Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Malam Jumat

Sering Putus Cinta Gara-Gara Diikuti Jin

Redaksi oleh Redaksi
2 Mei 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kata kiai, Tina diikuti jin berupa anak kecil yang nggak rela melihat kedekatannya dengan cowok manapun. Menyedihkan, ya?

“Aku pusing. Sudah dulu, ya, mau istirahat. Capek banget kalau diikuti jin begini.”

Tina melambaikan tangannya padaku sebelum masuk ke kamarnya. Aku hanya balas melambai dan berkata pada temanku yang akan menginap malam itu, Renata.

“Tina itu,” kataku, “kalau bercanda mengerikan juga, ya? Maksudku, dia selalu menyebut-nyebut jin.”

Rena memandangku heran, “Tapi bukannya itu beneran, ya? Memangnya kamu nggak tahu?”

Aku berhenti memotong kue coklat yang tadi kami beli bersama-sama. Alisku terangkat, “Maksudmu, Tina beneran ketempelan?”

Renata menarik napas dan menjawab pelan-pelan, memastikan Tina tak mendengar kami,

“Jadi gini…”

Kisahnya dimulai sejak Tina duduk di bangku SMA. Konon, SMA-nya adalah SMA yang terkenal seram di kotanya, Banyuwangi, bahkan sempat masuk ke program TV On The Spot dalam kategori sekolah terangker di Indonesia.

Saat itu, Tina mengikuti kegiatan pramuka dan sedang menghadiri kemah 3 hari 2 malam. Badannya lelah setengah mati, tapi senior-senior terus mengerjainya dengan banyak tugas dan latihan, lengkap dengan sikap jutek dan menyebalkan.

Tapi, apa yang bisa Tina lakukan sebagai junior? Tentu saja tidak ada. Yang ia lakukan hanya mengikuti perintah senior dan mengumpat dalam hati.

Sore hari, waktu magrib tiba. Tina segera pergi ke musala sekolah dengan temannya, Anita. Selepas wudu, ia melihat seorang anak kecil duduk bersila di bawah pohon pisang dekat musala. Aneh sekali.

“Itu anak siapa, deh?” tanyanya pada Anita.

“Mana?”

Iklan

“Itu, di bawah pohon pisang.”

Anita memandang Tina, ketakutan, “Jangan aneh-aneh, deh, di sana nggak ada siapa-siapa.”

Mereka berdua terdiam cukup lama, sampai akhirnya Tina berkata, “Oh, mungkin aku salah lihat. Aku pusing banget soalnya.”

Belum selesai Tina meyakinkan Anita, mendadak ia mendengar suara gamelan yang cukup keras dari aula. Tina mendadak ketakutan dan histeris, padahal Anita tak mendengar apa pun. Tapi, dengan sigap, Anita dan beberapa kawan segera membawa Tina kembali ke tenda karena ia tampak begitu gemetar.

Baru saja akan masuk ke dalam tenda, sosok anak kecil yang dilihat Tina tadi justru menjadi makhluk pertama yang ia lihat di sana. Tina berteriak keras sekali. Ia jatuh pingsan.

Malam harinya, Tina baru sadarkan diri. Seluruh temannya merasa lega, tapi tidak begitu dengan Tina. Pasalnya, sejak kejadian itu, ia jadi kerap melihat apa yang tadinya tak bisa ia lihat. Makhluk-makhluk halus mendadak berlalu lalang di sudut matanya, baik saat ia di rumah, di sekolah, di pasar, atau bahkan di terminal bus.

Untuk meminimalkan keadaan ini, Tina mengikuti ruqyah. Ia jadi sering kesurupan, tapi dengan segera dibawa ibunya untuk diruqyah. Kegiatan ini berulang kali terjadi dan dilakukan Tina hingga menjelang dirinya masuk ke universitas.

Mulanya, Tina mengira, masalah dirinya yang diikuti jin akan segera teratasi kalau ia keluar dari kota tempat tinggalnya. Sayangnya, hal ini tidak terbukti. Setiap kali pulang ke kampung halaman, Tina akan selalu menemui kiai kepercayaan ibunya untuk kembali diruqyah.

Kini, di tahun akhirnya di kampus, Tina masih diyakini diikuti jin oleh sang kiai. “Ia berupa anak kecil, nempel di pundakmu,” demikian terang si kiai.

Mendengar kabar ini, Tina akhirnya mengerti mengapa ia sering kali merasakan pundaknya kelewat berat. Belum selesai ia mengeluh, sang kiai bertanya,

“Kamu pacaran?”

“Sekarang nggak, Kiai. Baru saja putus.”

“Sering putus, Nduk?”

Tina mengangguk. Dalam hati, ia agak kesal kenapa tiba-tiba kiainya bertanya soal asmara. “Ada hubungannya sama jin, Kiai?”

Kali ini, kiai Tina yang mengangguk.

“Jinmu ini bentuknya anak kecil, sepertinya ia menjelma dari anak-anak yang digugurkan orang tuanya semasa hidup.

“Dia nggak rela melihat kamu sama orang lain, apa pun bentuknya. Makanya, kamu sering merasa nggak nyaman sama orang lain. Dalam urusan pacaran, ia bakal mendorongmu untuk putus dan nggak tertarik dengan laki-laki manapun.”

Tina terdiam mendengar hal ini. Lagi-lagi, dalam hati, ia kesal bukan kepalang. Sialan, batinnya, kalau kayak gini, kapan aku bakal punya pacar serius, Malih???

“Kuncinya cuma satu,” tambah kiai, sembari memandang Tina tajam-tajam.

“Apa itu?”

“Kamu ibadah yang rajin. Salat jangan bolong-bolong. Kamu harus bisa mengontrol diri sendiri, jangan sampai dia yang mengontrolmu. Kalau kalah, kamu bakal jadi orang yang begini terus, pemarah pula.”

Tina tersenyum pahit. Sedikit geli, ia membatin: apakah seseorang memang harus diikuti jin dulu agar bisa berubah menjadi orang yang rajin ibadah? Jadi sebenarnya jin-jin ini sifatnya buruk atau justru baik? Hmm? (A/K)

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: diikuti jinkesurupanPutus Cintaruqyah
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Asrama Horor di Sudut Magelang MOJOK.CO
Malam Jumat

Asrama Horor di Sudut Magelang: Tentang Bisikan Dingin yang Tidak Terjawab

6 Maret 2025
Kapankah Saat yang Tepat untuk Putus Cinta? | Semenjana Eps. 6
Video

Kapankah Saat yang Tepat untuk Putus Cinta? | Semenjana Eps. 6

3 Maret 2025
Meresahkan Kesenian Jaranan di Kediri, Jawa Timur, yang identik dengan kesurupan MOJOK.CO
Seni

Pemain Jaranan Suka Kesurupan, Antara Hayati Peran atau Gimmick buat Cari Perhatian

29 Agustus 2024
Pengalaman Peruqyah (Ahli Ruqyah) di Jogja Hadapi Baphomet di Tubuh Orang Katolik yang Kerasukan karena Tak Ada Eksorsis MOJOK.CO
Ragam

Cerita Peruqyah di Jogja Sembuhkan Orang Katolik Kerasukan Pakai Doa Islam, Terbukti Ampuh tapi Ngeri Hadapi Iblis Terkuat

21 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.