Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Otomojok

Mio M3 Motor yang Paling Sempurna di Mata Yamaha, Sudah 11 Tahun Desain Tak Berubah karena Berkeyakinan Kesempurnaan Tidak Perlu Diubah

Alan Kurniawan oleh Alan Kurniawan
28 Juli 2025
A A
Mio M3, Motor yang Paling Sempurna di Mata Yamaha MOJOK.CO

Ilustrasi Mio M3, Motor yang Paling Sempurna di Mata Yamaha. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Yamaha sudah menganggap Mio M3 sebagai “Mona Lisa” motor matik. Motor ini sudah menjadi masterpiece. Ia sempurna sejak lahir.

Ada hal-hal dalam hidup yang wajar kalau bertahan lama. Cinta pada orang tua. Kesetiaan pada klub sepak bola medioker. Atau, komitmen tidak jajan di luar demi menabung DP rumah. Tapi, kalau desain motor matik tidak berubah sejak 2014? Itu sudah bukan komitmen, tapi keterlaluan.

Inilah yang terjadi pada Yamaha Mio M3. Tampilan motor matik entry level ini tidak banyak berubah sejak pertama kali muncul di tengah era Blackberry Messenger. 

Seolah-olah Yamaha ingin menunjukkan bahwa kesetiaan adalah nilai utama dalam dunia otomotif. Yah, walaupun yang dipertahankan bukan inovasi, melainkan bodi motor yang sama selama lebih dari 1 dekade.

Saya memikirkan hal ini secara mendalam. Mungkin, Yamaha menganggap desain Mio M3 ini sudah begitu sempurna. Makanya, hampir tidak ada 1 saja desainer mereka yang berani menyentuh. 

Seakan-akan ada semacam kutukan tak kasat mata di ruang desain Yamaha. Kutukan itu bilang begini: “Siapa saja yang mencoba menggambar ulang Mio M3 akan langsung dipindah ke divisi bikin stiker helm.” 

Atau jangan-jangan, Yamaha sudah menganggap Mio M3 sebagai “Mona Lisa” motor matik. Motor ini sudah menjadi masterpiece. Makanya, mereka tak perlu lagi menyentuh ulang motor ini karena sudah paripurna sejak lahir.

Yamaha Mio M3 lahir saat selfie masih pakai kamera belakang

Yamaha Mio M3 pertama kali hadir di penghujung 2014. Saat itu, motor ini membawa semangat baru dari Yamaha, yaitu teknologi Blue Core yang lebih irit, efisien, dan ramah lingkungan. 

Saya melihat desain Yamaha Mio M3 cukup futuristik pada masanya. Bentuknya ramping, lampu depan menyipit, dan bodi yang seolah ingin menunjukkan sisi sporty dan muda.

Tapi itu tahun 2014, Masbro. Saat selfie masih harus pakai kamera belakang dan aplikasi edit foto belum sekejam sekarang.

Sampai sekarang, desain Mio M3 itu hampir tidak tersentuh facelift yang berarti. Sekilas memang ada perubahan stiker atau warna, tapi bentuknya? Masih begitu-begitu saja. 

Misalnya, headlamp masih segitiga, bodi ramping ala anak kos pemalu, dan speedometer masih model analog. Kita bisa maklum kalau motor ini tahan banting, tapi tahan berubah itu lain cerita.

Bandingkan dengan Honda Beat. Sejak 2014, Beat sudah mengalami 2 kali facelift. Desainnya makin kekinian, rangkanya sudah eSAF (meski sempat bikin kontroversi), dan fiturnya semakin lengkap. 

Bahkan Suzuki Nex II sudah tampil dengan bodi agresif dan pilihan fitur fungsional seperti soket USB dan lampu LED. Sementara itu, Mio M3? Masih seperti terakhir kita lihat waktu masih kerja magang.

Iklan

Mungkin dalam rapat besar di markas Yamaha, pernah ada momen seperti ini:

“Pak, desain Mio M3 perlu kita ubah?”

“Nggak usah. Itu desain sudah diturunkan langsung dari langit.”

Seketika semua diam, dan sang desainer memeluk blueprint Mio M3 sambil berbisik, “Sempurna.”

Baca halaman selanjutnya: Motor andalan, tetap laku meski jadul.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 28 Juli 2025 oleh

Tags: matik yamahamioMio M3yamahaYamaha MioYamaha Mio M3
Alan Kurniawan

Alan Kurniawan

Banyak bekerja, sedikit overthinking-nya.

Artikel Terkait

Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO
Ragam

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Yamaha Mio 2011 bisa dipakai perjalanan dari Jogja-Klaten. MOJOK.CO
Catatan

Menantang Diri dari Jogja ke Klaten Memakai Yamaha Mio Butut Berusia 14 Tahun, Penuh Rintangan tapi Tetap Jadi Motor Kesayangan

24 Oktober 2025
Disuruh kuliah PTN sama ortu: mau dengan syarat dibelikan motor Yamaha Aerox. Kini berujung menyesal MOJOK.CO
Ragam

Tak Mau Kuliah kalau Tak Dibelikan Motor Yamaha Aerox demi Gaya, Kini Hidup dalam Sesal dan Kekecewaan

20 Agustus 2025
PCX Motor Honda Paling Elegan, NMAX Cuma Matik Paling Berisik MOJOK.CO
Otomojok

NMAX Memang Laris, Tapi PCX Lebih Elegan: 5 Alasan Kenapa Anda Harus Berhenti Memuja Matik yang Terlalu Berisik Itu

6 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.