Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Malam Jumat

Harimau Jadi-jadian Nenek yang Menampakkan Wujud dan Mengabarkan Kematian

Muhaimin Nurrizqy oleh Muhaimin Nurrizqy
23 Juli 2020
A A
Harimau Jadi-jadian Nenek yang Menampakkan Wujud dan Mengabarkan Kematian

Harimau Jadi-jadian Nenek yang Menampakkan Wujud dan Mengabarkan Kematian

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Harimau jadi-jadian layaknya tentara keluarga nenek saya. Setiap malam ia akan mengelilingi bumi untuk menjaga setiap keturunan bahkan memberi kabar kematian.

Nenek saya punya harimau, tapi bukan harimau binatang sungguhan. Ya, harimau itu adalah harimau jadi-jadian. Biasa disebut maung atau inyiak atau engku dalam bahasa daerah. Sedari kecil saya sudah sering diceritakan nenek mengenai harimau jadi-jadian yang bertugas menjaganya itu.

Begini ceritanya….

Perlu diketahui bahwa nenek saya ini adalah orang asli Banten, lebih tepatnya di Bayah. Ayah beliau termasuk orang terpandang pada masanya. Ketika saya berkunjung ke Bayah, dari cerita-cerita famili di sana, ayah dari nenek saya ini juga sempat bertemu Tan Malaka yang pada masa itu menyamar dengan nama Ilyas Hussein dan menjadi pengurus romusha di Tambang Arang.

Dari cerita itu pula saya tahu kalau selama di Bayah, Tan Malaka suka menggunakan payung hitam walaupun hari tidak hujan. Entahlah, saya cuma bisa angguk-angguk saja mendengar cerita-cerita itu. Apakah benar apakah tidak saya juga tidak tahu pasti.

Tapi yang jelas, kata nenek saya, ayah beliau keturunan darah biru alias keturunan raja. Selayaknya kerajaan tentu ada tentara, nah tentara keluarga nenek saya adalah si harimau jadi-jadian itu. Kata beliau pula, setiap malam, mulai dari jam dua belas ke atas, si harimau akan mengelilingi bumi bulat ini, untuk menjaga setiap keturunan dari keluarga nenek saya. Seperti seorang tentara yang menyisir daerah perbatasan atau abang-abang ronda yang menjaga kompleks dari maling.

Biasanya, si harimau akan ngasih kode kalau dia datang, persis seperti abang-abang ronda yang memukul tiang listrik. Dan kodenya itu punya banyak versi, ada yang menampakkan diri, ada yang garuk-garuk pintu, ada yang bunyi-bunyi di genteng, dan ada yang suara auman.

Karena nenek saya merasa takut dan tidak sanggup melihat wujudnya, beliau meminta kepada para sesepuh untuk tidak membiarkan harimau jadi-jadian itu langsung menampakkan wujudnya. Jadi hanya berupa firasat dan bunyi-bunyian tertentu.

Harimau itu sebenarnya tidak hanya menjaga, tapi juga mengabarkan berita, salah satunya berita kematian. Di antara keluarga saya, neneklah yang pertama kali tahu kabar kematian, tapi beliau biasanya diam-diam aja. Setelah terjadi, barulah beliau ceritakan kepada kami, cucunya.

Pernah pada suatu waktu, sepupu dari kakek saya dirawat di rumah sakit. Tiga atau empat hari sebelum itu, si harimau sudah memberitahu nenek dengan kode suara cakar menggaruk-garuk pintu kamarnya. Ketika mendengar itu, nenek saya langsung konek, “Oh, sepupu kakek saya itu waktunya sudah tidak lama lagi,” ucapnya dalam hati.

Selalu begitu. Jadi nenek saya sudah bersiap sedih duluan dari anggota keluarga yang lain. Mungkin itu pula tujuannya, agar kabar duka datangnya secara perlahan, untuk menghindari keterkejutan yang bisa-bisa bikin serangan jantung.

Waktu kecil, saya membayangkan jika punya harimau seperti itu pasti enak, merasa dijaga dan diberitahu tentang kabar-kabar yang akan terjadi. Dan tentunya, saya bisa mengantisipasi jika pacar saya ingin putus, atau apakah cinta saya akan diterima atau ditolak.

Semenjak nenek saya pindah dari Padang ke Bandung, tempat bibi saya, cerita itu lama-lama sudah hilang dari peredaran pikiran saya yang dipenuhi tugas kuliah, cinta, dan luka. Namun, pada suatu malam Jumat saya bermimpi tentang harimau.

Dalam mimpi itu, saya sedang berada di rumah sendirian. Kemudian dari jendela saya melihat ada harimau besar yang lewat dan naik ke atas genteng. Genteng itu lalu didobrak sampai bolong dan ia pun masuk ke dalam rumah. Karena takut, saya lari ke kamar. Si harimau jadi-jadian mengejar saya.

