Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Pojokan

Lebaran yang Sendu bagi Para Kakek dan Nenek yang Tahun Ini Tak Bisa Melihat Wajah Anak-Cucunya

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
22 Mei 2020
0
A A
kakek nenek sedih
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Corona menghancurkan banyak hal, salah satunya adalah kebahagiaan para kakek dan nenek yang sudah sangat rindu ingin melihat wajah anak dan cucu mereka.

Ada satu ritual sederhana yang selalu saya lakukan tiap kali lebaran datang. Memakan tape ketan buatan nenek yang memang sengaja nenek bikin hanya setahun sekali saat lebaran.

Itu tapi ketan spesial. Rasanya ciamik. Ia bukan hanya bergoyang di lidah, tapi juga berdansa di sana.

Saya tidak sedang membual, sebab memang berdasarkan penilaian lidah saya, tape ketan buatan nenek adalah salah satu tape ketan terbaik yang pernah saya santap.

Saya tak mau berdebat tentang apa sebab tape ketan yang secara penampilan sangat biasa itu bisa terasa sangat enak. Dugaan goblok saya karena tape itu dibikin dengan melibatkan cinta di dalamnya. Ini alasan yang mungkin sangat bucin, tapi sangat masuk akal.

Sesuatu yang dibikin dengan cinta, memang akan selalu penuh dengan kesempurnaan.

Tiap lebaran, tape ketan buatan nenek selalu mendapatkan pujian dari banyak sanak kerabat yang ujung (bersilaturahmi) ke rumah nenek.

Serentet pujian dari kerabat dan anak-anak cucu itulah yang, menurut dugaan saya, memberikan semacam semangat tersendiri bagi nenek agar bisa membuat tape yang tetap atau lebih enak di lebaran-lebaran tahun berikutnya.

Nenek saya kini memang menjadi satu dari sedikit sesepuh dalam keluarga besar saya. Ia menjadi tujuan ujung bagi banyak anggota keluarga jauh yang memang sudah berpencar entah ke mana.

Tiap kali ada sanak saudaranya yang datang, ia pasti kemudian memanggil saya, bapak saya (yang kebetulan rumahnya sebelahan), atau anak cucu yang lain untuk memperkenalkannya kepada sedulurnya itu.

“Gus, kenalkan, ini namanya Haryono, masih sedulur sama kamu, dia anak dari adiknya almarhum mbahmu,” ujar nenek. “Haryono ini tinggalnya di Salatiga, kapan-kapan kalau kami ke Salatiga, mampir, biar tetap gandeng seduluran.”

“Kalau yang ini namanya Sugeng, Gus. Masih ponakanku, kamu boleh manggil Pakde, tinggalnya di Purworejo. Jangan lupa kapan-kapan mampir. Biar pasedulurannya nggak pedot.”

Begitulah. Nenek selalu bahagia ketika memperkenalkan saya dengan saudara-saudara saya yang jauh. Saudara-saudara yang bahkan mungkin tidak saya kenal jika tidak dikenalkan oleh nenek.

Nenek akan semakin bersuka cita saat ada sanak sedulur cucu-cucu jauhnya itu memakan tape ketan buatannya dengan lahap. Ia bahkan siap mengedarkan plastik kresek kalau ada yang mau sangu tape ketan buatannya.

“Enak tho? Jelas, buatan simbah kok. Nanti kamu sangu ya, buat dimakan di jalan,” kata Nenek sumringah.

Bagi nenek, mungkin sudah tak ada kebahagiaan lain selain melihat saudara-saudaranya, anak-anak, cucu-cucu, buyut-buyutnya berkumpul, saling mengenal, sambil berharap semoga kelak mereka akan saling melanjutkan persaudaraan.

Kebahagiaan yang hanya bisa tervalidasi tiap kali lebaran datang.

Maka, ketika pandemi corona ini bertamu, saya tak bisa membayangkan, betapa akan sunyi dan senyapnya pengalaman lebaran nenek tahun ini.

Kepada nenek, saya sudah bilang bahwa tahun ini saya tak bisa pulang ke Magelang. Saya pikir, itu pula yang terjadi pada saudara-saudaranya yang lain dari luar kota. Lebaran tahun ini, akan banyak sanak saudara yang tak pulang dan menyambangi nenek.

Lebaran tahun ini, nenek saya akan melewati salah satu lebaran terberatnya. Baru beberapa bulan yang lalu adik satu-satunya meninggal, kini ia harus menerima kenyataan bahwa kesempatannya untuk bertemu dengan anak-cucunya di hari lebaran tahun ini juga kandas.

Anak cucunya yang tiap lebaran selalu menunjukkan wajah gembira saat menyantap tape ketan itu tidak akan ia temui.

