George Floyd Meregang Nyawa di Tangan Polisi dan Naiknya Sentimen Ras Sejak Trump Menjabat - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Pojokan

George Floyd Meregang Nyawa di Tangan Polisi dan Naiknya Sentimen Ras Sejak Trump Menjabat

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
28 Mei 2020
0
A A
rasisme, trump, polisi, pembunuhan mojok.co

rasisme, trump, polisi, pembunuhan mojok.co

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – George Floyd meregang nyawa setelah Derek Chauvin menindih lehernya dengan lutut. Daftar kekerasan atas sentimen ras sepertinya tidak akan hilang dalam waktu dekat.

Saya tidak pernah mengerti bagaimana bisa warna kulit yang berbeda bisa membuat hidupmu menderita, bahkan kehilangan nyawa. Maksud saya, kita tidak bisa memilih lahir dari rahim siapa, lalu bagaimana bisa kita memilih untuk memperlakukan orang berbeda hanya berdasar ia lahir dengan warna kulit tertentu?

George Floyd, seorang Afrika-Amerika, meregang nyawa setelah ditindih lehernya oleh polisi selama beberapa menit. Derek Chauvin, si bangsat yang menindih leher Floyd dengan lutut tidak mengangkat kakinya sama sekali meski Floyd meraung meminta tolong. Floyd mati di tangan polisi, pada siang hari, di negara yang mengaku menjunjung tinggi demokrasi.

Kronologinya begini. Derek Chauvin, Thomas Lane, Tou Thao, dan J. Alexander Kueng menangkap Floyd setelah sebuah toko melaporkan bahwa Floyd bertransaksi di toko tersebut menggunakan uang palsu. Polisi-polisi tersebut lalu menangkap Floyd, menariknya dari mobil, memborgolnya, lalu menindih leher Floyd dengan lutut.

Salah satu orang yang ada di tempat kejadian perkara menyuarakan kekhawatirannya. Namun salah satu polisi berkata bahwa dia masih bisa bicara, berarti dia masih bernapas. Ketika Floyd tak lagi bergerak, polisi memanggil ambulans untuk mengecek keadaan Floyd.

Ketika petugas medis mengecek keadaan Floyd, Derek masih tetap menekan leher Floyd dengan lututnya. Tak lama kemudian, Floyd dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga:

jumat curhat mojok.co

Polda dan Polres Gelar ‘Jumat Curhat’ untuk Wadah Uneg-uneg Warga

1 Februari 2023
Kombes Pol Yuliyanto, Kabid Humas Polda DIY Tanggapi warganet yang garang di media sosial

Cara Kabid Humas Polda DIY Tanggapi Warganet yang Garang di Media Sosial

11 Januari 2023

Floyd dianggap melawan petugas ketika dia keluar dari mobil, itulah yang dijadikan alasan kenapa Derek dan tiga teman brengseknya bertindak seperti itu. Tapi begini, meskipun dia melawan, bukankah berlebihan jika dia dicekik hingga mati? Ini dunia dengan adab, jangan samakan seluruh daerah di dunia seperti masa-masa jahiliyah.

Ironisnya , pemilik toko yang menelepon polisi tersebut tidak tahu apakah Floyd sengaja menggunakan uang palsu atau tidak ketika bertransaksi. Terlepas dari persoalan itu, tidak perlu jadi jenius untuk menganggap bahwa polisi bertindak terlalu jauh.

Dan tidak perlu jadi jenius juga untuk menebak bahwa perlakuan keempat polisi bangsat kepada George Floyd tersebut didasari atas sentimen rasis. Apakah saya menghakimi tanpa dasar? Oh, tidak kawan, nyatanya memang rasisme ada dan berlipat ganda di Amerika Serikat, the land of democracy.

Bukan baru ini saja polisi di US sana bertindak sebrengsek ini pada warga kulit hitam. Aaron Dean menembak wanita kulit hitam saat melakukan penangkapan di rumah pada tahun 2019. Silakan ketik pencarian kasus serupa di mesin peramban, maka Anda akan menemukan banyak kasus serupa.

