Bahaya Memahami Nilai Matematika Kak Seto yang Cuma Dapat 4 - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Bahaya Memahami Nilai Matematika Kak Seto yang Cuma Dapat 4

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
5 Desember 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Kak Seto bilang kalau dulu nilai matematikanya jelek. Paling tinggi cuma dapat nilai 4. “Alhamdulillah masih hidup,” katanya. Waw.

Teman saya yang tak lulus kuliah cukup banyak. Bahkan salah satunya bukan lagi tak lulus kuliah, tapi memang tak pernah kuliah. Ya siapa lagi kalau bukan Agus Mulyadi. Mantan Pemred Mojok.

Anehnya, meskipun tak pernah kuliah, Agus ini pernah memimpin saya di Mojok. Saya yang tak cuma pernah kuliah sampai tingkat lanjut, tapi sampai ngajar orang kuliah juga, sering dikecengin Agus kalau ngisi kelas penulisan bareng.

“Saya ini memang tak pernah kuliah. Cuma lulusan SMA. SMA Tidar, Magelang. Tapi saya pernah memimpin Dafi, yang lulusan S2 dan sekarang jadi dosen. Jadi untuk mahasiswanya Dafi, dosen kalian itu dulu anak buah saya,” kata Agus yang selalu bangga dengan status “lulusan SMA”-nya itu sambil cengengesan.

Bgzt mmng.

Pada satu sisi, pesan ini memang bagus. Agak ke-Mario-Teguh-an malah. Bahwa kamu tak perlu minder kalau kebetulan kamu sial nggak bisa kuliah. Barangkali karena faktor ekonomi atau bisa jadi karena passion-mu bukan di bangku kuliah.

Baca Juga:

Mojok Mentok Spesial Agus Mulyadi

Mojok Mentok Spesial Agus Mulyadi

2 November 2022
Pelajaran Political Correctness untuk Edy Mulyadi dari Suku Dayak

Pelajaran Political Correctness untuk Edy Mulyadi dari Suku Dayak

24 Januari 2022

Artinya, masa depan kamu memang ada banyak versinya. Kamu bisa memilih jadi apapun yang kamu mau dan tak ditentukan dari apakah kamu pernah kuliah atau tidak.

Masalahnya kalimat ini juga bisa disalahpahami dalam maksud yang sebaliknya. Terutama untuk mereka, mahasiswa semester tua bangka yang tak kunjung dapat judul skripsi.

“Ah, Agus Mulyadi nggak pernah kuliah saja bisa jadi Pemred Mojok. Kayaknya aku nggak lulus kuliah juga nggak apa-apa deh.”

Walaah, ambyaar.

Masalah, pernyataan yang bisa berbahaya dipahami kayak gini juga muncul dari Kak Seto Mulyadi.

Baru-baru ini Kak Seto memberi pernyataan soal dukungan perubahan kurikulum di bawah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru, Nadiem Makarim.

Dalam pernyataannya, Kak Seto menyampaikan kalau kurikulum yang baru harus bisa menghargai setiap potensi yang dimiliki anak. Maksudnya, anak jangan cuma dianggap berprestasi kalau bagus secara nilai akademik saja.

Lalu dimulailah pernyataan yang—sebenarnya—memotivasi tapi bisa disalahpahami itu…

“Saya dulu matematika paling tinggi dapat 4. Alhamdulillah, masih hidup. Karena disalurkan matematika itu jadi nyanyi, olahraga, bela diri, dan sebagainya,” kata Kak Seto Mulyadi.

Tentu saja, niat dan maksud dari Kak Seto Mulyadi atau Agus Mulyadi tadi sama-sama bagus.

Maksudnya, kamu tak perlu merasa minder kalau kebetulan goblok banget di pelajaran matematika. Barangkali memang kamu tidak berbakat jadi pilot atau dokter, tapi berbakat jadi programer kompiyuter, pelukis, penulis, atau atlet polo aer.

Hanya saja, bukan tidak mungkin orang bisa punya pemahaman berbeda kalau membaca pernyataan tersebut.

“Halah, Kak Seto aja nilai matematikanya cuma 4. Lagian rumus matematika serumit itu buat apaan sih? Nggak guna juga waktu beli cilok itu teori cos sin tan.” Misalnya.

Memang, iya betul, Kak Seto memang bilang nilanya hanya 4 dan—Alhamdulillah—beliau masih hidup, tapi kan Kak Seto nggak pernah bilang itu nilai waktu di jenjang pendidikan apa kan?

Lah kalau ternyata waktu dapat nilai segitu beliau kuliah gimana?

Jebul nilai 4 di sini maksudnya adalah nilai berdasar Indeks Prestasi (IP) mata kuliah matematika misalnya. Hayaa kan berarti itu Kak Seto expert banget di bidang matematika. Dapat nilai A+ berarti? Dyaar.

Atau, oke deh, mungkin nilai itu didapat beliau waktu SMA atau SMP, tapi di mata pelajar lain Kak Seto sebenarnya nilai bagus-bagus. Cuma di mata pelajaran matematikanya aja yang jeblok. Lalu nilai yang paling jelek itu yang diumbar.

