MOJOK.CO – Berasal dari Tiongkok dan Mesir, pijat refleksi sesungguhnya merupakan teknik pengobatan tradisional. Memang, hebatnya apa, sih???
Dewasa ini, alternatif pijat refleksi kerap menjadi pilihan bagi jiwa-jiwa yang berbadan pegal. Bukan sekadar pijat yang biasa-biasa saja, pijat refleksi memfokuskan diri pada titik-titik tertentu di tubuh, terutama pada kaki dan tangan. Nah, titik-titik ini terhubung langsung dengan saraf-saraf organ sehingga manfaatnya langsung tercapai pada fungsi-fungsi organ terkait.
Tapi, benarkah pijat refleksi jauh lebih baik dibandingkan dengan pijat yang biasa-biasa saja? Tidakkah ia memiliki kerugian dan bahaya yang tidak kita duga?
Berasal dari Tiongkok dan Mesir, pijat refleksi sesungguhnya merupakan teknik pengobatan yang mampu mendeteksi dan mengatasi masalah-masalah kesehatan. Inilah sebabnya mengapa banyak orang memilih untuk dipijat refleksi, ketimbang harus mengonsumi obat-obatan.
Ya bagaimana lagi; hanya bermodalkan jari-jari dari terapis saja, kita bisa merasa jauh lebih segar lewat tekanan di beberapa titik saraf!
Lebih lengkapnya, pijat refleksi ternyata memiliki beberapa keuntungan, kebahagiaan, dan manfaat, sebagai berikut:
Pertama, ia memberikan efek yang menenangkan sekaligus menjadi terapi relaksasi.
Perlu diketahui, aktivitas ini dapat membantu tidur kita terasa lebih nyenyak dan mengatasi rasa lelah yang muncul pada tubuh, apalagi kalau habis banyak sambatan seharian. Bahkan, ibu-ibu hamil sekalipun bakal mendapatkan manfaat yang sama kalau ingin mencoba, meski ada sebagian pihak percaya bahwa kehamilan semestinya membuat seseorang memilih untuk tidak dipijat terlebih dahulu.
Tapi, yah, meski kamu belum hamil—lah wong nikah aja belum—kamu tetap boleh mencoba pijat refleksi demi mendapat khasiat relaksasi agar hidup lebih namaste, kok~
Kedua, mengurangi tingkat overthinking-mu yang berlebihan sampai membuat gelisah tak tentu arah.
Gelisah dan terlalu banyak berpikir nyatanya mengancam diri kita untuk memiliki level stres dan depresi yang tinggi. Kondisi ini tentu merugikan diri sendiri—dikit-dikit insecure, dikit-dikit insecure, bukankah itu melelahkan???
Nah, pijat refleksi, melalui sebuah penelitian, terbukti dapat menekan tingkat kecemasan pasien sehingga kerap menjadi pilihan terbaik untuk mengurangi tingkat kegelisahan.
Ketiga, mengatasi sembelit yang membandel dan menyebalkan.
Selain untuk memenuhi kebutuhan emosi lewat ragam relaksasi, aktivitas pijat refleksi ternyata mampu mengurangi tingkat konstipasi yang menyerang kita semua. Konon, hal ini merupakan dampak positif dari relaksasi yang mengalir dalam sanubari~
Manfaat-manfaat lain pijat refleksi masih bisa didata memanjang. Diyakini, aktivitas ini bisa mengatasi sakit kepala, membantu pemulihan pasca penyakit stroke, hingga menjadi terapi yang baik untuk perawatan anti-kanker. Namun begitu, tetap saja ada hal-hal yang perlu kita pahami baik-baik, yaitu…
…tidak semua orang bisa dan boleh dipijat refleksi.
Meski mengandung banyak manfaat dan melegakan badan yang terjerat rasa pegal-pegal tak karuan, nyatanya memang tidak semua orang boleh mengalami treatment ini. Beberapa sumber kesehatan telah mengklasifikasi keadaan-keadaan yang melarang seseorang untuk melakukan pijat refleksi, yaitu:
Pertama, cedera pada tangan dan kaki, termasuk cantengan, atau kaki kapalan. Cedera-cedera serupa luka, asam urat, atau peradangan ini diyakini hanya akan membuat keadaan bertambah parah jika harus dipijat dengan titik-titik saraf.
Kedua, berpotensi mengalami pembekuan darah. Untuk diketahui, terapi refleksi ini akan meningkatkan sirkulasi darah yang justru memiliki kemungkinan untuk membuat darah menggumpal, khususnya di daerah jantung dan otak.
Ketiga, kondisi-kondisi lain yang tidak mendukung kesehatan, misalnya diare, memiliki luka terbuka, demam, hingga memiliki jumlah trombosit yang rendah.
Keempat, orang-orang dengan kondisi dompet yang tidak menentu, seperti kita-kita ini, alias—ya ampun, pijat refleksi itu, kan, tetep perlu uang, mylov~