Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Kata Luhut Panjaitan Karakter Bangsa Indonesia Baru Kelihatan, Selama Ini Ke Mana Aja, Pak?

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
20 Mei 2020
A A
Luhut Panjaitan, pandemi, karakter bangsat, Indonesia, donasi, gotong royong mojok.co

Luhut Panjaitan, pandemi, karakter bangsat, Indonesia, donasi, gotong royong mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Luhut Panjaitan memuji karakter asli bangsa Indonesia yang muncul selama pandemi ini. Yakin munculnya di masa pandemi ini doang, Pak?

Bangun tidur di Indonesia, di masa-masa sekarang ini terasa mengerikan. Saya menulis tentang hal itu di artikel “Sekarang Waktu yang Paling Tepat untuk Menyesali Takdir Terlahir di Indonesia”, tentang bagaimana tiap bangun tidur kita mendengar kabar buruk dari penguasa.

Lha kok ndilalah pagi ini bangun tidur saya nemu berita Luhut Panjaitan ngomongin karakter asli bangsa Indonesia. Badan langsung panas dingin, keringat mengucur keras. Duh, jangan-jangan Pak Luhut ngamuk lagi ini.

Setelah baca artikelnya, saya lega. Ternyata Pak Luhut sedang memuji rakyat Indonesia yang bergotong royong saling membantu di masa pandemi ini.

Luhut Panjaitan mengamati aktivitas rakyat selama masa pandemi ini. Dalam pengamatan tersebut, Luhut melihat karakter asli bangsa Indonesia muncul di masa pandemi ini.

Dikutip dari Kompas, dalam unggahan Instagram story pribadinya, Luhut berkata seperti ini “Di sela-sela rutinitas WFH (work from home) yang sudah beberapa bulan saya lakukan di tengah pandemi, saya melihat ada sebuah gerakan baik yang rasanya layak untuk kita semua dukung dan apresiasi. Gerakan ini yang pasti sangat membantu pemerintah dalam menyebarluaskan Jaring Pengaman Sosial untuk Masyarakat Indonesia”

Solidaritas kepada orang yang kurang mampu, menurut Luhut menunjukkan karakter asli bangsa Indonesia. Karakter asli bangsa itu dibentuk oleh rasa persaudaraan yang kuat lewat gotong royong dan tenggang rasa.

Salah satu buktinya adalah banyaknya donasi lewat berbagai media. Bahkan investor asing pun tidak absen berdonasi, kata Luhut. Intinya nih, Luhut mau bilang kalau orang Indonesia baik, investor asing juga baik. Kamu baik, kamu yang di sana baik, semua baik *insert Oprah meme here*.

Pendapat Luhut Panjaitan kali ini (tumben) benar.

Tapi, Pak, saya musti kasih tahu aja, orang Indonesia itu udah dari sananya suka gotong royong bahkan sebelum pandemi. Bapak ke mana aja, je?

Solidaritas, gotong royong, donasi adalah hal lumrah yang ditemukan di Indonesia, bahkan sebelum pandemi. Untuk menjadi baik, orang tidak perlu mengambil momen tertentu, saya pikir itu adalah common sense. Lha kalau orang-orang aslinya males berdonasi, KitaBisa udah tutup dari dulu, Pak Luhut.

“Kok kesannya nyinyir ya? Iri bilang, Bos!!!”

Nggak gitu. Menunjukkan hal yang terlalu jelas itu cuma terkesan glorifikasi aja. Apalagi sampai bawa-bawa karakter bangsa segala untuk sesuatu yang lumrahnya dilakukan oleh manusia. Kalian nggak capek apa dikasih hal-hal manis untuk diglorifikasi di masa pandemi ini?

Pandemi ini sebenarnya nggak memunculkan hal-hal baru dalam konteks karakter, Pak Luhut. Kita tahu emang kalau manusia itu lumrahnya membantu. Di saat yang sama, kita juga tahu kalau manusia itu ada yang brengseknya minta ampun, ditunjukkan dengan banyaknya penimbun masker.

Iklan

Pandemi ini tak ada bedanya dengan hari-hari sebelumnya, tidak ada yang baru, tidak ada yang mengagetkan. By the way, penimbun masker pada rugi, ya? Mampus kau babik!

Tapi Luhut Panjaitan sepertinya lupa satu hal, pandemi ini juga memperlihatkan ketidakbecusan pemerintah. Kebijakan yang plin-plan, ketidaksiapan penanganan pandemi, komentar pejabat yang wagu, adalah contoh-contoh kasus yang bisa dijadikan validasi atas ketidakbecusan pemerintah.

Tapi tenang saja Pak Luhut, sama seperti solidaritas rakyat Indonesia, kita nggak kaget dengan ketidakbecusan pemerintah.

BACA JUGA Negara Boleh Goblok, Kita Jangan dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Terakhir diperbarui pada 20 Mei 2020 oleh

Tags: donasigotong royongIndonesiakarakter bangsatLuhut Panjaitanpandemi
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO
Esai

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
kerja sama indonesia prancis.MOJOK.CO
Sosial

Indonesia-Prancis Teken Kerja Sama Perfilman di Candi Borobudur, Angin Segar Industri Sinema Tanah Air

29 Mei 2025
Irfan Afifi: Kalau Tidak Ada Tanda Maju, Mengapa Indonesia Tidak Pilih Mundur Saja?
Video

Irfan Afifi: Kalau Tidak Ada Tanda Maju, Mengapa Indonesia Tidak Pilih Mundur Saja?

26 Maret 2025
bti, petani, tani.MOJOK.CO
Ragam

Rumus “3S-4J-4H” Wajib Dijalankan Pemerintah Kalau Mau Petani di Indonesia Maju

28 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.