal memberi. Seberapa jauh kita bisa menunaikan amanah dari hati yang paling dalam itu. Urusan perasaan bakal berbalas atau tidak, itu soal lain.

Kita bisa bertahan mencintai seseorang yang jelas-jelas telah menolak kita karena memang begitulah kekuatan cinta. Bikin penderitanya keras kepala. Bisa juga bikin kepedean dan optimis, “Suatu hari nanti dia akan membalas cintaku!” Ditambah kemantapan sikap positive thinking, “Aku hanya harus bertahan sebentar lagi. Dia cuma butuh waktu untuk melihat dan menyadari kesungguhanku.”

Walaupun sudah tersakiti, masih bisa bertahan. Oh, mungkin cinta juga memberikan kekebalan pada hati setiap insan yang memeliharanya. Patah hati, bisa regenerasi secara cepat, lalu mengulangi kesalahan serupa dengan mencintai satu orang yang sama.

Saya pernah dalam kondisi sudah ditolak oleh seorang cewek, tapi masih nggak ngerti-ngerti. Saya terus pepet karena mengejar cinta memang terasa effortless.

Sampai suatu hari, dia berpacaran dengan teman kantornya. Lantas pacarnya itu menyuruhnya blokir saya dari semua akun media sosial. Saya dianggap ancaman karena tampak terang-terangan menunjukkan cinta. Salah satunya karena saya rutin memberikan likes di Instagram yang kebetulan memang lambangnya love.

Saya menyadari bahwa saya harus berhenti. Noe Letto pernah berkata bahwa cinta itu ibarat cahaya, jadi berikanlah kepada yang membutuhkan cahaya. Saya berpikir, cahaya saya tidak dibutuhkan olehnya yang sudah bermandikan cahaya dari lampu sorot yang diarahkan sang kekasih. Kemudian, saya mematikan pemantik cahaya dan hidup dalam kegelapan hati.

Hingga dia putus dengan pacarnya dan membuka blokiran untuk saya. Sumber cahaya itu kembali menyala. Saya mendengarkan cerita putus cintanya dengan sepenuh hati. Tentulah saya tak terima perempuan yang saya kejar ini harus mengalami nasib yang kurang baik: disia-siakan oleh mantan kekasihnya.

Namun, cahaya yang saya berikan masih terlalu menyilaukan untuknya yang menyukai temaram. Untuk menyembuhkan patah hatinya, dia memilih cahaya yang pas untuknya. Dia pergi bersama cowok barunya dengan penerangan obor menuju hutan terlarang.

Saya garuk-garuk kepala dan memicingkan mata ke arah matahari. Bagaimana caranya belajar mencintai pakai prinsip Sang Surya menyinari dunia: hanya memberi tak harap kembali.

Pertanyaan di judul tentang mengapa kita masih mencintai orang yang jelas-jelas sudah menolak dan menyakiti kita memang bukan untuk dijawab, melainkan untuk diresapi dan ditangisi.

BACA JUGA Curhat: Bapak Dia Manager Pom Bensin atau komentar lainnya di rubrik POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2019 oleh

Tags: cintapenolakansayang
Iklan
Haris Firmansyah

Haris Firmansyah

Pegawai Bank Ibukota. Selain suka ngitung uang juga suka ngitung kata.

Artikel Terkait

Ngopi Itu Nikmat, Tidak Perlu Diributkan | Semenjana Eps. 9
Movi

Ngopi Itu Nikmat, Tidak Perlu Diributkan | Semenjana Eps. 9

25 Maret 2025
pilot selingkuh.MOJOK.CO
Ragam

Memilih Selingkuh dengan Orang yang Lebih “Jelek” dari Pasangan Aslinya, Penyebabnya Impulsif hingga Butuh Variasi

8 Januari 2024
Kota S yang Jadi Kutukan Cinta Untukku MOJOK.CO
Kilas

Kota S yang Jadi Kutukan Cinta Untukku

20 Desember 2023
Untuk Ning Pondok yang Menolak Cintaku, Cuma Mau Bilang “Aku Masih Menyayangimu” MOJOK.CO
Kilas

Untuk Ning Pondok yang Menolak Cintaku, Cuma Mau Bilang “Aku Masih Menyayangimu”

11 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wisata di Bali anti ribet dengan eSIM MOJOK.CO

Liburan ke Bali Tanpa Drama: Cukup eSIM, Sinyal Aman, Kantong Tenang

10 Juni 2025
Pengalaman pertama beli es krim di Tempo Gelato, Kaliurang Jogja. MOJOK.CO

Pertama Kali Anak Desa Nongki di Tempo Gelato Malah bikin Canggung karena Pilih Varian Aneh dan Bertindak Konyol

15 Juni 2025
Yamaha Xeon sebagai motor terbaik. MOJOK.CO

14 Tahun Pakai Yamaha Xeon, Motor Butut yang Kuat Menerjang Jalanan Terjal Tasikmalaya ke Pantai Pangandaran

13 Juni 2025
Berkah Waisak 2025 bagi Candi Borobudur Magelang MOJOK.CO

Berkah yang Terasa dari Waisak 2025 di Candi Borobudur

11 Juni 2025
Derita warga Jawa Timur gara-gara cap PSHT, Aremania, dan sound horeg MOJOK.CO

Derita Orang Jawa Timur, Mau Hidup Ayem tapi Kena Cap Jelek karena Ulah Pencak Silat hingga Sound Horeg

9 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.