5 Profesi yang Cocok untuk Arteria Dahlan agar DPR Tetap Jadi Lembaga Terhormat - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

5 Profesi yang Cocok untuk Arteria Dahlan agar DPR Tetap Jadi Lembaga Terhormat

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
10 Oktober 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Tiba-tiba saja politisi dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, trending karena gestur dan kata-katanya kepada lawan bicaranya di program Mata Najwa kelewat kasar.

Nama Arteria Dahlan, anggota Komisi III DPR RI, mendadak trending setelah menjadi lakon antagonis dalam program Mata Najwa dengan tema “Ragu-ragu Perpu” yang tayang di Trans TV semalam (9/10).

Arteria memang terlihat tidak simpatik ketika mendebat lawan bicara. Beberapa celetukannya bahkan terdengar cenderung meremehkan kapasitas orang lain. Seperti ketika Djayadi Hanan dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengutarakan hasil survei UU KPK.

Menurut survei LSI, 76,3% masyarakat Indonesia menginginkan Perpu KPK segera dikeluarkan Presiden Jokowi. Sebelumnya juga sudah dipaparkan bahwa 70,9% responden sepakat UU KPK yang baru merupakan bentuk pelemahan KPK.

Politisi Fraksi PDIP ini terlihat meragukan hasil survei. “Dengan segala hormat saya dengan LSI, itu (hasil survei) tidak bisa dijadikan acuan. Perdebatan di ruang publik, it’s okay. Tapi tatkala seolah-olah harus dipaksakan sebagai kajian ilmiah yang menjadi bahan pertimbangan, jangan sampai seperti itu,” kata Arteria.

Keraguan Arteria ini cukup bisa dimaklumi. Sebab, tiga hari sebelumnya (6/10) LSI baru merilis hasil survei yang isinya, kepercayaan publik kepada DPR berada jauh di bawah KPK dan presiden.

Baca Juga:

Pelajaran Political Correctness untuk Edy Mulyadi dari Suku Dayak

Pelajaran Political Correctness untuk Edy Mulyadi dari Suku Dayak

24 Januari 2022
Surat Terbuka untuk Arteria Dahlan dari Orang Sunda

Surat Terbuka untuk Arteria Dahlan dari Orang Sunda

21 Januari 2022

“Yang percaya pada KPK, 72%. Pada Presiden Jokowi, 71%. Sedangkan pada DPR, hanya 40%,” kata Djayadi Hasan.

Dianggap sebagai wakil rakyat yang tidak dipercayai publik tentu berat bagi Arteria. Oleh karena itu, sangat wajar Yang Terhormat Bapak Arteria Dahlan lebih memilih tidak percaya lagi pada hasil survei LSI. Meski pada survei Pilpres 2019 partainya, PDIP, juga memakai hasil survei LSI untuk kepentingan kampanye partai karena tingginya hasil survei untuk capres Jokowi.

Jadi, asal hasil survei baik untuk dirinya dan kelompoknya, bakal didukung. Kalau hasil surveinya buruk, ya nggak usah didengerin.

Namun, bukan itu yang membuat publik betul-betul geram. Selain keraguannya pada survei LSI, Arteria dengan enteng merendahkan lawan bicaranya secara langsung.

“Memang saya tahu Anda tidak ahli, tapi jangan Anda melakukan agitasi dan provokasi. Sudah pasti jagoan saya daripada Anda,” kata Arteria ke Feri Amsari, Direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Universitas Andalas.

Padahal sosok yang disebut “tidak ahli” oleh Arteria ini merupakan salah satu tokoh yang diundang Presiden Jokowi untuk dimintai pendapat soal polemik UU KPK bersama tokoh masyarakat lainnya.

Puncaknya adalah ketika Arteria membentak dan memotong-motong kalimat Emil Salim, ekonom yang pernah menjadi menteri di era Soeharto. Bahkan ia sampai menunjuk-nunjuk dan menyebut Emil “sesat”. Tak pelak netizen banyak yang marah terhadap Artieria, bahkan sampai ada yang mengedit isi profil Arteria Dahlan di Wikipedia, yang di sana diubah jadi “Arteria Bacot”.

Melihat kapasitas yang unik dari seorang Arteria, sepertinya blio memang punya semangat berlebih kalau jadi perwakilan Komisi III DPR untuk bicara ke media. Oleh karena itu, blio juga baiknya diarahkan ke profesi-profesi lain yang lebih pas dengan karakternya.

Hal ini perlu dilakukan agar DPR tetap terjaga marwahnya menjadi lembaga yang dihormati publik. Kalau anggota DPR nggak mau dengerin suara publik, ya baiknya jangan di DPR. Mungkin ada baiknya blio memilih profesi-profesi lain yang lebih cocok. Seperti misalnya…

1. Editor Buku

Kemampuan memotong kalimat adalah sebuah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang editor buku. Dengan kemampuan itu pula, Arteria Dahlan sudah menunjukkan betapa dirinya sangat berpotensi menjadi seorang editor handal.

Lha gimana? Hampir semua ahli yang menjadi lawan debat selalu bisa dipotong-potong kalimatnya. Belum juga selesai bicara, Arteria selalu berhasil mencuri waktu untuk bicara.

Kemampuan ini semakin terlihat nyata ketika Arteria Dahlan sukses memotong kalimat-kalimat Prof. Emil Salim di Mata Najwa. Sebelumnya, ahli tata negara Refly Harun di CNN Indonesia dan Direktur PUKAT UGM Dr. Zainal Arifin Mochtar di ILC pernah jadi korban keganasan editingnya.

