Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Evolusi Cebong Bersayap ala Amien Rais

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
17 Juli 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ketika politisi lain ngomongin politik, Amien Rais malah menemukan spesies baru. Cebong bersayap atau dalam bahasa latin “tadpole alata devastanteque”.

Benar-benar tak ada yang menyangka kalau Pilpres 2019 tidak hanya berakhir dengan terpilihnya Jokowi menjadi Presiden Indonesia, melainkan juga muncul spesies fauna endemik terbaru yang bakal jadi kekayaan alam mutakhir bagi negeri ini untuk masa-masa mendatang.

Spesies unik hasil mutasi genetis ini pertama kali muncul dari pernyataan Amien Rais ketika menanggapi pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo. Sebelumnya Amien Rais merasa pertemuan tersebut bak lonceng kematian demokrasi, tapi tak disangka beberapa hari kemudian blio berubah pikiran.

“Itu murni pertemuan dua tokoh saja,” kata Amien Rais bijak—seolah meralat pernyataan sebelumnya. “Intinya tidak ada lagi cebong kampret, tinggal cebong yang bersayap.”

Benar-benar mengejutkan. Ketika semua jurnalis menduga pernyataan Amien Rais nggak bakal jauh-jauh dari dunia politik, ternyata Amien Rais bikin pernyataan yang merembet ke perkara pengetahuan flora dan fauna. Jurnalis-jurnalis dari National Geographic Wild dan Discovery Channel kayaknya bakal nyesel nggak ikutan jumpa fans pers kali ini.

Lha gimana? Tak ada yang menyangka, dalam iklim panas politik kali ini, ternyata spesies baru unik justru lahir ke muka bumi. Dan lebih tidak disangka lagi, spesies ini ditemukan oleh Amien Rais. Doktor dan mantan Profesor di bidang ilmu politik, bukan doktor di bidang biologi.

Bahkan Amien Rais sudah dengan sukarela memberi nama: cebong bersayap, atau dalam bahasa latin: tadpole alata devastanteque (kalau nggak percaya ini nama latinnya, boleh deh di-google-translate).

Spesies ini memang masih langka di Indonesia. Apalagi ketika spesies cebong dan kampret mengalami overpopulasi sepanjang lima tahun ke belakang, kemunculan cebong bersayap bisa saja dianggap mengancam eksistensi dua spesies senior tersebut.

Apalagi dibandingkan dengan cebong alami yang habitatnya terbiasa di kolam, varian cebong bersayap—bisa dibilang—merupakan makhluk amfibi dengan pengembangan mutasi genetis lebih sempurna. Sudah begitu, kemampuan adaptasi cebong bersayap juga lebih unggul ketimbang cebong biasa.

Maklum, cebong kan terbiasa hidup dalam kemenangan demi kemenangan. Mereka sama sekali tidak pernah merasakan pengalaman kalah. Sekalinya kalah pun (di 2017), mereka nggak mengaku sebagai cebong, tapi spesies yang lain. Ini tentu agak berbahaya. Soalnya makhluk yang terbiasa menang itu biasanya jiwa survivenya jadi lemah.

Ini sangat berbeda dengan kampret yang terbiasa hidup dalam keadaan yang lebih sulit. Hal yang bikin kampret punya jiwa survival dan militansi lebih tinggi. Maklum, dibandingkan cebong, habitat kampret itu berat.

Mereka mengemban begitu banyak kesulitan dari tahun ke tahun. Apalagi ketika di beberapa kontestasi jagoannya sering kalah dan sering kena tipu oleh teman sendiri. Hal ini membuat kampret jadi salah satu spesies yang disinyalir sulit untuk punah—bahkan disinyalir untuk 5 sampai 10 tahun ke depan populasi kampret akan tetap selalu ada. Mungkin cuma kecoa saja yang bisa menandingi kemampuan tahan banting spesies ini.

Masalahnya, spesies baru yang ditemukan Amien Rais alias cebong bersayap ini, bisa bermanuver di segala macam kondisi dan cuaca politik. Jauh lebih fleksibel seperti kampret yang prinsipil, tapi juga lebih militan ketimbang cebong yang suka santai.

Artinya cebong bersayap ala Amien Rais ini memiliki kemampuan terbaik yang bisa didapatkan dari dua spesies politik sebelumnya. Cebong bersayap mewarisi kemampuan survival dari kampret yang tahan banting dan kemampuan hoki dari cebong yang tiada banding.

Iklan

Lagian, cebong bersayap juga tak perlu pasangan untuk berkembang biak. Tak perlu ada panggilan-panggilan untuk mengundang pasangan saat musim kawin, atau melakukan pertarungan sesama jantan untuk memperebutkan betina. Cebong bersayap cukup membelah diri pakai pamphlet-pamflet atau kampanye-kampanye gratis di media sosial. Tinggal share atau rituit. Jadi. Mirip kayak amoeba. Hm, spesies gokil.

Tak perlu ragu dan terkejut dengan kemampuan cebong bersayap yang unggul ini. Spesies ini memang ditakdirkan seperti itu, sejak dilahirkan sampai kemudian ditemukan oleh Amien Rais. Jika cebong hanya bisa hidup di air sedangkan kampret hanya bisa di udara, cebong bersayap bisa hidup di darat, lincah di air, bahkan pandai bermanuver di udara.

Kartika Eka Paksi, Jalesveva Jayamahe, Swa Buwana Paksa. Jaya di darat, laut, dan udara.

Terakhir diperbarui pada 17 Juli 2019 oleh

Tags: Amien Raiscebongcebong bersayapkampret
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Kilas Balik Muhammadiyah yang Tegas Tolak Tambang di Era Amien Rais
Video

Kilas Balik Muhammadiyah yang Tegas Tolak Tambang di Era Amien Rais

10 September 2024
profil partai ummat mojok.co
Kotak Suara

Profil Partai Ummat, Pecahan PAN yang Siap Unjuk Gigi di Pemilu 2024

4 Januari 2023
partai ummat lolos verifikasi mojok.co
Kotak Suara

Partai Ummat Lolos Verifikasi Administrasi Ulang, Tapi Polemiknya Makin Memanas, Ada Apa?

28 Desember 2022
Amien Rais jelang Muktamar Muhammadiyah
Kilas

Pesan Amien Rais Jelang Muktamar Muhammadiyah ke-48

3 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025
Didikan bapak penjual es teh antar anak jadi sarjana pertama keluarga dan jadi lulusan terbaik Ilmu Komunikasi UNY lewat beasiswa KIP Kuliah MOJOK.CO

Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi

29 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025

Video Terbaru

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

28 Desember 2025
Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

25 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.