Merasakan sensasi berkesan di bus Cititrans
Saya masih menunggu dan tidak lama dari kejauhan saya melihat bus berwarna dominan abu-abu dengan desain yang sederhana, tapi tetap elegan. Ini pasti bus yang akan saya naiki untuk kembali ke Jogja, batin saya. Dan benar, itulah bus yang saya maksud.
Bergegas saya pun langsung menaikinya. Di dalam saya langsung terpesona dengan desain interiornya. Ukuran bus Cititrans ini tidak terlalu besar, jadi di dalamnya sekitar ada 18 kursi penumpang.
Di dalam bus itu ada 2 kelas, Eksekutif dan Suites. Tentu keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Harga tiket kelas Eksekutif senilai Rp450 ribu dan untuk kelas Suites-nya Rp700 ribu.
Cititrans melengkapi bus ini dengan CCTV di beberapa sudutnya. Jadi para penumpang bisa cukup aman kalau mau menaruh barang lalu tidur.
Pramugari menyambut saya dengan hangat. Sehangat fasilitas bus yang memuaskan. Mereka menyediakan selimut, bantal, dan beragam kudapan. Kru bus mempersilakan kalau saya dan penumpang lainnya mau membuat minuman dan itu juga gratis. Di dalam bus juga tersedia toilet untuk buang air kecil.
Fasilitasnya memuaskan
Awalnya saya kira bus Cititrans yang saya naiki akan penuh. Tapi ternyata, malam itu hanya ada 4 penumpang, termasuk saya. Saya malah agak senang.
Untuk fasilitasnya sendiri, selain yang sudah saya sebutkan di atas, ada juga wireless charger dan kompartemen kecil untuk menaruh barang. Tidak kalah pentingnya juga penumpang bisa tiduran dengan bebas karena jok bus bisa di-setting dan jarak dengan jok depan-belakang lumayan jauh.
Soal perbedaan antara kelas Suites dengan Eksekutif. Kalau yang Suites, lebih privat karena ia semacam kamar kecil di dalam bus. Di situ juga ada TV Android yang sudah tersambung ke internet bus. Intinya, fasilitas bus ini cukup memuaskan.
Terlelap di sepanjang perjalanan
Perjalanan menuju Jogja dimulai. Sejak keberangkatan, saya membayangkan saya sedang berada di pesawat kelas bisnis. Fasilitasnya bagus. Suasananya enak.
Saking enaknya, saya malah tidak sempat menikmati semua fasilitas Cititrans. Saya akhirnya terlelap, membayar utang tidur saja. Hingga tanpa terasa, saya sudah sampai di tempat makan siang di daerah Cirebon.
Penumpang dan kru bus istirahat dan makan siang di Pringsewu Resto area Cirebon. Di situ kami istirahat sekitar 40 menit. Makanan yang dihidangkan pun juga bukan makanan ala kadarnya.
Sehabis itu perjalanan menuju Jogja lanjut lagi. Karena memang suasana bus nyaman, saya terlelap kembali. Sekitar sore hari pukul 16:00 WIB lebih saya tiba di garasi Cititrans yang ada di Janti, Jogja.
Perjalanan memang lebih lama daripada kereta api. Namun, saya tidak terlalu mempermasalahkan hal itu.
Ya karena memang Cititrans senyaman itu. Saya bahkan tidak keberatan jika harus membayar lebih untuk rute Jakarta-Jogja. Inilah pengalaman pertama saya mencoba bus yang kelasnya ngga kaleng-kaleng. Dan sekali lagi, ini adalah balas dendam saya yang sebelumnya selalu “terpaksa” naik kereta api ekonomi untuk rute Jakarta-Jogja.
Penulis: Khoirul Atififudin
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Memahami Kondisi Sopir Bus Sumber Selamat, “Terpaksa” Ugal-ugalan di Jalan karena Terhimpit Banyak Persoalan dan catatan menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.












