Bertemu Naga Hijau Jadi-jadian di Pantai Selatan, Untung Bukan Nyi Blorong - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Malam Jumat

Bertemu Naga Hijau Jadi-jadian di Pantai Selatan, Untung Bukan Nyi Blorong

Redaksi oleh Redaksi
10 Oktober 2019
0
A A
naga hijau jadi-jadian naga pantai selatan nyi blorong

naga hijau jadi-jadian naga pantai selatan nyi blorong

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO –  “Kayaknya tadi itu naga hijau Pantai Selatan jadi-jadian. Bahkan mungkin, dia khodam mustika naga Pantai Selatan,” pungkas bibiku.

Cerita ini terjadi suatu hari di Pantai Kukup. Kalau kamu nggak tahu, letaknya ada di Gunung Kidul, Yogyakarta. Kami sekeluarga bermain ke pantai tentu saja dengan tujuan untuk bersantai. Pantai, kan, selalu jadi pilihan berlibur yang tepat.

Saat kami tengah bermain air di sebelah barat pantai (kamu bisa menemukan banyak karang di sana), seorang yang paling kecil—Melati, keponakanku yang masih balita—berteriak dengan keras. Ia memanggil neneknya, yang tak lain adalah bibiku sendiri.

“Uti, sini, Uti! Lihat! Ada ular! Ularnya pakai topi!”

Tanpa repot-repot mencari di mana ular yang dimaksud, bibiku yang langsung tampak terkejut itu buru-buru menggendong cucunya sendiri, lalu menuju ke tepi pantai dengan segera. Kami semua mengikutinya. Aku tak mau ketinggalan.

Baca Juga:

Kisah Sunyi di Menara Suar Samas

Alasan Ular Kobra Berkeliaran Versi si Ular Kobranya Sendiri

Pengantin Baru Diikuti Lelembut karena Dianggap Wangi

“Kenapa? Kenapa?” tuntutku. Beberapa kali aku menoleh ke belakang, penasaran pada sosok yang disebutkan oleh si keponakan. Ngapain ada ular di laut? Lagi pula, ular macam apa yang pakai topi dan berendam di sini?

Setelah agak jauh, kami semua duduk di sebuah bangku pinggir pantai. Melati juga tampak kaget karena tiba-tiba digendong dan diangkat dari pantai, tapi sebentar saja perhatiannya sudah teralihkan dengan mainan yang dibawa bibi.

“Kayaknya tadi itu naga hijau Pantai Selatan jadi-jadian. Ngeri,” kata bibiku, akhirnya.

Lebih lanjut lagi, beliau menuturkan mitos yang sering terdengar. Kalau ada sosok ular atau naga hijau berukuran besar dan tidak menggunakan topi atau mahkota, bisa saja itu adalah sosok yang mengundang Nyi Blorong. Kalau bertemu dan kita disukai olehnya, bisa-bisa kita dibawa ke Kerajaan Ratu Kidul. Namun, naga hijau dengan topi atau mahkota diyakini adalah seekor naga lelembut.

“Mungkin itu tadi khodam mustika naga Pantai Selatan,” pungkas bibiku, lantas mulai mengelus kepala Melati.

Melati diam saja, masih memainkan tablet yang ia ambil dari tas.

Diam-diam aku teringat cerita bibi beberapa hari lalu. Melati, bukan kali ini saja, “bertemu” dengan kisah-kisah “aneh” yang tak masuk akal.

Tempo hari, bibi bercerita. Melati, sebelum pergi ke pantai dan melihat naga hijau Pantai Selatan yang diduga adalah lelembut, selalu jadi anak yang kelewat sopan.

Ha gimana nggak; setiap kali pergi ke luar rumah, ia akan pamit ke semua orang di dalam rumah, mulai dari bibiku yang merupakan “Uti”-nya, ibu dan ayahnya sendiri, hingga—ini yang paling aneh—sosok yang tidak kelihatan.

Melati, hampir setiap pagi, berkata, “Melati pergi dulu, ya.”

“Kamu nggak takut?” tanya bibiku suatu hari, waktu lagi-lagi Melati mengucapkan kalimat pamit andalannya. Tidak ada siapa pun di rumah selain mereka berdua.

Melati tampak agak bingung sebentar, lalu menjawab, “Nggak. Itu kan Melati pamit ke Uyut!”

Uyut, alias kakek buyutnya, adalah kakekku.

Tapi, asal kamu tahu, kakekku sudah meninggal sejak dua tahun lalu. (A/K)

BACA JUGA Naga Asia, Naga Jawa, Naga Eropa, dan Naga-Naga Versi Lainnya atau artikel rubrik MALAM JUMAT lainnya.

Tags: Gunung Kidullelembutnaga hijaunyi blorongPantai Kukuppantai selatanular
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Kisah Sunyi di Menara Suar Samas

Kisah Sunyi di Menara Suar Samas

6 Juni 2022
wawancara ular kobra tentang alasan ular kobra berkeliaran di depok dan mau ditangani pake intelijen segala

Alasan Ular Kobra Berkeliaran Versi si Ular Kobranya Sendiri

21 Desember 2019
Terima Kasih KPAI, Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis Akhirnya Berhenti

Pengantin Baru Diikuti Lelembut karena Dianggap Wangi

12 September 2019

Surat Protes Terbuka untuk Sistem Zonasi Sekolah ala Pak Muhadjir Effendy

7 Juli 2018
HEWANI 26.08.17.naga2

Naga Asia, Naga Jawa, Naga Eropa, dan Naga-Naga Versi Lainnya

26 Agustus 2017
HEWANI ULAR Mojok

Mengusir Ular yang Iseng Masuk ke Dalam Rumah

29 Juli 2017
Pos Selanjutnya
2 Misteri Kematian Maulana Suryadi, Korban Tewas Demo Jakarta 25 September

Pelecehan di Sepak Bola Putri dan Perlunya Kita Tafakur Kepada Arsene Wenger

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
naga hijau jadi-jadian naga pantai selatan nyi blorong

Bertemu Naga Hijau Jadi-jadian di Pantai Selatan, Untung Bukan Nyi Blorong

10 Oktober 2019
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022
Asrama mahasiswa Sumatra Selatan, Pondok Mesudji dalam sengketa di pengadilan. Mahasiswa menilai ada campur tangan mafia tanah.

Mahasiswa Sumsel di Asrama Pondok Mesudji Jogja Terancam Pergi karena Mafia Tanah

11 Agustus 2022

Terbaru

tarif ojol mojok.co

Ekonom Indef: Kenaikan Tarif Ojol Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Perlu Pertimbangkan Lagi

12 Agustus 2022
Ibu Ruswo: Pembakar Api Revolusi Dari Dapur Umum

Ibu Ruswo: Pembakar Api Revolusi dari Dapur Umum

12 Agustus 2022
meterai elektronik mojok.co

Beredar Meterai Elektronik Palsu, Waspadai Modusnya

12 Agustus 2022
kip kuliah ugm mojok.co

UGM Buka Pendaftaran Beasiswa KIP Kuliah Bagi 1.850 Mahasiswa Baru, Ini Syaratnya

12 Agustus 2022
mitos dan fakta menyusui mojok.co

Ini Mitos dan Fakta Seputar Ibu Menyusui yang Perlu Diketahui

12 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In