Maksud saya begini.

Jangan sampai gara-gara seorang Kak Seto Mulyadi bilang nilai matematikanya dapat 4, lalu kita jadi meremehkan mata pelajaran matematika. Seolah-olah pelajaran itu nggak berguna gitu. Bukan apa-apa sih, takutnya ada orang yang malah jadi mencontoh kegagalannya doang.

Mentang-mentang Kak Seto sekarang terkenal dan sukses, meski nilai matematikanya cuma 4, lalu tiba-tiba ada anak SMA yang ikut-ikutan dapat nilai 4. Yakin kalau dengan nilai segitu saja, ia juga hidup, dan bakal beprestasi di bidang lain pada masa depan.

Lah, iya kalau berprestasi, lha kalau kagak?

Satu rahasia yang bisa saya bocorkan. Di antara teman-teman saya yang tak lulus kuliah seperti yang saya ceritakan di awal tulisan ini, beberapa memang ada yang sukses besar. Bahkan ada yang sudah jadi penulis dan jurnalis terkenal di ibukota. Ada juga yang jadi pengusaha kaos di Jogja.

Tapi kalau mau dihitung secara persentase, mereka yang sukses dengan mereka yang beneran nggak jadi apa-apa sebenarnya cukup njomplang. Mereka yang berhasil sih rata-rata memang sudah dibekali suka kerja keras sejak dulu.

Kayak Agus Mulyadi tadi misalnya. Soal kuliah nggak kuliah atau nilai matematika jelek atau tidak, itu mah sama sekali nggak ngaruh buat dia. Sedangkan mereka yang nggak jadi apa-apa hanya karena jeblok nilainya atau tidak lulus kuliah? Jauh lebih banyak lagi jumlahnya.

Artinya, mending jangan landaskan kegagalanmu pada contoh kegagalan orang yang sudah sukses lebih dulu. Karena tak semua orang belum tentu garis hidupnya kayak Kak Seto Mulyadi atau Agus Mulyadi.

BACA JUGA Karena Tidak Semua Anak Bisa Seperti Susi Pudjiastuti atau tulisan Ahmad Khadafi lainnya.

Terakhir diperbarui pada 5 Desember 2019 oleh

Tags: Agus MulyadiKak Setomatematikanilai matematika
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Mojok Mentok Spesial Agus Mulyadi
Movi

Mojok Mentok Spesial Agus Mulyadi

2 November 2022
Pelajaran Political Correctness untuk Edy Mulyadi dari Suku Dayak
Pojokan

Pelajaran Political Correctness untuk Edy Mulyadi dari Suku Dayak

24 Januari 2022
ilustrasi Bakat Terpendam Kak Seto yang Membuatnya Tetap Jadi Kakak walau Sudah Kakek mojok.co
Pojokan

Bakat Terpendam Kak Seto yang Membuatnya Tetap Jadi Kakak walau Sudah Kakek

31 Agustus 2021
Ketika Katharina Stögmüller Bertemu Agus Mulyadi
Movi

Ketika Katharina Stögmüller Bertemu Agus Mulyadi

30 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Sok-sokan Minta Dibuka Mata Batin Sama Anak Indigo, Habis Dibuka Malah Takut Betulan

Sok-sokan Minta Dibuka Mata Batin Sama Anak Indigo, Habis Dibuka Malah Takut Betulan

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Benang Kusut Arsenal yang Perlu Diurai Freddie Ljungberg

Bahaya Memahami Nilai Matematika Kak Seto yang Cuma Dapat 4

5 Desember 2019
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
universitas brawijaya mojok.co

15 Jurusan yang Sepi Peminat di Universitas Brawijaya, Tingkat Ketetatannya Rendah!

23 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

kip mojok.co

Kecewa dengan Mahasiswa Penerima KIP

26 Maret 2023
utang pinjol mojok.co

Teman Terlilit Pinjol: Dia yang Utang, Saya yang Dikejar-kejar

26 Maret 2023
Tak Berhitung Untung Rugi, Mbah Sri 60 Tahun Jualan Cenil dan Sate . MOJOK.CO

Mbah Sri, 60 Tahun Jualan Sate dan Cenil Keliling di Seputaran UB, Nggak Berhitung Soal Untung Rugi

26 Maret 2023
film korea bertemakan politik

Mau Pemilu, Ayo Lemesin Dulu dengan Nonton 7 Film Korea Bertema Politik Berikut Ini

26 Maret 2023
survei pemimpin ideal menurut anak muda

Pemilih Muda: Daripada Pemimpin Sederhana dan Merakyat, Lebih Suka yang Jujur dan Anti-Korupsi

26 Maret 2023
mengantre mojok.co

Uneg-uneg: Apa sih Susahnya Mengantre? 

26 Maret 2023
perempuan kuliah mojok.co

Uneg-uneg: Dinyinyiri karena Aku Perempuan dan Memutuskan untuk Kuliah

26 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In