Iklan

Ketika menutup pintu, ia mendesak ke dalam, sehingga saya kepayahan menutupnya. Sebab tidak kuat, akhirnya harimau jadi-jadian itu berhasil masuk dan langsung menerkam saya. Seketika itu juga saya terbangun. Hari masih jam 3 subuh. Suasana mimpi yang begitu mencekam masih terasa walaupun saya sudah sadar.

Saya bisa merasakan tangan saya menggigil. Hal pertama yang saya lihat adalah pintu kamar, tempat kejadian yang ada di mimpi. Cepat-cepat saya hidupkan lampu dan memastikan pintu kamar terkunci sempurna. Sungguh, aura malam itu sangat tidak mengenakkan. Saya menjadi begitu was-was melihat ke jendela dan sudut-sudut kamar. Bulu kuduk saya tiap sebentar merinding.

Sehabis subuh baru saya bisa tidur dengan lampu kamar menyala, hal yang tidak pernah bisa saya lakukan sebelumnya.

Seharian pikiran saya dibayang-bayangi mimpi malam itu, walau kesibukan di kampus kadang membuat saya bisa melupakannya untuk sesaat. Dan yang lucunya, tidak ada terlintas di benak saya untuk menelepon nenek hari itu. Padahal saya bisa menelepon nenek, bertanya kabar, dan menceritakan mimpi itu. Mana tahu, nenek bisa membuat saya lebih tenang, seperti yang dulu sering beliau lakukan.

Jam setengah sebelas malam saya sampai di rumah, dan semua orang sudah tidur. Di rumah, jadwal tidur dan bangun mesti teratur, karena jika bangun kesiangan, siap-siap saja menerima hantaman kata-kata dari ibu saya yang ributnya seperti peluru senapan serbu itu.

Sampai di kamar, bayangan mimpi itu muncul lagi. Saya duduk di atas kasur mengawasi sekitar. Tidak lama setelah itu tiba-tiba terdengar suara srkk…srkk…srkk dari arah jendela. Bulu kuduk saya langsung berdiri, degup jantung memacu. Saya geser pantat menyudut ke ujung kasur.

Hal yang menjengkelkan adalah gorden jendela itu masih terbuka. Saya lupa menutupnya ketika akan pergi kuliah. Dan suara srkk…srkk…srkk itu terdengar lagi. Di luar gelap, angin kencang, saya hanya berani menatap jendela dari sudut mata saya dan itupun hanya sebentar.

Saya mencoba berpikiran positif, membayangkan beberapa kemungkinan: suara daun yang dihembus angin, suara tikus, suara kucing, suara seng, suara kecoak, atau suara sapi. Semua itu menjadi mungkin karena jendela saya mengarah ke semak-semak belakang rumah.

Jendela yang terbuka malam-malam sudah ngeri apalagi ditambah suara yang saya tidak tahu apa itu. Lalu saya menyusun sebuah strategi, berlari ke jendela, tutup gorden, ke kasur, langsung selimutan.

Karena sudah tidak tahan lagi, saya pun berlari ke arah jendela. Tapi tangan saya tidak bisa bergerak untuk menutup gorden, sebab di jendela tiba-tiba muncul dua bola mata merah dan menyala yang menghipnotis seluruh tubuh saya. Semakin lama semakin membesar, dan, pada akhirnya saya melihat dengan begitu jelas. Di hadapan saya, wajah seekor harimau dengan gigi-giginya yang seperti ingin menerkam saya.

Setelah itu gelap, saya pingsan.

Bangun-bangun, ibu sudah di sebelah saya dan menangis, memegang HP dengan foto nenek saya di layarnya, dari matanya saya membaca sebuah kabar buruk…

Oh tidak…

BACA JUGA Ketiduran di Kuburan karena Ulah Ojol Gaib atau artikel lainnya di MALAM JUMAT.

Terakhir diperbarui pada 23 Juli 2020 oleh

Tags: cerita hororsiluman harimau
Muhaimin Nurrizqy

Muhaimin Nurrizqy

Lahir dan besar di Padang.

Artikel Terkait

Toko Buah Horor di Sudut Kota Jogja MOJOK.CO
Malam Jumat

Toko Buah Horor di Sudut Kota Jogja: Tentang Sosok Hantu Perempuan yang Muncul dari Tempat yang Tidak Terduga

22 Mei 2025
Asrama Horor di Sudut Magelang MOJOK.CO
Malam Jumat

Asrama Horor di Sudut Magelang: Tentang Bisikan Dingin yang Tidak Terjawab

6 Maret 2025
Horor di Stasiun Tugu Jogja: Semakin Dicari Sisi Logisnya, Semakin Seram Ceritanya.MOJOK.CO
Ragam

Horor di Stasiun Tugu Jogja: Semakin Dicari Sisi Logisnya, Semakin Seram Ceritanya

14 Januari 2025
Sunardi Hilang Diculik Genderuwo MOJOK.CO
Malam Jumat

Sunardi Hilang Diculik Genderuwo

26 Desember 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.