Saya membayangkan, betapa ia akan tetap memasak tape ketan dengan jumlah yang sama, untuk kemudian menatapnya lekat-lekat di hari kedua lebaran sebab jumlah tape ketannya itu tak banyak yang berkurang.

Ia akan menatap toples-toples berisi kudapan yang sudah ia sediakan khusus untuk anak cucunya yang ternyata tidak pulang. Toples-toples berisi jipang, klici, unthuk cacing, kacang telor, dan makanan-makanan tradisional lainnya yang jumlahnya tak akan menyusut itu.

Nenek tahu apa itu corona, ia tahu bahwa corona adalah pageblug, namun tentu saja ia tak akan menyangka. bahwa pageblug itu sedemikian jahatnya sampai mencegah anak-anak cucunya untuk pulang dan menemuinya.

Sembari menulis ini, saya mencoba membayangkan wajah nenek, wajah yang mengisyaratkan bahwa ia tak takut dengan corona atau penyakit apa pun, ia jauh lebih takut pada sepi dan kesendirian yang perlahan akan mulai ia cicil di masa lebaran tahun ini.

Ya, tahun ini, akan ada parade wajah-wajah tua dan renta dari kakek dan nenek di banyak daerah di Indonesia. Parade wajah sendu yang harus menerima kenyataan bahwa corona menghancurkan salah satu kebahagiaan terbesar mereka.

Ya Tuhan, hari ini saya panjatkan permohonan saya. Panjangkanlah umur mereka. Berikanlah kebahagiaan yang sepadan sebagai ganti karena anak dan cucunya tidak bisa pulang lebaran tahun ini.

Terakhir diperbarui pada 17 Mei 2021 oleh

Tags: kakekLebarannenek
Iklan
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

THR ludes, libur lebaran selesai, sementara gajian masih lama. Kembali ke perantauan dengan penuh keprihatinan MOJOK.CO
Ragam

THR Ludes sementara Gajian Masih Lama, Kembali ke Perantauan dengan Nelangsa dan Hidup dalam Keprihatinan

6 April 2025
Lebaran 2025 Lebaran Paling Aneh 10 Tahun Terakhir MOJOK.CO
Esai

Mudik Lebaran 2025 Terasa Aneh dan Berbeda: Penumpang Bus Sepi Hingga Pedagang Asongan Menghilang

4 April 2025
Menjadi tolol saat ada saudara pamer pencapaian di reuni keluarga ternyata menyenangkan MOJOK.CO
Catatan

Reuni Keluarga Jadi Ajang Saudara Pamer Pencapaian, Pura-pura Tolol sambil Menyimaknya Ternyata Menyenangkan

4 April 2025
Perjalanan menyiksa rute Tuban-Jombang naik bus Bagong hingga Widji MOJOK.CO
Catatan

Perjalanan Menyiksa Rute Tuban-Jombang, Berdesakan dan Berpanasan Melibas Sisi Lain Jalanan Jawa Timur

3 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

12 Tahun Menyeduh Rasa di Klink Kopi, Menjadi Usaha Kecil yang Diam-diam Mengubah Hidup

Ketekunan Klinik Kopi Mengenalkan Budaya Ngopi yang Personal Tanpa Mengejar Viralitas

5 Juli 2025
Rosalia Indah PO Bus Penuh Drama, dari Maling sampai Kecoa (Unsplash)

Rosalia Indah, PO Bus yang Terlalu Penuh Masalah Membuat Penumpang Merasa Tidak Aman Apalagi Masalah Maling Hingga Kemunculan Kecoa

5 Juli 2025
KSAL Cup Hiu Selatan International Hard Enduro ke-7 yang digelar di Kabupaten Kendal diramaikan peserta 14 negara MOJOK.CO

Mengeksplor Kendal dalam Ajang Motor Trail Internasional: Diramaikan Peserta dari 14 Negara, Beri Dampak Ganda

5 Juli 2025
Sebagai Mahasiswa HI UGM, Saya Takut Kerja di Pemerintahan dan Menyimpan Banyak Rahasia, Apalagi Setelah Meninggalnya Diplomat Kemlu.MOJOK.CO

Sebagai Mahasiswa HI UGM, Saya Takut Kerja di Pemerintahan yang Menyimpan Banyak Rahasia Negara, Apalagi Setelah Kematian Misterius Diplomat Kemlu

10 Juli 2025
Vega R 2007 tak cocok untuk pergi dari Surabaya ke Mojokerto. MOJOK.CO

Nekat Motoran dari Surabaya ke Mojokerto dengan Vega R 2007 Milik Ayah, Nyaris Terjebak di Area Hutan karena Awam Berkendara

7 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.