Komentar sinis dari netizen
Membaca kolom komentar unggahan Merap Uncover itu menyenangkan. Kamu bisa mendapatkan gambaran jujur perihal isi hati. Misalnya:
Akun Yoginw: “Percuma up kayak ginian ☺️ semua instansi2 terkair jogja mah udh satu suara dengan ormasnya, jadi ya terima aja. Ga akan di waro.”
Atas nama Sayakenapaya: “Jembod perkoro parkir ra rampung-rampung. Dishub e picek.”
Isi hati Danang Krishardanto: “Bisa lapor ke @humasjogja dan @polresjogja ada nome aduan tentang parkir. Tapi selama ini saya mengadu tidak pernah di respon. No aduan hanya ngo wangun wangun saja.@dishubkotayogya.”
Celetuk Danialhid7: “Pola: ada yg up, trus rame, lalu disidak, tarif parkir normal lagi, keadaan normal, terus ada lagi yg nuthuk. Wis pokmen mbulete ngunu kui 😂”
Sinisme dari Arif.huszein: “Parkir disuruh bayar, pas ada kehilangan/kerusakan bukan tanggung jawab mereka. Terus buat apa bayar parkir?😂”
Komentar di atas itu sudah saya saring dan pilih yang paling lembut dan enak dibaca. Cona saja mampir ke sana kami akan menemukan banyak komentar yang amazing soal betapa payah pemerintah Jogja menangani parkir nuthuk.
Warga lokal saja ikut muak
Wajar kalau banyak wisatawan luar daerah mencoba memaklumi kalau tarif parkir di kawasan wisata Malioboro Jogja itu mahal. Mereka sudah kadung datang. Masak nggak memarkirkan kendaraan? Artinya, mereka nggak punya pilihan lain. Kalau mau murah ya kudu parkir jauh dari titik wisata.
Kondisi ini justru membuat warga lokal ikut muak. Parkir nuthuk itu sama saja dengan parkir liar di mana saja. Mereka membuat konsumen malas dan kapok. Kalau sudah begitu, yang punya usaha pasti menderita.
Namun, tukang parkir brengsek begini nggak peduli. Kalau sebuah usaha bangkrut, ya mereka tinggal geser ke wilayah lain. Seperti hama pengisap darah, mereka akan meninggalkan korbannya yang sudah mati. Mereka tinggal pindah ke korban lainnya. Dan kerja pemerintah Jogja itu kayak siput.
Ah, bahkan siput saja lebih cepat jalannya ketimbang Pemkot Jogja untuk mengatasi parkir liar dan parkir nuthuk.
Apa? Pemkot Jogja nggak terima sama tulisan ini? Maju sini, kasih bukti kalau parkir liar dan parkir nuthuk sudah nggak ada di kawasan wisata Malioboro Jogja atau kawasan lainnya.
Kalau saya, atau siapa saja, berhasil menemukan parkir liar dan parkir nuthuk, berarti Pemkot Jogja juga bagian dari masalah ini. Kalau masih mengelak dan nggak peduli, ya berarti tulisan ini sah: kami warga Jogja, sudah muak dengan kejadian yang mencoreng nama baik daerah sendiri.
Payah!
Penulis: Yamadipati Seno
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Harga Parkir dan Makanan ‘Nuthuk’ di Jogja Adalah Warisan Feodal Paling Ra Mashok dan catatan kemarahan lainnya di rubrik POJOKAN.












