Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Otomojok

Rasanya Digendong Truk Towing Bareng Toyota Agya

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
11 Agustus 2021
A A
Rasanya Digendong Truk Towing Bareng Toyota Agya MOJOK.CO

Rasanya Digendong Truk Towing Bareng Toyota Agya MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kata orang, Toyota Agya itu irit banget. Setelah merasakannya sendiri, kata orang itu ada benarnya. Apalagi kalau sambil digendong truk towing.

Sebagai pasangan yang belum berniat menyetir mobil, saya dan suami tengah memetik kebaikan dari sikap konsisten menjalin persaudaraan dengan kerabat dekat. Selain melengkapi kebutuhan bersosialisasi, kerabat dekat ini kerap menawarkan tumpangan jika kami membutuhkan.

Lewat Toyota Agya miliknya, si kerabat—kita sebut saja Hananto—membawa suami saya ke rumah saya yang berjarak 500 kilometer dari kota tempat mereka tinggal. Saat itu, saya dan suami belum menikah; kami baru akan menikah. Maka, proses pengantaran suami saya di H-7 sebelum akad itu pun menjadi momen berkesan bagi saya, khususnya pada kelincahan Toyota Agya. Apalagi, kata suami, dia nggak perlu ngeluarin uang bensin banyak-banyak. Irit.

Hananto pernah membantu kami pergi ke supermarket untuk membeli kompor. Naik Toyota Agya tadi juga, kami pernah mencicil pindahan barang-barang saya dari Jakarta ke kota tempat suami tinggal. Meski diisi oleh empat orang dewasa dan seorang bayi, mobil imut ini tetap terasa lega. Si bayi pun bisa dengan leluasa berpindah-pindah dari pangkuan ibunya—istri Hananto—ke pangkuan saya, dan sebaliknya. Di kursi belakang, saya masih bisa sisipkan tas ransel yang berisi sekian kilo barang bawaan.

Ada pengalaman naik Toyota Agya milik Hananto yang paling berkesan bagi saya.

Beberapa orang menyebut Toyota Agya berjalan terlalu pelan. Tadinya saya pikir ini nggak benar, sampai tiba suatu hari di mana rasanya memang betul mobil ini berjalan pelan, bahkan terlalu lambat. Selain itu, saya rasa bodi mobil ini juga kelewat tinggi. Dari jendela, saya bisa melihat beberapa orang di luar memperhatikan kami. Mereka terlihat berada di posisi yang lebih rendah dari biasanya. Naik mobil ini, saya seperti sedang terbang.

Suami saya pernah bilang kalau Toyota Agya irit bensin. Saya setuju. Soalnya, saat itu, kami bahkan tidak perlu menghabiskan bensin setitik pun. Loh, kok bisa? Bisa, dong.

Jadi, waktu itu, Toyota Agya yang kami naiki pernah selama beberapa menit menjadi pusat perhatian ketika sampai di sebuah pom bensin. Kandung kemih saya mendadak berontak dan gairah untuk kencing pun muncul. Uniknya, mobil ini tidak mengizinkan saya keluar dengan cara konvensional, yaitu membuka pintu seperti biasa, lalu melangkahkan kaki ke luar.

Untuk menghirup udara di luar mobil, saya dan penumpang lainnya harus duduk dengan tenang sampai mobil ini mendarat di atas tanah, baru bisa membuka pintu.

Ya, ya, ternyata alasan keunikan tadi adalah karena Toyota Agya-nya Hananto digendong truk towing milik manajemen Jalan Tol Tangerang-Merak!

Beberapa menit sebelumnya, Hananto memang sedang mengendarai Toyota Agya ini dengan normal. Menuju detik-detik kehabisan bensin, Hananto punya ide cemerlang. Menurutnya, cara terbaik mengirit bensin adalah dengan menahan gas. Menjadikan Agya yang sudh terkenal jalannya pelan makin tambah slow motion.

Tapi sayang, pintu keluar tol yang kami tuju masih lumayan jauh. Hananto membawa kami ke sebuah belokan menuju pintu keluar tol terdekat. Belum sampai sana, Toyota Agya Hananto sudah shut down. Untung kami keburu menepi.