Cuma sayangnya, karena standar Arteria begitu tinggi soal kebenaran. Maka apapun yang tidak sesuai dengan selera blio bisa saja diedit habis-habisan. Bahkan kalau perlu dipencet ctrl + a + del. Soalnya apa pun yang tidak mengikuti standar beliau berpotensi jadi sesat, makanya mending dihapus aja sekalian semuanya.

2. Sopir Bus Sumber Kencono

Aksi Arteria dalam memotong-potong jalur pembicaraan orang lain, benar-benar similar dengan kemampuan sopir bus Sumber Kencono dalam memotong jalur kendaraan lain.

Selain itu, kengototan Arteria dalam berdebat selalu sukses bikin lawan bicaranya keder sampai akhirnya memilih mengalah. Pun dengan sopir Bus Sumber Kencono yang selalu bisa bikin lawannya (motor dan mobil) mengalah dan milih minggir kalau sedang menyalip.

Apalagi gertakan Arteria ini sama intimidatifnya dengan bunyi klakson bus Sumber Kencono. Sama-sama kenceng dan kayak punya standar adabnya sendiri.

3. Tukang Parkir ATM

Salah satu kemampuan tukang parkir ATM adalah ngotot. Sebab, tak semua orang benar-benar rela ditagih duit parkir kalau berhenti di depan ATM. Cuma parkir nggak sampai semenit, eh ditagih tarif parkir juga.

Oleh karena itu, kemampuan dalam menggertak beragumentasi menagih duit parkir ini perlu. Dan Arteria Dahlan jelas sudah punya kemampuan itu. Mau data survei, mau pendapat pakar, semua mentah di telinga Arteria Dahlan. A ya A, B ya B. Kalau parkir ya bayar. Mau semenit kek, mau sedetik kek, bayar!

4. Juru Bicara Lembaga Negara

Kemampuan Arteria paling mencolok adalah kemampuan bicaranya yang di atas rata-rata. Bahkan saking expert-nya dalam bicara, blio sampai tidak memiliki kemampuan mendengar. Dengan kemampuan ini jelas Arteria sangat cocok sebagai juru bicara alias jubir.

Lebih cocok lagi kalau Arteria hidup di era Orde Baru dan menjadi jubir-nya Pak Harmoko. Omongan atau protes dari rakyat juga nggak bakal didengar, tapi selalu ditimpalin balik. Kalau sampai ada yang protes ya tinggal dibales…

“Kan saya ini juru bicara, bukan juru dengar.”

5. Tiang bendera

Sebagai seorang wakil rakyat, Arteria pernah mendesak kepada komisoner KPK yang menghadapnya pada 2017 silam agar tidak lupa menyebutnya sebagai “anggota dewan yang terhormat”. Silakan tonton video ini:

Jika memang ingin selalu dihormati, ada baiknya Arteria Dahlan jadi tiang bendera saja ketimbang jadi anggota DPR RI. Secara harfiah lho dihormatinya, Pak.

Cuma ya itu, siap-siap nggak bakal dapat tunjangan dan gaji yang menggiurkan kayak posisi Bapak sekarang. Tapi nggak apa-apa, yang penting kan dihormati, ya nggak, Pak?

BACA JUGA Surat Terima Kasih untuk DPR dan Pak Jokowi atas Revisi UU KPK atau artikel Ahmad Khadafi lainnya.

Terakhir diperbarui pada 18 Oktober 2019 oleh

Tags: ArteriaArteria DahlanMata NajwaUU KPK
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Pelajaran Political Correctness untuk Edy Mulyadi dari Suku Dayak
Pojokan

Pelajaran Political Correctness untuk Edy Mulyadi dari Suku Dayak

24 Januari 2022
Surat Terbuka untuk Arteria Dahlan dari Orang Sunda
Esai

Surat Terbuka untuk Arteria Dahlan dari Orang Sunda

21 Januari 2022
puan maharani mojok.co
Esai

Baliho Puan Maharani di Desa Terdampak Semeru dari Kacamata Tukang Pasang Baliho

24 Desember 2021
PSSI Gugat Mata Najwa ke Pengadilan: Langkah Cerdik dari PSSI
Balbalan

PSSI Gugat Mata Najwa ke Pengadilan: Langkah Cerdik dari PSSI

5 November 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
penulis wikipedia arteria dahlan ngedit bully nyerang mata najwa emil salim

Arteria Dahlan yang Bacot, Wikipedia yang Kena Repot

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023

5 Profesi yang Cocok untuk Arteria Dahlan agar DPR Tetap Jadi Lembaga Terhormat

10 Oktober 2019
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka MOJOK.CO

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka

15 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

Duduk perkara penutupan patung Bunda Maria di Kulon Progo. MOJOK.CO

Duduk Perkara Penutupan Patung Bunda Maria di Kulon Progo

24 Maret 2023
alan Sunyi Kiai Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Dibuat Menjadi Misteri Abadi. MOJOK.CO

Jalan Sunyi Wangsa Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Menjadikan Leluhur Sebagai Misteri Abadi

24 Maret 2023
sekolah kedinasan kemenhub mojok.co

5 Sekolah Kedinasan di Bawah Kemenhub yang Paling Favorit

24 Maret 2023
bola timnas israel mojok.co

Bola Pembawa Malapetaka

24 Maret 2023
mimpi basah mojok.co

Apakah Mimpi Basah di Siang Hari Membuat Puasa Batal?

24 Maret 2023
5.000 Mahasiswa UMY Berburu Takjil Gratis, Dianggarkan Rp125 Juta Setiap Hari. MOJOK.CO

5.000 Mahasiswa UMY Berburu Takjil Gratis, Dianggarkan Rp125 Juta Setiap Hari

24 Maret 2023
kritik feminis muslimah tentang perempuan sumber dosa utama

Muhasabah Muslimah Feminis: Kok Bisa, Perempuan Jadi Sumber Dosa Utama Laki-Laki?

24 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In