MOJOK.CO – Cuma cewek yang paham rasanya ketar-ketir karena siklus haid telat. Berujung dengan kebiasaan minta injak jempol kaki sama teman yang lagi mens.
Menstruasi itu dinanti para cewek tapi juga bikin menderita di hari-hari pertama. Kayak ada sebuah insting tertentu kalau telat mens bawaannya galau dan ketar-ketir. Padahal, ya kenapa sih? Kayak habis ngelakuin aneh-aneh dan takut hamil aja, yeuuu~
Sebenarnya kondisi menstruasi yang telat itu agak bikin khawatir karena takut ada yang salah sama tubuh kita. Tapi tenang, Ladies, kondisi ini masih wajar kalau telatnya barang seminggu dua minggu. Kalau kamu merasa telatnya mens udah nggak wajar dan bikin perut sakit terus, cekidot periksa ke dokter untuk menghalau was-was.
Sementara itu, daripada ke dokter, banyak cewek yang suka menempuh jalan pintas. Apalagi kalau bukan dengan makan nanas, minum soda, dan… minta injak jempol kaki sama teman yang udah duluan mens. Konon cara ini ampuh, hanya dalam dua hari aja kita udah resmi haid.
Percaya diri aja dulu kalau ini bakal berhasil, perkara hasil mah belakangan. Nggak apa-apa kok, 2020 aja masih ada orang percaya kalau Hitler meninggal di Magetan, kenapa injak jempol kaki biar mens pada skeptis?!
Tapi apa hubungannya jempol kaki sama luruhnya dinding rahim sih? Keduanya kan nggak nyambung. Sehingga cara ini sering dianggap mutlak sebagai mitos dan guyonan aja. Eh ttt-tapi kok banyak yang berhasil sih?
Untuk menelusuri kebiasaan minta injak jempol kaki biar mens ini, kita lihat dulu probabilitas keberhasilannya. Berdasarkan amatan singkat, cara ini luamayan ngefek bagi mereka yang punya hubungan kekerabatan, tinggal bersama, atau memang teman dekat. Makanya ada yang tokcer banget begitu prosesi injak jempol kaki dilakukan. Lagian masa minta injak jempol kaki sama stranger kan wagu.
Begini, Sis. Salah satu penelitian yang paling mendekati untuk menjelaskan mitos ini adalah tentang synchronise period alias sinkronisasi masa haid. Istilahnya sok kayak smartphone aja ya, Waaak!
Alexandra Alvergne dari Oxford University dengan mantap mengatakan bahwa cewek yang tinggal bersama dan punya ikatan kuat cenderung mengalami waktu menstruasi yang hampir bersamaan. Hal ini dilandasi alasan ketika perempuan menghabiskan waktu bersama mereka memberikan kesempatan pada feromon untuk saling memengaruhi satu sama lain.
Nggak heran kalau injak jempol kaki demi mens sama teman sekamar di kosan, sama saudara, atau sama sahabat dekat memang bisa memicu kalian ‘ketularan’ mens. Tapi sayangnya penelitian ini juga punya kelemahan dan kritik di sana sini. Penelitian lain tidak selalu mendapat hasil yang serupa, alias hipotesis bahwa mereka yang berdekatan bakal saling menularkan mens itu kurang valid.
Alexandra kemudian menjelaskan bahwa bisa jadi peristiwa ini memang cuma kemungkinan acak yang kebetulan di sebagian penelitian terbukti sementara di penelitian lain tidak terbukti. Namanya juga usaha, Guys.
Tapi jangan khawatir, ini nggak menutup kemungkinan kebiasaan injak jempol kaki masih ngefek. Jika memang feromonmu dan feromon teman saling memengaruhi satu sama lain, kenapa nggak dicoba? Toh, gratis dan nggak berisiko kok. Kecuali kalau jempol kakimu diinjak sama sepuluh orang barulah kamu perlu khawatir. Bukannya mens malah cantengan, Bosque.
Yang jelas makanan sebenarnya nggak ngaruh dengan periode menstruasimu. Pun soal injak jempol kaki ini sebenarnya nggak ada hubungannya sama sekali. Keduanya lebih bisa kita terima sebagai mitos abadi yang walau sulit dibuktikan secara ilmiah tapi tetap dilakukan sebagai bagian dari ikhtiar. Subhanaallah ya ukti, manusia hanya bisa berusaha, Tuhan menentukan periode mens.
BACA JUGA Debat Mencuci Pembalut VS Buang Langsung Adalah Hasil Konspirasi Turun-temurun atau artikel lainnya di POJOKAN.