Kasus kejahatan berdasar sentimen ras angkanya naik semenjak Donald Trump menjabat. Donald Trump yang sendirinya sudah rasis selalu mengipasi api rasisme dengan ujaran-ujaran kebenciannya. Gampangnya begini, para rasis yang selama ini menahan diri seakan diberi kebebasan untuk bertindak seenak udel karena pemimpinnya pun bertindak rasis secara terang-terangan.

Kekerasan yang dilakukan polisi bukan tidak mungkin disebabkan oleh Trump yang meminta mereka untuk “not to be too nice” kepada para “thugs”. Tentu saja “thugs” yang dimaksud Trump adalah para orang kulit hitam dan Hispanik, kaum yang secara terang-terangan dibenci oleh Trump.

Bagaimana nasib keempat polisi tersebut? Awalnya mereka dihukum penangguhan tugas tanpa digaji. Tapi kemudian Mayor Jacob Frey memecat mereka. Apakah mereka akan dituntut dengan kasus pembunuhan? Don’t even bother.

George Floyd melengkapi daftar panjang kekerasan berdasar sentimen ras yang menghiasi sejarah Amerika Serikat. Daftar yang sepertinya belum akan berhenti terisi ini seakan meludahi nalar kita sebagai manusia.

Rasisme itu nyata, kita tak boleh lagi mengelak. Selama kau masih berpikir orang yang berbeda kulit, bahasa, suku, dan adat patut untuk diperlakukan berbeda, rasa-rasanya kau perlu memasukkan kepalamu ke dalam air es agar kebencianmu padam.

Atau benamkan kepalamu ke tai babi, sapi, atau kuda, terserah.

Rest in peace, George Floyd.

BACA JUGA Negara Boleh Goblok, Kita Jangan dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Terakhir diperbarui pada 28 Mei 2020 oleh

Tags: pembunuhanPolisirasismetrump
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

jumat curhat mojok.co
Hukum

Polda dan Polres Gelar ‘Jumat Curhat’ untuk Wadah Uneg-uneg Warga

1 Februari 2023
Kombes Pol Yuliyanto, Kabid Humas Polda DIY Tanggapi warganet yang garang di media sosial
Bertamu Seru

Cara Kabid Humas Polda DIY Tanggapi Warganet yang Garang di Media Sosial

11 Januari 2023
skck mojok.co
Kilas

Perlu untuk Daftar Kerja? Begini Cara Perpanjang SKCK

20 Desember 2022
sianida mojok.co
Kilas

Sering Digunakan Jadi Racun, Kenapa Sianida Sangat Berbahaya?

1 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Di Belakang Pocong, di Depan Kuntilanak MOJOK.CO

Pocong di Belakang, Kuntilanak di Depan: Terjepit Dua Hantu Ketika Menembus Hutan Sulawesi

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023
rasisme, trump, polisi, pembunuhan mojok.co

George Floyd Meregang Nyawa di Tangan Polisi dan Naiknya Sentimen Ras Sejak Trump Menjabat

28 Mei 2020
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023
warung madura mojok.co

Tiga Barang Paling Laris di Warung Madura Menurut Penjualnya

27 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023

Terbaru

jumat curhat mojok.co

Polda dan Polres Gelar ‘Jumat Curhat’ untuk Wadah Uneg-uneg Warga

1 Februari 2023
remaja ktd sumedang

Siswi di Sumedang yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan Boleh Kembali Sekolah

1 Februari 2023
500 Triliun Anggaran Kemiskinan Cuma Dipakai Rapat dan Studi Banding Doang?

500 Triliun Anggaran Kemiskinan Cuma Dipakai Rapat dan Studi Banding Doang?

1 Februari 2023
kemiskinan di diy mojok.co

Pakar UGM Mempertanyakan Garis Kemiskinan di DIY

1 Februari 2023
wali kota semarang

Wali Kota Perempuan Pertama Kota Semarang Langsung Dapat PR dari Megawati

1 Februari 2023
awal bulan puasa mojok.co

Muhammadiyah Tetapkan Awal Bulan Puasa 23 Maret, Bagaimana Cara Penentuannya?

1 Februari 2023
bacaleg pks

PKS Terima Bacaleg Non-Kader, Banyak Juga yang Non-Muslim

1 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In