MOJOK.CO – Selesai mengadakan fan meeting, Lee Jong Suk tak bisa langsung pulang ke Korea Selatan. Tersandung masalah visa, ia resmi dideportasi dan menyisakan laporan hukum dari agensinya ke pihak promotor.
Di akun-akun fanbase, beredar video Lee Jong Suk, aktor Korea Selatan, di bandara Indonesia; berpakaian hitam dan bertopi, serta tampak sedikit menghapus air matanya. Iya, Saudara-saudara: air matanya. Oppa yang satu ini kabarnya terlihat sedikit menangis setelah apa yang menimpa dirinya dan tim sejak hari Minggu (4/11) lalu.
Loh, ada apa sebenarnya ganteng qu? :’(
Lee Jong Suk disebut baru saja menyelenggarakan fan meeting di Indonesia haru Sabtu (3/11) lalu. Dijadwalkan pulang ke Korea Selatan pada Minggu malam, Jong Suk dan tim malah harus rela melihat paspor dan visanya ditahan pihak imigrasi Jakarta Selatan.
Lee Jong Suk sempat mengunggah foto di Instagramnya. Lewat caption yang ia tulis, Jong Suk bercerita bahwa paspornya ditahan oleh pihak imigrasi sehingga dirinya belum bisa kembali ke Korea.
“Saya dapat menyelesaikan fan meeting dengan perasaan penuh syukur. Namun saya bersama para staff terjebak di Jakarta. Saya telah ditahan sejak kemarin. Pihak promotor di Jakarta, Yes24, melaporkan keuntungan pajak dari fan meeting lebih rendah dari aslinya pada pihak pajak. Meski saya dan staff tak ada sangkut pautnya, namun mereka mengambil paspor kami dan belum mengembalikannya. Saya berharapYyes24 dan agensi mereka The Cre8tive Lab dan Yumetomo bisa segera menyelesaikan hal ini. Saya belum pernah menghadapi masalah seperti ini sebelumnya, jadi saya tidak tahu apa yang harus dilakukan… (Ibu, saya pulang terlambat hari ini…)”
Selang beberapa saat, post tadi dihapus dari IG, lalu penggemar Jong Suk di seluruh dunia justru dikejutkan dengan kabar terbaru: Lee Jong Suk dideportasi dari Indonesia.
[!!!!!!!111!!!1!!!!]
Kurangnya komunikasi antara pihak agensi Jong Suk dan promotor lokal Indonesia agaknya menjadi keruh. Pasalnya, pihak agensi tetap menyatakan bahwa kesalahan ada pada pihak promotor yang kerap mengubah-ubah alasan tertahannya Lee Jong Suk di bandara, sementara pihak promotor menyebut bahwa alasan sebenarnya masalah ini adalah penipuan.
Iya, Saudara-saudara, setelah semalaman kita diajak banyak kanal berita untuk membaca kisah deportasi Lee Jong Suk yang isinya sama semua, ujung-ujungnya pihak promotor mengaku ini adalah dampak dari penipuan pihak ketiga yang semestinya mengurus perizinan administrasi Lee Jong Suk ke Jakarta.
Yang jelas, perkara perizinan ini berakhir runyam. Visa yang digunakan Jong Suk diketahui hanyalah visa kunjungan biasa, sehingga tak semestinya digunakan untuk mengadakan fan meeting. Karena pelanggaran ini, Jong Suk dan tim bahkan langsung dideportasi dari Indonesia.
Di antara teriakan “Mianhae, Oppa, mianhae!” dari para penggemar Lee Jong Suk yang mengantar hingga ke bandara, rasanya ada baiknya kita memahami alur kasus ini lebih dekat. Soalnya—ngomong-ngomong—bukan hanya Lee Jong Suk saja yang baru dideportasi: seorang warga negara Uganda pun dikabarkan telah resmi dideportasi dari Indonesia gara-gara tidak punya paspor.
[!!!!!!!111!!!1!!!!]
Menurut Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi, Teodorus Simarmata, setidaknya ada beberapa alasan deportasi terjadi. Pertama, karena perizinan sudah habis dan tidak diperpanjang. Kedua, karena adanya pelanggaran aturan, termasuk misalnya bekerja dengan visa wisata atau ketiadaan paspor. Ketiga, deportasi bisa juga terjadi karena pengajuan dari pihak-pihak tertentu.
Sayangnya, hidup ini tidak adil dan kejam. Yaaah, kadang adil, sih, tapi tetap sedikit kejam. Meski alasan kenapa deportasi terjadi telah dijelaskan langsung oleh pihak imigrasi, dalam kasus Lee Jong Suk yang disebut-sebut bersalah tetap cuma satu pihak, yaitu…
…promotornya.
Bahkan sejak kasus ini naik ke permukaan, banyak orang yang keheranan dan bertanya-tanya: ada apa ini sebenarnya ??? Apakah ini salah promotornya??? Apakah ini promotornya yang salah??? Apakah promotornya yang tidak benar??? Apakah—
…tuh, lihat kan? Selalu promotornya yang dicurigai~
Insting pertama untuk mempertanyakan promotor sepertinya menjadi refleks yang punya alasan tersendiri. Jauh sebelum kedatangan Lee Jong Suk untuk fan meeting, beberapa konser artis K-Pop di Indonesia sering kali menyisakan cerita menyebalkan gara-gara promotor yang tidak profesional.
Sebagai contoh, pada konser boyband EXO di Jakarta 2 tahun yang lalu, pihak promotor menerima kritikan tajam terkait proses pengecekan keamanan yang berlebihan, hingga menyasar ke pakaian dalam dan area kemaluan. Di konser Super Junior pada 6 tahun yang lalu, saya sendiri bahkan mendengar beberapa penonton mengeluhkan kecurangan promotor, termasuk perkara penempatan penonton yang tidak sesuai dengan area tiket seharusnya.
Dengan pengalaman-pengalaman yang kurang menyenangkan ini, promotor-promotor lain jadi harus bekerja lebih keras. Demi apa? Ya demi menunjukkan pada dunia bahwa kinerja mereka tidaklah serendah promotor-promotor kacangan lainnya.
Sungguh, hal ini merupakan implementasi ‘Karena nila setitik, rusak susu sebelanga’. Ingat, mylov, satu saja kesalahan bisa berakibat besar, persis seperti pengkhianatan dalam sebuah hubungan cinta. Fatal!
PS: Semoga Lee Jong Suk tidak kapok berkunjung ke Indonesia lagi dan makan nasi goreng, ya, chingudeul~