[MOJOK.CO] “Si Komo akhirnya buka suara atas bencana di Jakarta.”
JAKARTA. Kabar simpang siur tentang siapa yang bertanggung jawab akan banjir di Jakarta terjawab sudah. Beberapa hari terakhir netijen menganggap bahwa Anies Baswedan dan Sandiaga Uno tak becus mengurus Jakarta hingga terjadi banjir.
Dikutip dari Reuters, Senin (11/11/2017), Si Komo, salah satu entitas Kaiju lokal, mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa banjir di Jakarta. Padahal baik aparat maupun BNPB setempat belum mengidentifikasi motif dari banjir bandang ini.
“Banjir ini adalah bentuk peringatan kepada netijen bahwa Jakarta bukan cuma soal Ahok dan Anies. Kami ada dan berlipat ganda,” tulis Reuters yang mengutip situs terafiliasi Kaiju, Mbelgedesh News Agency.
Otoritas Jakarta menyatakan, pihaknya masih memeriksa klaim itu. Sejauh ini Perwakilan dari DKI baru mulai mewawancarai beberapa genangan air dan juga air yang berkumpul di beberapa titik di Jakarta. Si Komo mengklaim bahwa netijen sungguh tidak sensitif dengan kondisi warga Jakarta.
“Lagi banjir kok malah saling nyalahin. Bukannya dibantuin malah dibecandain,” katanya melalui rilis resmi.
Sementara itu pihak Otoritas DKI menyebut mereka tengah mencari pendekatan terbaik untuk mengatasi banjir ini. Para air yang datang ke Jakarta saat ini sedang ditampung dan diberikan pengarahan terkait masuk ibukota tanpa dokumen. Beberapa air yang tertangkap saat banjir kini tengah mendapatkan petunjuk dari dinas terkait.
“Kita hormati airnya. Kita berikan mereka kesempatan bicara. Kita dengarkan keluhannya. Kita ajak mereka terlibat dalam pembangunan Jakarta,” kata juru bicara Otoritas DKI.
Seperti yang diketahui seharian kemarin beberapa titik di Jakarta terendam banjir setinggi ujung kuku kaki Kaiju balita. Selama beberapa tahun terakhir pihak Kaiju memang dilupakan keberadaannya oleh netijen di Jakarta.
“Jangan sombong warga Jakarta. Kami pernah menjadi penyebab macet saat lewat. Seiring berjalannya waktu keberadaan kami makin terpinggirkan. Banjir ini akan terus muncul untuk memperingatkan kalian semua,” kata Si Komo.
Tidak hanya kepada netijen, Si Komo juga memperingatkan Sandiaga Uno untuk menjaga ucapannya. Selama ini sebagai aktivis pecinta pohon dan pejalan kaki di Trotoar, Si Komo merasa teringgung tidak disalahkan. “Kami akan siapkan aksi bela Kaiju,” kata Si Komo.
Seperti Wakilnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, juga tidak luput dari teguran Si Komo. Anies di Balai Kota menyebut bahwa beberapa titik banjir bermasalah karena sebagian aliran air terhambat oleh proyek yang sedang berjalan, baik MRT, LRT, maupun proyek yang lain.
“Koreksi ya Pak Anies. Tolong jangan bikin statemen yang tidak bijak. Sudah jelas banjir terjadi karena air yang menggenang. Genangan itu ya karena kami. Para Kaiju,” tukas Si Komo.
Tim Mojok.co berhasil menemui Si Komo di salah satu bilangan kota di Jakarta Selatan. Ia yang saat ini sedang bersembunyi menyebutkan bahwa aksinya membuat banjir Jakarta karena Gubernur-Gubernur DKI pada belagu.
“Dulu Ahok saat banjir nyalahin kabel listrik, setelah itu orang-orang yang tinggal di pinggiran kali, abis itu nyalahin badai La Nina. Aku tuh nggak bisa diginiin,” katanya sembari menangis, yang menambah tinggi volume banjir.
Ia juga mengingatkan bahwa banjir bukanlah kesalahan manusia, tapi kesalahan Kaiju. “Mana ada orang Jakarta yang buang sampah sembarangan di kali? Mana ada juga orang yang bikin villa di puncak sehingga air resapan ambyar? Lagipula mana ada sih manusia yang menyumbang pemanasan global sehingga cuaca kacau? Banjir di mana-mana ya salah Kaiju. Tolong catat itu,” kata Si Komo.
Si Komo juga mengutarakan keheranannya dengan umat manusia. “Saat banjir kaya gini, bukannya cari tahu siapa saja yang terdampak paling buruk atau siapa yang paling rentan, malah sibuk kangen-kangenan sama Ahok. Lha orang yang dipenjara emang bisa ngapain?” katanya ketus.
Di planet asal saya Meikaijukarta, kalau ada banjir, warganya berdaya saling bantu. Bikin posko darurat bencana, relawan dokter dan tim SAR datang. “Pemerintah ya menyediakan itu semua, tapi sesama Kaiju kami saling bantu, ini manusia malah kangen Ahok, kangen Jokowi. Kangen itu ya ama pacar, kangen kok sama suami orang,” katanya.
Meski demikian Si Komo mengapresiasi sikap Anies Baswedan. Di Balai Kota, Anies mengaku bahwa ia bertanggung jawab atas banjir di Jakarta. Sejauh ini jarang sekali pemimpin yang mengaku salah jika terjadi bencana. Ia juga menilai Anies perlu belajar banyak dari Ahok soal komitmen mencegah banjir, bukan saat banjir baru bergerak.
“Tapi pak Anies perlu hati-hati. Ingat pesan Aa’ Gym, daripada sibuk saling menyalahkan lebih baik kita sibuk membantu yang kebanjiran sambil terus tobat evaluasi diri jangan sampai semua musibah ini diundang oleh dosa-dosa dan kesombongan kita semua,” kata Si Komo.