Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

4 Dosa Warteg Mempermainkan Menu demi Untung Besar, tapi Bikin Kapok Pelanggan

Kenia Intan oleh Kenia Intan
15 Juli 2025
A A
4 Dosa Warteg Mempermainkan Menu demi Untung Besar, tapi Bikin Rugi Pelanggan Mojok.co

4 Dosa Warteg Mempermainkan Menu demi Untung Besar, tapi Bikin Rugi Pelanggan (unsplash.com)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

#3 Minyak menghitam tanda sering digunakan

Warteg menyediakan berbagai macam lauk. Salah satunya gorengan yang cukup digemari oleh pelanggan. Lauk yang satu ini hampir pasti bisa ditemukan di warteg mana pun itu. 

Dari segi rasa, gorengan Warteg sebenarnya baik-baik saja. Namun, proses pembuatannya bikin tidak berselera. Coba saja tengok minyak di penggorengannya, sudah berwarna hitam tanda terlalu sering dipakai. Penggunaan ulang semacam ini jelas menekan banyak biaya sebab harga minyak goreng lumayan menguras kantong. 

Padahal minyak yang berulang kali dipakai itu tidak sehat. Melansir berbagai sumber, minyak jelantah berbahaya bagi tubuh karena bisa meningkatkan risiko kanker, obesitas, hingga infeksi bakteri. 

#4 Porsi dan harga menu warteg yang tidak jelas

Porsi yang tidak pasti membuat pelanggan malas menjajal warteg. Apalagi, kebanyakan warteg tidak menyertakan daftar harga yang pasti untuk lauk dan sayurnya. Paling mentok penjual mengatakan, “Sayur seporsi Rp3.000”. Tapi, pelanggan tidak pernah benar-benar tahu “seporsi” yang dimaksud. 

Itu mengapa pelanggan malas berkunjung ke warteg yang bukan langganannya. Sebab, kemungkinan besar ada perbedaan penghitungan 

Di atas beberapa dosa menu warung Tegal yang merugikan dan bikin pengunjung malas makan di sana. Namun, semakin ke sini, semakin banyak pemilik warung yang mengelola warungnya secara profesional kok. Apalagi warteg yang terletak di kota-kota besar dan di daerah-daerah pekerja kantoran. Semoga warung-warung seperti ini semakin banyak dicontoh warung Tegal lain. 

Penulis: Kenia Intan
Editor: Intan Ekapratriwi

BACA JUGA 5 Trik Kotor Penjual Es Buah demi Untung Besar yang Merugikan dan Mengancam Kesehatan Pembeli dan catatan menarik lainnya di rubrik POJOKAN.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 16 Juli 2025 oleh

Tags: tegalwartegwarung makanwarung tegal
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Belajar Bahaya Inflasi Pakai Bahasa Warteg MOJOK.CO
Esai

Belajar Bahaya Inflasi Pakai Bahasa Warteg Langganan yang Ketebalan Telur Dadarnya Semakin Berkurang dan Sayur Sop Terasa Hambar

17 September 2025
Bangku panjang warteg, tempat melamun nyaman yang jarang disadari MOJOK.CO
Kuliner

Bangku Panjang Warteg Tak Sekadar Tempat Duduk: Tempat Merenung Terbaik, Adu Nasib dan Saling Menguatkan

28 Agustus 2025
Ilustrasi Pertama Makan Warteg Jogja, Kalap dan Menyesal karena Miskin (Unsplash)
Pojokan

Pengalaman Pertama Kali Makan di Warteg Glagahsari Jogja: Jadi Kalap dan Menyesal karena Dompet Merana Miskinnya Terasa

5 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.