Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Otomojok

5 Nama Hewan yang Dipakai Buat Nyebut Tipe Mobil

Panji Mega Kurniantoro oleh Panji Mega Kurniantoro
4 Mei 2020
A A
Nama Hewan yang Dipakai Buat Nyebut Tipe Mobil MOJOK.CO

Nama Hewan yang Dipakai Buat Nyebut Tipe Mobil MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dari kebo, lele, sampai jangkrik. Orang-orang sering pakai nama hewan sebagai alias nama mobil. Sayang, belum ada consent sama hewan ketika pakai namanya. Gimana kalau mereka marah?

Orang Indonesia memang kreatif. Salah satunya ketika ngasih nama panggilan. Mulai dari buat teman akrab, sampai kendaraan. Nah, Ada beberapa nama hewan yang jadi “korban”. Namanya dipakai buat alias tipe mobil tanpa pernah kita tanyai apakah mereka setuju atau keberatan.

Berikut contohnya….

Kebo

Mobil yang memakai nama hewan ini setidaknya ada dua. Pertama, Daihatsu Taft F50. Mobil ini diproduksi sekitar tahun 1977-1984 dengan mesin diesel. Julukan Taft Kebo melekat karena logo dari stiker di mobil ini yang mirip kebo dengan ciri khas tanduknya. Ada juga yang nyebut mobil ini dengan julukan Taft Badak. Kalau nama hewan yang ini saya tidak tahu asalnya dari mana.

Anehnya, Taft Kebo atau Badak ini punya saudara yang berkode produksi F10. Sering dipanggil Taft Tuyul. Lah, ini gimana ceritanya kebo sama badak bisa sodaraan sama tuyul?

Tipe lainnya yang pakai nama hewan memamah biak ini adalah Mercy Kebo. Nama aslinya adalah Mercedes-Benz yang berkode W108-W109 produksi 1965-1972. Mungkin karena bentuknya lumayan bongsor dan banyak yang berwarna hitam, jadi identik dengan kebo. Padahal, bukannya kebo agak abu-abu ya, atau cokelat?

Mercy Kebo juga punya “kakak” yang lahir duluan, bernama Mercedes-Benz W111 dan akrab dipanggil Mercy Batman karena buntut lancipnya mirip Batmobile. Ini makin absurd lagi, kebo malah bisa adek-kakakan sama Batman. Mungkin kena friendzone.

Buaya

Nama hewan reptil satu ini juga lumayan kondang dipakai di dunia otomotif buat nama panggilan. Yang udah banyak orang tahu adalah Kijang Buaya. Nama ini sering dipakai buat menyebut Kijang generasi pertama KF10 keluaran 1977-1981.

Disebut Kijang Buaya karena kap mesinnya yang kalau dibuka dimirip-miripkan sama mulut buaya yang sedang mangap. Apalagi, warna mobilnya juga banyak yang dikelir hijau.

Nama buaya juga disebut untuk menyebut kendaraan produksi Toyota lainnya. Sebutannya Toyota Buaya. Lho kok tidak ada nama aslinya di depan nama hewan? Kayaknya memang nama aslinya kalah tenar dibanding nickname-nya.

Kendaraan ini aslinya adalah truk dengan nama Toyota FA dan Toyota DA yang kalau di Indonesia diedarkan sekitar tahun 1970-an. Kalau ini, saya lumayan setuju dipakein nama Toyota Buaya.

Bentuknya yang gede dengan bonnet atau ruang mesin yang panjang lumayan mirip moncong binatang buas itu. Makin terlihat mirip buaya mangap juga kalau kap mesinnya dibuka. Udah gitu, truk ini identik dengan warna hijau pula.

Lele

Tidak cuma nama hewan darat dan amfibi, binatang yang hidup di air juga jadi objek penamaan buat mobil. Toyota Crown yang identik sebagai mobil menteri dapat tambahan nama lele sebagai nama belakangnya.

Nama hewan ini dipakai buat memanggil Crown generasi keempat dengan kode MS60-series buatan 1971-1974. Kalau lihat bentuknya, kayaknya susah nolak kalau mobil ini diidentikkan sama lele. Lihat saja bentuk muka depan Crown Lele dengan garnish krom di atas gril yang jadi tempat lampu sein. Benar-benar mirip kumis lele.

Iklan

Dengan dimensi yang lumayan gede, memanjang dan agak rendah, kalau lihat mobil ini dipakai di jalan dengan warna hitam mengilap, bisa terbayang seekor ikan lele lagi gelesotan di aspal.

Tidak cuma mobil tahun 70-an aja yang pakai nama hewan jadi panggilan sayang. Nama hewan ini juga kadang dipakai buat Toyota Innova.

Innova Lele identik buat memanggil generasi awalnya, tahun 2004-2011. Mungkin bentuknya yang banyak garis membulat jadi bisa dimirip-miripkan sama ikan lele, apalagi kalau warnanya hitam juga.

Kodok

Nah, kalau yang ini pasti udah pada paham mobil mana yang mau dibahas. Nama VW Kodok terlihat udah jauh lebih terkenal dibanding nama aslinya, Volkswagen Beetle.

Dulu, julukan ini malah jadi bahan nakut-nakutin bocah. “Awas, jangan deket-deket, nanti mobilnya bisa loncat!”

Jangkrik

Mobil yang pakai nama hewan ini adalah Jimny Jangkrik. Sebenarnya saya tidak tahu betul alasan kenapa mobil ini dinamai begitu. Kalau dilihat detail kayaknya tidak ada mirip-miripnya.

Jangkrik beneran mungkin juga bisa protes kalau tahu dia dimirip-miripkan sama mobil ini. Konon katanya, Suzuki Jimny LJ80 ini disebut Jimny Jangkrik kareka dimensinya yang mungil dan geraknya yang lincah seperti jangkrik. Untung aja bukan karena suara mesinnya yang mengkerik kayak jangkrik. Malah serem.

Saya penasaran sama motif ngasih alias dari nama hewan buat manggil tipe mobil. Mungkin karena pengin merasakan sensasi menjadi pendekar seperti di sinetron kolosal yang bisa naik elang atau naga buat pergi perang sampai jemput pacar. Kapan lagi bisa ke pasar naik buaya atau berangkat rapat kabinet naik lele.

BACA JUGA Suzuki Carry 1000: Mobil Super Tangguh yang Sanggup 14 Kali Mengelilingi Bumi atau nostalgia kendaraan lainnya di rubrik OTOMOJOK.

Terakhir diperbarui pada 4 Mei 2020 oleh

Tags: Crown LeleJimny JangkrikKijang Buayanama hewanToyota BuayaVW Kodok
Panji Mega Kurniantoro

Panji Mega Kurniantoro

Artikel Terkait

kijang buaya innova MOJOK.CO
Otomojok

Kijang Buaya Keramat Milik Desa Kami Besinya Terbuat dari Hati

27 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.