Perlakuan istimewa Rosalia Indah first class kepada penumpang
Soal kemewahan layanan first class bus Rosalia Indah, semua bermula ketika saya sampai di Terminal Ciputat. Jadi, Terminal Ciputat adalah terminal bus pribadi milik Rosalia Indah. Nuansa sultan langsung terasa kental sejak kali pertama saya masuk.
Jadi, setelah membeli tiket first class, kamu akan mendapat semacam terminal pribadi. Ini istimewa karena tidak ada cerita calo tiket mengejar dan memburu dirimu untuk segera membeli tiket. Tidak ada juga pengamen usil yang biasa dijumpai di terminal bus umum di Jakarta.
Ah, soal pengamen usil, saya punya pengalaman menjengkelkan di Terminal Lebak Bulus pada 2011 lampau. Lain kali akan saya ceritakan.
Nah, alih-alih menjumpai kericuhan, seorang petugas tiket Rosalia Indah menyambut saya dengan ramah sembari melakukan proses check in. Proses ini cukup cepat karena hanya memberikan label khusus untuk bagasi agar tidak tertukar.
Selepas itu, si petugas mengarahkan saya menuju ruang tunggu. Setelah masuk, dia mengasurkan minuman dingin dalam kemasan. Tahu banget nih Rosalia Indah, kalau Ciputat di siang bolong hawanya panas banget. Ruang tunggu mereka juga dingin karena ada AC.
Bus Rosalia Indah first class datang tepat waktu, pukul 13:00. Seorang pramugari menyemput saya. Dia berseragam, rapi, dan wangi.
Serasa berada di dunia yang berbeda
Kesan pertama, Rosalia Indah seperti membawa saya masuk ke dunia yang berbeda. Saya masih ingat betul suara pramugari ketika menyebut nama saya dan memastikan tujuan akhir sesuai tiket.
“Tuan Erwin Setiawan, tujuan akhir rumah kami. Palur, Karanganyar?” Kalimat yang sungguh indah dan membekas.
Jadi, lantai bus double decker ini sangat rendah, sehingga memudahkan penumpang untuk naik dan turun. Di dalam bus ini, hanya ada 2 penumpang first class. Letak bangkunya ada di belakang pengemudi, di lantai bawah.
Desain bangku untuk penumpang Rosalia Indah first class menyerupai hotel kapsul. Kalau susah membayangkan seperti apa, bayangkan saja bilik warnet yang menjaga privasi pengunjungnya.
Bangku penumpang Rosalia Indah first class juga mengutamakan privasi. Selain bilik, ada juga tirai untuk membatasi pandangan dari penumpang lain.
Joknya mewah dengan bahan kulit berkualitas. Terasa empuk, mewah, dan modern. Bangku ini dilengkapi oleh sandaran kaki dan tangan yang bisa dibikin rebahan hanya dengan menekan tombol.
Membuat penumpang menjadi seperti sultan
Berbagai fasilitas dan hospitality dari Rosalia Indah membuat penumpang menjadi seperti sultan. Misalnya, semua ada di dekat penumpang. Mulai dari layar audio video untuk nonton YouTube atau hiburan lain. Fasilitas tidur juga sangat memadai karena tersedia selimut, bantal, dan guling dari bahan lembut dan hangat.
Selama 2 jam perjalanan berlangsung, saya terpukau dengan kemewahan Rosalia Indah. Tak cukup sampai di situ itu, sikap pramugari dalam memberikan pelayanan juga semakin membuat saya merasa menjadi sultan.
Saat pramugari datang, dia jongkok, loh. Sudah seperti abdi dalem saat menghadap Sultan Jogja. Hal itu terjadi lantaran sudah menjadi SOP harus sebegitu memuliakan penumpang first class atau mungkin hanya karena keterbatasan ruang.
Jadi, lantai pada bangku penumpang first class tepat berada di atas roda, sehingga lebih tinggi. Sementara atapnya rendah karena di atas ada lantai dua. Mau tidak mau, saya yang merasa menjadi sultan juga harus jalan jongkok saat turun. Terlepas dari itu semua, anggap saja Rosalia Indah memang memperlakukan penumpang first class bak sultan.
Menu yang “manusiawi”
Selain fasilitas kabin Rosalia Indah, saat hendak masuk restoran untuk makan, saya juga mendapatkan pelayanan berkelas. Jadi, sebelum sampai restoran, pramugari sudah menyiapkan daftar menu untuk saya baca, lalu pesan.
Menu makannya juga “manusiawi”. Bukan semacam ayam goreng dingin yang sudah keras, nasi kuning yang warna kuningnya sedikit layu, dan minuman teh hangat tanggung antara manis atau tawar.
Bukan itu semua!
Rosalia Indah menawarkan saya menu makan steak daging sapi sesuai gambar di dalam menu. Ini sudah lengkap dengan hot plate, garpu, pisau dan sendok yang tertata rapi mengikuti table manner hotel berbintang.
Maaf ya, penumpang first class mendapatkan ruang terpisah dengan penumpang kelas lain. Saat saya masuk ruang khusus itu, koki yang memasak untuk Rosalia Indah menyambut saya. Dia mengantar saya duduk di kursi yang sudah ada nama saya. Baik sekali hospitality Rosalia Indah.
Tak lama setelah itu, makanan yang saya pesan datang dalam kondisi segar dan hangat. Soal rasa, silakan coba sendiri karena lidah saya spek gembel. Jadi, makanan jenis ini tentu sangat lezat bagi saya.
Tak hanya steak daging sapi, menu lain seperti sate, ayam geprek, dan lainnya juga ada. Sementara minuman yang saya pesan saat itu es teh manis, padahal ada jus, wedang jahe, dan lain-lain.
Kenyamanan yang saya rasakan
Saya kira, layanan semacam itu hanya bisa didapatkan ketika saya menjadi sultan betulan. Namun, hanya dengan modal Rp500 ribu lebih dikit, saya bisa merasakan menjadi sultan dalam waktu tak lebih dari 8 jam.
Perjalanan Ciputat sampai Karanganyar bagi saya saat itu terasa sangat singkat. Saking nyamannya bus Rosalia Indah, saya langsung terlelap setelah selesai makan.
Dari peristiwa tersebut, saya menarik pembelajaran hidup. Bahwa, garis batas antara hitam dan putih, gagal dan sukses, malam dan siang, miskin dan kaya, termasuk gembel dan sultan, teramat tipis. Sebagai manusia, kita hanya perlu sedikit bersabar dan menjalani hari dengan penuh syukur.
Intinya, kata bapak saya, kalau laki-laki punya uang, cara jalannya akan terlihat gagah. Ya, layanan first class PO Rosalia Indah ini juga sama. Kalau memang mampu, tidak ada salahnya mencoba dan memberi reward ke diri sendiri. Terima kasih Rosalia Indah!
Penulis: Edwin Setiawan
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA PO Rosalia Indah, Bus Non-Ekonomi Terbaik dengan Double Decker Terbanyak dan catatan menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.












