Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Malam Jumat

Kegilaan dari Teror yang Tak Kunjung Usai di Kontrakan Pocong Ring Road Utara Sleman

Deby Hermawan oleh Deby Hermawan
25 Januari 2024
A A
Pocong dan Bau Amis Darah: Puncak Teror di Sleman Utara MOJOK.CO

Ilustrasi Pocong dan Bau Amis Darah: Puncak Teror di Sleman Utara. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Saya dan 5 teman lainnya hanya bertahan selama 6 bulan di kontrakan di Sleman Utara itu. Teror pocong menjadi puncak dari segala kegilaan yang terjadi.

Tepat awal tahun 2016, saya dan 5 orang teman kampus mengontrak sebuah rumah di bilangan Condong Catur, persis di pinggir Ring Road Utara, Sleman. Sebuah rumah di mana teror pocong itu terjadi dan seperti tidak berkesudahan.

Harga sewa kontrakan di Sleman tersebut memang tidak murah. Namun, kami tetap sepakat untuk mengontrak di situ. Selain dekat kampus, faktor kebersihan dan akses yang mudah ke mana saja menjadi alasan. Untuk lebih mudah membayangkan cerita yang saya dan teman-teman alami, saya coba gambarkan denah rumah yang kami sewa: 

Tidak ada yang aneh dengan rumah kontrakan kami. Sampai beberapa waktu kemudian kami lebih sering mendapati seorang nenek duduk di teras rumah menjelang maghrib. Dengan menghadap ke arah Jalan Ring Road Sleman sambil memegang sapu ijuk, dia duduk diam di teras rumah. Dan itu hanya awalnya saja, hingga akhirnya teror pocong meyakinkan kami untuk segera angkat kaki.

Teror di kontrakan pocong itu mulai muncul

Sekitar pukul 2 pagi, kami baru pulang dari kedai kopi langganan, masih di daerah Sleman, tidak jauh dari kontrakan pocong itu. Tidak langsung pergi istirahat, kami memilih ngobrol sebentar di teras sambil mengisap beberapa batang rokok. Setelah rasa kantuk datang, satu per satu dari mulai masuk ke kamar. 

Saya masuk kamar paling akhir, dan memutuskan untuk segera tidur. Belum sempat mata ini terlelap, tiba-tiba saya mendengar suara dari arah pintu kamar. Seseorang mengetuk pintu kamar 3 kali dengan cepat.

Seperti rusa kaget karena melihat buaya, saya terhenyak dari kasur. Secepat kilat saya membuka pintu dan tidak ada orang di sana. Tanpa membuang waktu, saya menutup pintu dan rebahan di kasur. Tidak lama, suara ketukan itu datang lagi. Kali ini dengan tempo yang lebih lambat. 

Orang bodoh mana yang bisa kena tipu sampai 2 kali, pikir saya. Mendengar ketukan itu saya tidak langsung bangun dari kasur. Saya menyemburkan sebuah kalimat dalam Bahasa Jawa dengan suara cukup kencang: “Nek gabut mlebuo, Su! Rasah cangkeman.” 

Tidak ada jawaban dari luar. Tidak lama, suara ketukan muncul lagi, kali ini tempo cepat. Dan kali ini, suara cekikikan anak kecil mengikuti suara ketukan itu. 

Karena kesal, saya beranjak dari kasur sambil memegang guling bermaksud memukul siapa saja yang iseng di kontrakan pocong ini. Namun, sekali lagi, tidak ada orang di depan kamar saya. Kosong. Sepi. Jangankan batang hidung, ujung rambut saja tidak ada.

Tidak patah arang, saya mencoba melihat 3 kamar teman-teman saya. Nihil. Mereka semua telah terlelap. Saya bahkan sampai membangunkan 3 teman hanya untuk memastikan mereka benar-benar telah tidur. Dengan sedikit ketakutan sambil memeluk guling saya bergegas kembali ke kamar. Buru-buru saya memejamkan mata sambil memutar murotal Al-Qur’an dari YouTube dengan suara keras-keras.

Baca halaman selanjutnya: Kontrakan yang janggal dan teror tak berkesudahan.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 25 Januari 2024 oleh

Tags: cerita horor malam jumatJogjakontrakan hororMalam Jumatpocongpocong muka rusakring road utara slemanslemansleman utara
Deby Hermawan

Deby Hermawan

Bekerja kantoran setiap Senin hingga Jumat sebagai marketing di sebuah penerbitan buku. Menerbitkan 3 edisi zine digital pribadi sebagai piranti menolak gila bertajuk "Painless Killer". Saat ini sedang berusaha menerbitkan zine fisik.

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
UGM MBG Mojok.co

Gadjah Mada Intellectual Club Kritisi Program MBG yang Menyedot Anggaran Pendidikan

28 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.