Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Warung Madura di Jogja Salah Konsep? Terlalu Mewah dan Rapi Tak Seperti di Surabaya

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
20 Februari 2024
A A
Warung Madura di Jogja Salah Konsep MOJOK.CO

Ilustrasi warung Madura (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Warung Madura memang sudah mulai menjamur di berbagai daerah di Indonesia. Termasuk yang menjadi sorotan adalah di Joga. Sejak masa pandemi, warung Madura seolah melakukan invansi besar-besaran di “Tanah Sultan” ini,

Namun, bagi orang Surabaya—sebagai kota yang konon menjadi persebaran warung tersebut paling awal—warung Madura di Jogja bisa dibilang salah konsep.

***

Hari-hari pertama sejak pindah di Jogja pada akhir Januari 2024 lalu membuat saya sempat merasa kesulitan mencari warung Madura. Sebelum akhirnya, teman yang memberi saya tumpangan sementara, Puji (24) memberitahu saya perihal ciri-ciri warung Madura di Jogja yang memang cenderung berbeda dengan di Surabaya.

“Loh, kok mewah?” tanya saya agak heran.

“Kayak bukan warung Madura yang kita kenal di Surabaya ya? Aku awal-awal di Jogja juga heran,” jawab Puji yang memang sudah satu tahun tinggal di Jogja, tepatnya di Nologaten, Sleman.

Warung Madura generasi awal di Surabaya?

Menurut saya dan puji, warung Madura di Jogja terlalu mewah. Sangat tidak warung Madura kalau kata Puji. Beda banget dengan yang kami dapati di Surabaya.

Meski tidak ada klaim resmi, tapi menurut Puji desain warung Madura yang “warung Madura banget” adalah yang ada di Surabaya.

Pasalnya, secara teritori, Surabaya menjadi kota yang paling dekat dengan Pulau Garam tersebut. Sehingga, persebaran warung Madura pun kami asumsikan dimulai dari Kota Pahlawan.

Ya meskipun ada sumber yang menyebut kalau warung Madura justru pertama kali merambah di Jakarta pada awal 2000-an. Baru setelahnya mulai merambah di kota-kota lain.

Intinya masih simpang-siur. Tapi Puji cenderung percaya kalau sebaran awalnya ada di Surabaya (sampai nanti ada data yang valid). Mengingat, Kota Surabaya bisa dibilang adalah kota kedua bagi orang Madura.

Berdasarkan data dari Universitas Ciputra Surabaya, orang Madura menjadi suku terbanyak kedua yang mendiami Surabaya setelah suku Jawa.

Maka Puji punya anggapan subjektif bahwa konsep warung Madura seharusnya seperti yang ada di Surabaya.

Akan tetapi perlu dicatat, anggapan Puji tersebut tentu tidak serius. Ia hanya bercanda atas keheranannya melihat perbedaan warung Madura di Jogja dan Surabaya yang cukup mencolok.

Iklan

Dan itu justru memantik saya untuk melakukan wawancara secara langsung ke salah satu warung Madura di Jogja.

Warung Madura Jogja terlalu mewah dan rapi

Poin pertama yang Puji soroti adalah perihal desain kios dan tata letak barang-barangnya.

Selama enam tahun di Surabaya, persepsi Puji soal warung Madura adalah: pasti di kios super sempit dan terlihat semrawut. Tak lebih dari 3×4.

“Kalau ada yang rapi, mungkin cuma cara nata rokok. Yang lain berserakan, semrawut,” katanya.

Saking semrawutnya, alhasil kios warung Madura di Surabaya yang memang sudah kecil itu makin terlihat sumpek dan penuh sesak.

“Karena aku sering loh, karena saking natanya ngasal, pas mau beli apa penjualnya bingung mencari,”  lanjutnya.

Warung Madura di Jogja Salah Konsep MOJOK.CO
Salah satu warung Madura di Jogja (Ahmad Effendi/Mojok)

Bahkan kalau hendak membeli di warung Madura di Surabaya, kadang kasihan dengan penjualnya: sepasang suami istri dengan seorang anak yang masih kecil berlumur keringat lantaran sumpeknya kios yang mereka tempati. Kipas kecil yang mereka nyalakan tak kuasa menahan panas-sumuknya Surabaya.

Tapi itulah yang justru menjadi ciri khas yang membuat Puji mudah mengenali warung Madura di Surabaya. Kalau ada toko kelontong tapi kiosnya bagus dan lebih luas, pasti milik orang Surabaya sendiri.

Baca halaman selanjutnya…

Alasan warung Madura di Surabaya sempit dan semrawut

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 20 Februari 2024 oleh

Tags: Jogjapilihan redaksiSurabayawarung madura
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.