Berhenti di jalan tol, apalagi di malam hari, memang bukan rekomendasi tempat kontemplasi yang tepat. Di kanan-kiri kami adalah pepohonan dan langit yang gelap. Saya jadi agak parno karena si bayi mendadak menangis tanpa henti, sementara ibunya mencoba men-cep-cep-kannya sambil duduk dan melafalkan banyak doa. Sebelum kami ketakutan terlalu lama, Hananto berhasil menenangkan istrinya dan menggendong bayinya keluar sebentar. Bayinya langsung anteng.

Lah, ternyata sumuk.

Iklan

Setelah sempat mati kutu beberapa menit karena kami belum pernah mengalami kejadian ini, kami mencoba menghubungi Kiki Pertamina Delivery Service di nomor 135 untuk minta diantarkan bensin kalengan. Sayangnya, kurir mereka bekerja naik motor sehingga jalan tol jadi semacam Forbidden Forest di film Harry Potter bagi mereka.

Atas saran petugas Pertamina, kami diminta menghubungi manajemen jalan tol terkait. Ketemulah nomor 08001777879 yang merupakan pihak manajemen Jalan Tol Tangerang-Merak. Setelah menyebutkan jenis mobil, kami menunggu sampai truk towing datang menjemput.

Truk yang dimaksud berukuran cukup besar. Mungkin panjangnya hampir mencapai tujuh meter dengan lebar lebih dari dua meter. Ia juga dirancang untuk mampu menahan beban berat mencapai hitungan ton. Kalau Dilan jadi supir truk towing, mungkin dia akan bilang, “Ngederek mobil itu berat, kamu nggak akan kuat. Biar towing saja.”

Mula-mula, kami diminta masuk ke Toyota Agya seperti biasa. Pintu dikunci dan Hananto menyalakan kembali gasnya dengan sisa-sisa bensin. Transmisi mobil diarahkan ke gigi netral dan handbrake diposisikan tidak dalam keadaan terkunci. Pelan-pelan, kami pun maju.

Bedanya, kami tidak lagi berjalan di atas aspal, melainkan naik ke atas truk towing. Digendong! Untuk beberapa saat, testimoni yang bisa saya berikan adalah: rasanya kayak naik jet-coaster tapi bagian naiknya doang. Tingginya sekitar dua meter, nyaris membuat saya merasa lagi naik bus.

Selain bikin kita—penumpang mobil yang digendong—jadi punya sudut pandang lebih luas karena posisi yang lebih tinggi, truk towing ternyata memang sekokoh itu untuk “mengunci” mobil di atasnya.

Pantesan saja sempat ada pemudik-pemudik nakal yang menyewa truk towing untuk mengangkut mobil pribadinya agar bisa lolos penyekatan di jalan raya saat larangan mudik yang lalu berlaku. Mereka seyakin itu kekuatan truk towing bakal menjaga mobil mereka supaya nggak kesangkut di pos penyekatan.

Hadeeeh, padahal ada cara lain untuk lolos penyekatan dengan mudah dan murah: menunda mudik.

BACA JUGA Menyiksa Honda Brio Satya dengan Membawa Beban Setengah Ton di Tol Trans-Jawa dan kisah menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: cara mengirit bensinJalan Tolrekomendasi mobilservis agyatoyotaToyota Agyatruk towing
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Toyota Fortuner, Mobil yang Saya Harap Lenyap dari Jalanan Jogja Mojok.co
Pojokan

Toyota Fortuner, Mobil yang Saya Harap Lenyap dari Jalanan Jogja

14 September 2025
kerja di Surabaya dengan gaji Jepang. MOJOK.CO
Sosok

Pertama Kali Lamar Kerjaan dari Job Fair di Surabaya, Nggak Nyangka Bisa Dapat Cuan Senilai Perusahaan di Jepang

26 Juni 2025
Innova Zenix Tidak Otentik, Kalah Populer dari Innova Reborn MOJOK.CO
Otomojok

Innova Zenix Bisa Menjadi Penyesalan Toyota karena Melahirkan Mobil Tidak Otentik dan Ternyata Innova Reborn Belum Habis

16 Juni 2025
Innova Zenix Mobil Kelas Sultan, Innova Reborn Kelas Warteg MOJOK.CO
Otomojok

Stop Membanggakan Innova Reborn Sambil Meremehkan Innova Zenix, Kenangan Boleh Indah tapi Masa Depan Selalu Tentang Adaptasi

19 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.