MOJOK.CO – Kaos Manchester United dibilang haram karena ada gambar setan merah di sana. Bagaimana kalau diganti risol? Jadi Para Penyembah Risol?
Dibilang nggak penting kok kayaknya penting. Dibilang penting, tapi kok kadang nggak masuk akal banget. Ya itu, salah satunya soal kaos Manchester United yang dibilang haram. Hanya karena ada lambang setan di emblem klub asa Inggris itu, lalu mereka yang pakai kaos MU dianggap mengikuti jalan setan. Ribet amat, sih hidup loe….
Perlu saya tegaskan dulu kalau saya bukan lagi memandang miring agama. Sangat jamak atlet punya ritual tertentu yang berkaitan dengan agama sebelum pertandingan. Misalnya, ada atlet yang harus membuat tanda salib atau mengucap bismillah sebelum masuk lapangan. Mereka mengharapkan berkah dan kekuatan turun demi memenangi pertandingan.
Mereka membutuhkan “kekuatan tidak terlihat” untuk melewati sebuah pertandingan. Apalagi kalau ketemu lawan yang lebih jago. Ada juga yang berdoa supaya nggak kena cedera parah karena pengalaman traumatis di masa lalu. Jangan salah, ada pemain yang mentalnya ambruk dan sulit menemukan kepercayaan diri lagi karena cedera panjang.
Nah, kalau untuk hal-hal seperti itu, agama menjadi sangat penting. Bagaimana jadinya kalau sebuah ijtihad dijadikan semacam panduan dalam memandang haram/tidaknya sebuah klub sepak bola.
Saya sering meledek Manchester United sebagai klub pengikut setan. Namun, seharusnya kamu tahu saya sedang bercanda dan nggak bawa-bawa agama. Yang disepakati agama bisa sangat mengikat dan jujur saja, sangat berbahaya.
Ketika berbicara soal satu hal, ada baiknya seseorang itu tahu dua hal. Pertama, latar belakang dan konteks yang sedang dibicarakan. Ketika seseorang itu dengan sembarangan meletakkan ijtihad ke dalam sebuah konteks yang nggak nyambung, jadinya ya ngawur. Segala sesuatu menjadi sangat sempit.
Manchester United, sejak zaman dulu, punya lambang seperti itu. Lambang setan yang sedang membawa tongkat bermata tiga. Pakai logika saja sudah ketahuan kalau Manchester United itu klub sepak bola. Bukan gereja setan apalagi sekte penyembah setan bawa garpu. Memangnya ini sekte setan kulineran?
“Jadi pertama, kalau bicara dengan logo tersebut harus dihilangkan. Kita itu disuruh berlindung dari syetan. Antum pake syetan!” Kata seorang ulama.
Ana nggak habis fikir. Kalau misalnya logo setan merah di kaos Manchester United diganti risol, apa ya fans United bakal disebut klub pemuja risol? Bagaimana kalau diganti gambar foto caleg yang dulu pernah korupsi? Lha malah menyembah berhala.
Lantas, bagaimana dengan klub-klub seperti Liverpool? Kita tahu ada unggas di emblem klub mereka. Liver bird masih sebangsa sama angsa. Apa ya fans Liverpool bakal jadi organisasi penyembah soang? Kalau pakai kaos dengan lambang soang, main bolanya lalu ke-soang-an? Bisa melaju kencang seperti angsa berenang?
Bagaimana dengan Borneo FC? Kamu tahu, ada seekor pesut di emblem klub dengan fans yang disebut Pusamania. Apakah Pusamania bakal berganti nama menjadi Penyembah Pesut? Ketika ikan pesut berenang lalu meloncat terbang seperti ikan luma-lumba di sungai Mahakam lantas Pusamania akan menyembah sambil bilang “Puja Pesut Agung!”?
Bagaimana dengan Arsenal? Wah, kamu jadi fans sebuah klub dengan lambang meriam di dada. Meriam adalah salah satu senjata pembunuh. Apakah Gooners lantas menjadi suka bunuh-bunuhin orang? Padahal, agama mengajarkan welas asih dan kasih sayang, kok malah pakai kaos dengan lambang meriam. Ente nggak masuk!
Inilah nggak pentingnya masukin pandangan soal agama untuk othak athik gathuk di sepak bola. Teman saya dari Medan fans Manchester United. Setiap ada kaos keluaran terbaru selalu membeli. Dia tetap rajin ke geraja tuh setiap akhir minggu. Sekarang dia jadi PNS dan punya keluarga bahagia. Nggak masuk, ente!
Bukankah semua hal itu haram KALAU membuatmu melalaikan ibadah? Catur diharamkan karena bikin kamu lupa salat. Bagaimana dengan baca buku yang katanya jendela dunia itu? Baca buku silat bisa menghabiskan waktu sampai 10 jam dan lupa beribadah. Yang haram bukunya atau orangnya? Sampai sini logikanya bisa dipahami, kan?
Saya nggak tahu secara pasti apakah ulama yang bilang logo Manchester United harus diganti itu tahu sepak bola atau tidak. Satu hal bisa kita sepakati bersama-sama adalah betapa gobloknya orang yang bertanya. Kenapa nggak tanya soal cara beramal yang baik, cara biar bisa khusyuk berdoa, atau pandangan agama soal privilse.
Gini nih kalau isu politik mulai redup. Biasanya pada jualan agama ketika ontran-ontran dunia politik lagi panas. Pas nggak ada isu, sepak bola yang kena. Apa sih salah sepak bola sama kamu? Hih!
BACA JUGA Hukum Catur Haram dan Kegemaran Menyusahkan Diri dengan Selalu Bertanya “Hukumnya Apa?” atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.