MOJOK.CO – Stigma RX King sebagai motor jambret itu sudah tidak perlu dilanjutkan. Sang Raja Jalanan ini justru punya 5 potensi yang bakal bikin kamu jatuh cinta.
Suatu malam, saya dapat orderan buku via marketplace yang harus saya kirim saat itu juga. Karena keteledoran saya, nyaris saja satu pesanan itu terlewatkan.
Jam dinding seolah tertawa melihat kepanikan saya saat sedang mengepak buku. Saya benar-benar diburu waktu, karena jam 7 malam jasa ekspedisi yang saya tuju sudah akan tutup.
Ketika paket buku sudah dibungkus, jarum jam menunjuk 18.45 WIB. Masih ada waktu 15 menit. Saya segera bergegas menuju garasi. Sial! Motor sedang dipakai istri. Pengin pakai mobil, tapi nggak punya. Sepeda pun nggak ada. Mau nggak mau saya menyambangi rumah tetangga yang rumputnya lebih hijau itu.
“Permisi, Bang.”
“Eh, Mase, masuk, Mas, masuk.”
“Anu, saya mau minjem motor, Bang. Soalnya bla, bla, bla, bla.”
“Oh silakan, Mas. Pake ini aja. Josss buat nguber waktu.”
Saya sejenak terdiam. Kaget. Hah, serius nih? Nggak perlu disodorin RX King juga kali, Bang. Pakai Honda Beat juga masih bisa keburu. Tapi ah, saya nggak mau mikir-mikir lagi. Gasss aja pokoknya.
Perlahan saya keluar dari garasi. Saya bingung nyariin tombol starternya ada di mana. Duh, kepanikan malah bikin saya jadi bego. Yamaha RX King mah nggak pakai starter, tapi dislah. Saya slah dong. Crak, ngreeeng….
Gokil! Tanpa basa-basi, tanpa ba-bi-bu, dan saya cuma narik gas sepersekian mili, mesin RX King langsung hidup. Kopling saya tarik. Sumpah! Empuk banget, kek suaranya Erie Suzan. Gigi saya oper. Saya Tarik gas sambil lepas kopling. Anjrittt tarikannya. Roda depan ngangkat dikit. Nyaris aja standing. Josss~
Saking responsifnya si Jet Darat ini bikin saya sangat menikmati larinya di jalan yang sepi sebab PSBB. Cuma ada satu atau dua mobil di jalan. Ngrang-ngreng-ngrong, suara knalpot khas RX King itu sangat memacu adrenalin. Salip kanan, salip kiri, akselerasinya benar-benar mumpuni banget buat nguber waktu. Semakin jauh meninggalkan rumah semakin dalam gas saya betot.
Spidometer menunjukan angka 68 km/jam. Wah, gila, sumpah! Saya lupa ini udah masuk gigi berapa. Di depan ada perlintasan sepur. Segera saya kendorin gasnya. Nurunin gigi juga. Ceklek, ceklek. Udah masuk gigi satu lagi. Ternyata tadi tuh baru sampe gigi 3 udah sanggup 68 km/jam dan saya yakin, kecepatannya masih bisa naik lagi.
Singkat cerita, mission completed. Jarak 6,5 km—PP—saya tempuh dalam waktu 13 menit. Itu udah akumulasi sama waktu nunggu resi dicetak di ekspedisi. Nggak sia-sia saya punya tetangga baik kayak gini.
Pas saya ngembaliin motor, saya tanya-tanya, dong. Ternyata banyak cerita melankolis antara pemilik dan motornya. Saya semakin kagum ketika tetangga saya itu bercerita pernah touring dari Bekasi sampai Jambi naik RX King, terus ngabisin busi 16 biji. Badaiii! Se999an, Lur~
Mendengar cerita-cerita darinya bikin nyali saya menciut buat nanya harga si Jet Darat itu kalau dilepas kisaran harga berapa, gitu. Dan saya yakin dia nggak bakal melepas. Kuat dalam pertahannya kalau-kalau RX King-nya ada yang mau membeli. Soalnya cerita dan kenangannya itu ibarat mutiara dari dasar laut terdalam. Sangat berharga dan bermakna.
Saya jadi semakin terpesona. Semakin jatuh cinta. Rasa-rasanya saya kepingin bobol celengan buat berburu RX King lalu diboyong ke rumah. Paling enggak ada 5 pesona yang bikin saya jatuh cinta setengah mati kepada Sang Raja Jalanan ini.
#1 Pesona mesin RX King
Jelas! Mesin adalah kunci kecepatan yang melegenda dari sang Raja Jalanan ini. Bermesin 2 tak membuat langkah piston lebih cepat ketimbang mesin 4 tak. Mesin 2 tak cukup butuh 2 langkah untuk satu siklus pembakaran bahan bakar, maksudnya begitu.
Bertransmisi 5 percepatan, didukung karburator Mikuni VM 26 dengan venturi 26 mm, untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar bervolume 135 cc, membuat RX King sangat tangguh di jalanan. Rasanya tanpa perlu dioprek, dikorek, dan dimodif gigi rasionya, kapasitas mesin RX King sudah sangat memuaskan.
#2 Pesona knalpot
Suara knalpot yang begitu khas membuat siapa pun yang mendengarnya akan merasa segan. Lagi pula suara knalpot RX King cukup banyak variasinya. Mau yang suaranya halus, bisa! Mau yang suaranya halus saat jalan santai lalu teriak saat dibetot gasnya, juga bisa! Konon, knalpot ini sangat mudah dimodifikasi dan suaranya bisa menyesuaikan selera. Bentuk dan lekukannya juga bervariasi. Saya demen banget kalau ngelihat knalpot standar berwarna krom. Kesannya halus, lembut, tapi galak!
#3 Kaki-kaki indah
Saya melihat kaki-kaki RX King dengan ukuran pelek ring 18, berkesan sangat gagah. Lakik sekali! Saya juga melihat kaki-kaki RX King dengan ukuran pelek ring 17, membuat RX King semakin ramping dan terlihat minimalis. Berkesan tinggi semampai layaknya peraga model dan terlihat lebih lincah di jalanan. Selera saya jatuh pada RX King berpelek ring 17, sebab postur tubuh saya juga kecil dan ramping biar nggak kebanting.
#4 Headlamp
Headlampnya bikin saya jatuh cinta pada pandangan pertama. Headlamp standar RX King seolah punya sorot mata yang tajam, cermat, dan mengincar. Bentuknya tidak neko-neko, tidak butuh lekuk sana-sini. Meskipun Headlamp RX king dimodif, auranya tidak hilang. Justru penggantian piranti ini membuat sorot mata sang Raja Jalanan semakin memesona.
#5 Lekuk tubuh
Posturnya tidak terlalu tinggi, tidak terlalu tambun. Bentuk tangki kotak persegi lima memanjang, dan bentuk jok yang lekukannya sangat dinamis membuat siapa pun yang melihatnya tak sanggup berkomentar macam-macam lagi. Tanpa asesoris macam-macam, simpel tapi memiliki taji. Sekali pandang, pesona RX King tak bisa dihindari. Cukup satu kata dari saya: Sempurna!
Sebentar. Sebentar. Sebentar. Saya cek rekening tabungan dulu. Wah, ternyata saldo saya belum siap buat meminang RX King. Kayaknya boleh juga saya jual satu-satunya motor buat nombokin. Paling cuma diomelin istri ini. Gas?
BACA JUGA Honda CS1, Motor yang Hampir Bikin Saya Kapok Jadi Montir atau surat cinta kepada kendaraan lainnya di rubrik OTOMOJOK.