Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Belajar dari Ardhito Pramono: Orang Bisa Berubah, Jejak Digitalnya Tetap

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
31 Januari 2020
A A
ardhito pramono lagu siapa ardhito pramono agama usia james gunn kevin hart jejak digital masa lalu twitter twit masa lalu citizen four edward snowden twit lama mojok.co

ardhito pramono lagu siapa ardhito pramono agama usia james gunn kevin hart jejak digital masa lalu twitter twit masa lalu citizen four edward snowden twit lama mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Nama penyanyi solo Ardhito Pramono trending sebab beberapa cuitannya di masa lalu tengah ramai. Jejak digital masa lalu ngaruh banget ya?

Ardhito Pramono tiba-tiba mengunggah sebuah video di akun Twitternya. Isinya, dia bercerita tentang masa awal remajanya saat bersekolah di Australia lalu pernah dilecehkan seorang pria berkebangsaan China. Dia bahkan bercerita soal bagaimana dia mencuitkan kata-kata 18+.

Lho tunggu-tunggu, ini ada apa sih Mas Dhito?

Saya sebenarnya tidak tahu-menahu soal cuitan yang dia ceritakan dalam video tersebut. Setelah saya baca balasan-balasan di unggahan videonya saya baru dong.

Jadi begini ceritanya….

Secara tiba-tiba cuitan Ardhito Pramono pada 2011 diretwit seorang fans yang level keponya terlalu jempolan. Beberapa di antaranya adalah cuitan mengata-ngatai orang China dengan diksi s*nge dan g*y.

Awalnya Ardhito merasa akun Twitternya tengah di-hack sehingga dia ngetwit marah-marah kalau seseorang sedang mencurangi akunnya. Tapi apa mau dikata, netizen lebih pintar dan mereka pun memberi tahu kalau cuitan yang diretweet tersebut memang cuitan Ardhito sekitar 9 tahun yang lalu. Ternyata Ardhito murni lupa.

Sambil merokok (Ardhito kelihatan nggak merokok cuma di film NKCTHI btw), Ardhito menceritakan duduk perkara dan latar belakang cuitan tersebut.

Gini gini… gue jelasin di video ya guys… pic.twitter.com/Sov4kHEENV

— Ardhito Pramono (@ardhitoprmn) January 30, 2020

Setelah mendengar klarifikasi Ardhito, semua cuitan di masa lalunya terdengar makin manusiawi. Apalagi Ardhito Pramono hanya penyanyi, bukan ulama, bukan politisi. Dia mungkin nggak masalah kalau dengan citra dirinya yang tidak sempurna. Toh, semua orang sedang berusaha menjadi versi dirinya yang terbaik.

Tapi yang bikin saya heran, jejak digital yang padahal masa lalu itu bisa ngaruh banget ya?

James Gunn, sutradara Guardians of the Galaxy pernah dipecat dari Disney karena twit ofensifnya pada 2009 dan 2010. Padahal James Gunn selama ini dibanggakan karena bikin produksi film Marvel lebih berwarna. Di masa lalu, Gunn pernah ngetwit bercandaan tentang pedofilia dan kekerasan seksual.

Kevin Hart, aktor dan komedian Amerika batal jadi host di perhelatan Oscar 2020 karena beberapa twit masa lalunya yang kontroversial. Pada 2009-2011 Hart rajin ngetwit yang isinya sentimen homofobia. Padahal di tahun tersebut pernikahan LGBTQ bahkan belum dilegalkan di Amerika.

Bukan cuma Ardhito Pramono, James Gunn, dan Kevin Hart. Tidak terhitung jumlah kasus-kasus tersandung jejak digital. Bahkan selevel selebgram dan selebtwit saja sering banget masa lalunya dibongkar. Hadeeeh. Saya sendiri nih, jujur saja, punya masa lalu yang agak berantakan sebagai orang yang temperamen minta ampun. Saya bahkan nggak ingat lagi pisuhan apa yang pernah saya tuliskan di zaman Friendster dan Facebook awal-awal.

