Stigma Innova dan “gorengan pasar”
Selain overrated dan tidak worth to value, citra yang menempel kepada Innova ini juga perlahan semakin negatif. Saya resah, mobil ini akan mengikuti jejak Fortuner dan Pajero yang menyandang stigma “mobil arogan”.
Iya, saya tahu mobilnya nggak salah. Ini semua salah yang duduk di belakang kemudi. Yang bikin saya resah adalah semakin banyak orang tidak mau bersyukur. Dia mendapat titipan rezeki dan Tuhan sehingga bisa beli mobil sampai setengah miliar. Tapi, sayangnya, dia bikin Innova itu jadi “cumi darat”. Arogansi ini jangan diteruskan, Paman.
Stigma negatif Fortuner dan Pajero ya mulainya kayak gitu. Sedikit oknum, lama-lama membelah diri. Lalu muncul banyak pengemudi brengsek dan yang kena getahnya si mobil.
Soal “gorengan pasar”, saya akui Innova itu nggak terlalu renyah untuk digoreng, khususnya untuk varian bensin. Ini pertanda bagus, lho. Namun sayang, status ini nggak mampu menyelamatkannya dari mobil overrated dan nggak worth to value.
Sisi positif
Saya memang bilang kalau Innova itu overrated dan nggak worth to value. Namun, bukan berarti mobil ini nggak punya sisi positif.
Menurut saya, Innova itu masih bisa menawarkan rasa nyaman. Interior mobil ini memang membosankan, jadul, dan minum fitur. Namun, mobil ini masih bisa ngasih rasa nyaman, berbeda dengan mobil tiga baris tempat duduk lainnya.
Innova memang bukan mobil untuk pemula. Makanya ia justru bisa cocok dengan pengendara yang biasa pecicilan di jalan raya. Memang agak susah untuk sprint, tapi masih bisa kamu ajak lari. Untuk nanjak, juga effortless.
Selain itu, running cost Innova masih terbilang murah. Yah, “murah” di sini tetap saja untuk mobil dengan harga setengah miliar tapi fitur-less WKWKW.
Jadi, jika sudah memutuskan untuk membeli Innova, yang jangan berharap dapat unit yang di dalamnya tersemat berbagai fitur canggih. Nggak bakal ada.
Karena sejatinya fitur utama pada Innova ini adalah reliability alias bisa kamu cekokin BBM dan Oli apa aja, part yang melimpah, serta banyak pilihan mulai dari Ori, KAWE 1 sampai 999, serta yang terpenting adalah resale value yang terjamin
Sungguh sangat “Indonesian value”, bukan?
Penulis: Ahmad Zunnurroyni
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Toyota Innova Tidak Tertandingi karena Ia Semacam Ormas, Bukan Mobil dan catatan menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.












