Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan

Para Perempuan Kuat yang Mencoba Bertahan Hidup di Kerasnya Terminal Jombor Jogja

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
6 September 2023
A A
perempuan terminal jombor jogja.MOJOK.CO

Ilustrasi perempuan kuat di Terminal Jombor (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ada kisah perempuan yang berjuang untuk hidup di sudut-sudut Terminal Jombor. Sebuah terminal kelas dua yang jadi gerbang Jogja dari sisi utara.

***

Terminal Jombor mungkin kalah pamor ketimbang Terminal Giwangan. Maklum, statusnya hanya terminal Tipe B. Kendati begitu, banyak denyut kehidupan serta kenangan yang tersimpan di area seluas 9.200 meter persegi ini.

Saya mencoba menelusuri geliat kehidupan di sana pada Rabu (6/9/2023) pagi. Perjalanan ini sekaligus mengorek memori lama yang banyak tercipta di tempat tersebut. Sebab, semasa sekolah di Jogja, ketika hendak pulang kampung saya kerap menaiki bus menuju Magelang dari sana.

Pada lawatan kali ini saya sengaja memarkirkan motor di luar terminal. Harapannya agar bisa berjalan masuk layaknya calon penumpang. Benar saja, saat masuk saya mendapat tawaran dari kondektur untuk naik bus jurusan Magelang atau Semarang.

“Semarang yuk mari, Mas, masih longgar,” bujuk seorang kondektur perempuan Bus Ramayana.

Kondektur perempuan itu bersemangat menyambut setiap orang yang berjalan masuk ke dalam terminal. Pagi sekitar pukul sembilan, bus yang berangkat dari Terminal Giwangan itu baru isi sepertiga sehingga perlu berhenti agak lama di Jombor.

sebuah bus di terminal jombor jogja. MOJOK.CO
Sebuah bus sedang menunggu penumpang di Terminal Jombor (Hammam Izzuddin/Mojok.co) 

Di dalam terminal lebih banyak banyak bus kecil dan armada Trans Jogja yang lalu lalang. Kendati belum banyak penumpang yang tampak berseliweran, orang-orang yang mengadu nasib di terminal ini sudah mondar-mandir sedari tadi. Mulai dari kondektur, pengamen, pengasong, hingga penjual makanan yang sedang menata dagangan di lapak mereka.

Setelah mengamati sejenak geliat kehidupan di sekitar, saya mampir ke salah satu lapak penjual makanan. Di antara lapak yang berderet di sisi selatan terminal, saya tertarik pada seorang pedagang perempuan paruh baya. Di saat sudah ada satu dua pembeli yang sedang duduk di lapak lain, tempat itu masih kosong.

Kisah penjual paruh baya di Terminal Jombor

Selanjutnya, saya lantas memesan segelas es teh tawar untuk teman merokok pagi ini. Saat mengantar pesanan, perempuan bernama Sumiati (61) itu lantas menunjuk bungkusan nasi rames, “Sarapan sekalian lho Mas. Monggo,” ujarnya.

“Tak habiskan rokok dulu Bu,” sahut saya sambil tersenyum.

Tak berselang lama, ada seorang perempuan lain yang datang menghampiri penjual di hadapan saya. Terdengar percakapan soal tenggat pembayaran sewa lapak bulan ini yang maju menjadi tanggal sepuluh.

Sumiati lalu mengangguk menerima instruksi tersebut. Selanjutnya, perempuan tadi melenggang ke lapak lain dan mengingatkan pesan serupa soal pembayaran lapak.

Sambil menaruh botol yang belum sepenuhnya tertata rapi, Sumiati bercerita kalau ia sudah berjualan di sini sejak masa awal peresmian lokasi. Sebagai informasi, Terminal Jombor Jogja mulai beroperasi sejak 1996 silam.

Iklan

“Dodolan kawit jamanku iseh enom (jualan dari zamanku masih muda),” kenangnya.

Kini, setelah lebih dari dua dekade terlewati, Sumiati masih berjualan di tempat yang sama. Ia ditemani suaminya yang juga punya pekerjaan sampingan di terminal yang jadi gerbang Jogja dari sisi utara.

“Nggoleki botol, Mas (mencari botol),” ujarnya sambil menunjuk dua tas plastik berisi sampah botol di samping lapaknya. Pagi itu suaminya belum datang.

Setelah menata lapak, ia mengupas sepotong ubi rebus. Ia makan perlahan sebagai menu sarapan.

Perempuan ini tinggal di Gedongan, Sinduadi, Mlati, Sleman. Tidak jauh dari tempat ia berjualan. Ia melapak dari jam delapan pagi sampai lima sore.

Belakangan, menurutnya suasana terminal sudah beranjak pulih dari sepi yang mendera selama masa pandemi. Namun, secara umum, sepinya penumpang bus terutama untuk kategori angkutan dalam provinsi membuat pembeli di lapak-lapak ini menjadi berkurang.

“Kemarin saja pas pandemi tetap jualan meski sepi. Kalau nggak jualan mau ngapain lagi?” tuturnya.

Bagi Sumiati, tidak banyak yang bisa ia ubah dari hidupnya. Ia mengaku pasrah dan tidak terlalu banyak berharap.

“Manut kersane Gusti. Manut kancane podo kepie. Sing penting diusahani,” katanya.

Baca halaman selanjutnya…

Kisah seorang perempuan yang hidup di Terminal Jombor sejak usia 11 tahun

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 7 September 2023 oleh

Tags: JogjakondekturPengamenTerminalterminal jombor
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.