Iklan

Begini, saya setuju kalau kita musti hati-hati dengan apa yang kita unggah di medsos. Apalagi setelah menonton film Citizenfour, udahlah rasanya pengen menghilang dari internet. Tapi kesadaran berhati-hati ini hanyalah sebuah tindakan preventif dan nggak akan ngefek apa-apa ke jejak digital masa lalu.

Yang menyebalkan, kenapa jejak digital harus dijadikan senjata buat merusak citra orang di masa sekarang? Apa kita pernah tahu seseorang itu sudah tobat apa belum, sudah menyesal atau belum? Manusia adalah entitas yang terus berkembang, mereka berubah seiring berubahnya zaman. Tapi jejak digitalnya tetap.

Bahwa Ardhito Pramono pernah jadi brengsek ya nggak apa-apa. Cukup tahu kalau dia sekarang sudah dewasa dan kalau mencuitkan hal bodoh lagi baru bisa disleding. Selebihnya jejak digital can be fun. Contohnya seperti Raisa dan Pevita yang pernah ngetwit lucu bin manusiawi begini. Padahal kita kenalnya mereka bidadari.

Luv✨ pic.twitter.com/SiKUlSlYSB

— Ava Korut (@unmagnetism) January 31, 2020

Abeeessss,, mana nih samsoe gue .. RT @bagaskhrisna: wih yaya anak backlob skrg, awalnya iseng lama2 ikut2an ngerokok ni pasti haha RT @ …

— Raisa Andriana (@raisa6690) October 13, 2009

Ini juga~ pic.twitter.com/GWJExwgRJO

— ?? T I A ?? (@mutia_raaaaa) November 19, 2016

Setelah dipecat, James Gunn akhirnya didapuk lagi ke Disney dan akan tetap menyutradarai Guardians of the Galaxy vol. 3. Semata-mata karena prestasinya sekarang lebih nyaring dan cuitannya di masa lalu.

Kalau boleh menilai, tindakan Ardhito Pramono sudah pada jalur yang benar. Dia pernah ngetwit rasis dan seksis, lalu menceritakan apa yang melatarbelakanginya, minta maaf sembari berusaha jadi versi terbaik dari dirinya. Ardhito di masa lalu mungkin nggak menyangka kalau di masa depan wajahnya bakal dijadikan wallpaper sama cewek-cewek.

Media sosial yang kerap jadi bahan pelampiasan ujaran yang nggak bisa kita teriakkan di dunia nyata adalah sebuah stress release. Lalu, ngapain kita merasa terbeban dengan batasan-batasan akan hal ini? Kecuali kalau kalian artis atau orang terkenal dengan jumlah follower banyak banget, ya mawas diri aja. Apalagi kalau ingin pencitraan sebagai orang bersih, tahu diri aja.

N.B.: Kalau kamu merasa punya masa lalu yang nggak dewasa banget tapi sekarang kamu udah lebih bijak, sebaiknya tetap bijak untuk nggak bikin quote generalisir yang sok nasihatin orang. cc Awkarin.

BACA JUGA Gagal Masuk BUMN karena Jejak Digital: Kita Masih Sering Lupa Jejak Digital Bisa Jadi Bumerang atau artikel AJENG RIZKA lainnya.

Terakhir diperbarui pada 31 Januari 2020 oleh

Tags: ardhito pramonojejak digitalmasa lalu
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

sosial media
Kilas

Pentingnya Kelola Jejak Digital, Akademisi UGM: Mencegah Hal Merugikan

20 Juli 2022
ilustrasi Udah Bener Marshanda, Orang Bisa Berubah. Jejak Digital Alay Nggak Usah Dipikir mojok.co
Pojokan

Udah Bener Marshanda, Orang Bisa Berubah. Jejak Digital Alay Nggak Usah Dipikir

8 Agustus 2021
ilustrasi Uang Habis buat Beli Barang Impian Masa Kecil Adalah Balas Dendam Paling Menyenangkan mojok.co
Pojokan

Uang Habis buat Beli Barang Impian Masa Kecil Adalah Balas Dendam Paling Menyenangkan

20 Juni 2021
jejak digital
Pojokan

Terkadang, Kita Memang Perlu Punya Jejak Digital yang Buruk di Masa Lalu

20 April 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.