Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Anies Baswedan Dengerin Cek Sound Nidji versi Non-Giring Itu Beneran Kocak Sih

Keberadaan Giring Ganesha harus diakui menjadi anugerah terbesar bagi tim Anies Baswedan.

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
17 Januari 2022
A A
Anies Baswedan dengerin Cek Sound Nidji versi Non-Giring Itu Beneran Kocak Sih

Anies Baswedan dengerin Cek Sound Nidji versi Non-Giring Itu Beneran Kocak Sih. (Mojok.co/Ega Fansuri).

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Cara Anies Baswedan yang terkesan menyindir Giring dengan menyaksikan Nidji cek sound jadi komedi politik pertama tahun ini.

Ada banyak cara politisi untuk menyindir lawan-lawan politiknya, tapi cara Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, cukup unik (kalau nggak mau disebut nggatheli). Anies Baswedan memposting penampilan band Nidji saat uji coba sound untuk acara seremoni pembukaan Jakarta Internasional Stadium melalui akun Instagramnya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan)


Iya, ini band Nidji yang sama yang sudah ditinggalin Giring Ganesha. Calon presiden dari PSI yang sudah punya pengalaman sukses mengorganisir band bertahun-tahun (setidaknya begitu pengakuannya).

Sebelum Giring aktif jadi politisi yang vokal, Anies adalah satu-satunya “lawan” bagi sebagian masyarakat Jakarta. Kebijakannya sering dipertanyakan, kerap dikritisi, bahkan kadang juga jadi bahan olok-olokan.

Semua berubah sejak band Nidji kehilangan vokalis dan tiba-tiba Jakarta “dianugerahi” politisi vokal yang omongan dan gesturnya sangat memeable.

Mulai dari (secara berani) bilang, “Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja,” untuk Anis Baswedan…

…sampai kalimat yang penuh aura penjilat kayak gini, “Dengan kerendahan hati yang paling dalam, saya ingin mengajak Sis and Bro yang berada di ruangan ini dan yang sedang nonton live untuk semua berdiri, memberikan penghormatan kepada presiden terbaik yang pernah dimiliki oleh republik ini, Presiden Joko Widodo!”

Duh, Mas Giring mantannya Nidji. Muji-muji orang itu hambok yang biasa aja, nggak usah yang terlalu over begitu. Kesannya jadi rada jijik-jijik gimana tahu nggak?

Saya bahkan yakin Jokowi pasti nggak nyaman dibilangin begitu sama sosok yang—bahkan belum membuktikan apa-apa di medan politik kayak Mas Giring. Dalam tradisi Jawa, omongan Mas Giring begitu malah patut dicurigai, terutama kalau baik-baikinnya polpolan sampai nggak kontrol begitu.

Lagipula kalau mau mengkritik Anies Baswedan itu hambok yang rada elegan. Sampean itu jika dilihat-lihat bukan malah jadi “vokalis” kelompok oposisi Anies Baswedan, tapi justru jadi duri dalam daging. Sangat kontraproduktif kalau mau mencegah elektabilitas Anies makin tinggi jelang 2024.

Gara-gara Giring pula, orang-orang yang tadinya ramai mengkritik Anies Baswedan malah jadi ogah disama-samain satu kubu dengan Giring. Ya gimana, politisi kok norak betul begitu. Kelihatan banget ingin naik panggungnya dengan ngolok-ngolokin Anies Baswedan tanpa henti.

Iklan

Bahkan saya yang tidak mendukung Anies Baswedan selama jadi Gubernur DKI Jakarta, berasa merugi mengetahui bahwa oposisi seorang Anies ternyata hanya sekelas Giring. Seorang politisi hijau yang lagaknya kayak udah senior banget

Kalau boleh jujur, bagi saya keberadaan Giring di PSI yang kerap menyentil setiap kebijakan Anies dengan cara yang wagu itu justru jadi anugerah terbesar bagi tim Anies Baswedan sendiri.

Apa yang dilakukan Giring itu mengingatkan saya dengan cara Amien Rais ketika berkali-kali mencoba menyerang Jokowi jelang Pilpres 2019. Bukannya mendapat simpati, omongan Amien Rais pun malah lebih meme-able ketimbang quote-able. Kadang-kadang bikin kaget, bikin geli, dan menggemaskan.

Bahkan ada yang curiga bahwa jangan-jangan Amien Rais itu adalah tim sukses Jokowi yang tertukar? Lah, ketimbang menaikkan elektabilitas Prabowo, yang dilakukan Amien justru jadi bahan lawakan untuk kelompoknya sendiri.

Ibarat kata, Giring ini seperti menyediakan banyak alternatif punchline untuk tim Anies Baswedan. Itulah kenapa apa yang dilakukan Anies Baswedan saat mendengarkan cek sound Nidji untuk gladi resik pembukaan Jakarta Internasional Stadium disambut begitu banyak tawa oleh netizen.

Bukan, bukan karena netizen kini banyak yang semakin banyak menjagokan Anies Baswedan, tapi lebih ke perasaan gedhek saja sama kelakuan Giring selama ini. Postingan di Instagramnya Anies itu rasanya itu jadi “pembalasan” yang manis. Dan seperti inilah langkah yang pas untuk seorang politisi sekelas Gubernur.

Bukan kayak ketua partai yang terus-menerus pansos tanpa sadar diri bahwa dirinya belum jadi siapa-siapa di dunia politik. Sudah begitu, bisa-bisanya kepedean nyalon presiden lagi. Howalah rai gedek ndas tank.

BACA JUGA Giring dan Pasha Memang Perlu Belajar dari Ariel atau tulisan ESAI lainnya.

Penulis: Ahmad Khadafi

Editor: Ahmad Khadafi

 

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: Amien RaisAnies BaswedangiringJakarta Internasional StadiumjokowiNidjiprabowo
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO
Esai

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
kapitalisme terpimpin.MOJOK.CO
Ragam

Bahaya Laten “Kapitalisme Terpimpin” ala Prabowonomics

21 Oktober 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Hentikan MBG! Tiru Keputusan Sleman Pakai Duit Rakyat (Unsplash)
Pojokan

Saatnya Meniru Sleman: Mengalihkan MBG, Mengembalikan Duit Rakyat kepada Rakyat

19 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.